Jakarta, CNN Indonesia -- Memang tak mudah untuk menaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Jepang di antara pasar-pasar Pariwisata Asia Pacific, seperti China, Hongkong, Taiwan, Macau, hingga Korea. Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya mengungkapkan bahwa Jepang adalah pasar utama dengan capaian 500.000 wisman di tahun 2014 dan di tahun 2015 naik menjadi 525.000 wisman.
Walaupun begitu, Indonesia tak berhenti untuk memperkenalkan pariwisatanya ke wisman Jepang melalui gelaran Indonesia Week Osaka 2016 di Umeda Sky Building, Osaka. Dalam acara ini hadir Menpar RI – Arief Yahya, Konjen RI Osaka - Wisnu Edi Pratignyo, Kepala Pusat Promosi Perdangan Indonesia di Osaka - Hotmida Purba, serta Bupati Manokwari Selatan - Markus Waran di peresmian. Turut hadir perwakilan Walikota Osaka - Aya Wada dan perwakilan Gubernur Osaka - Hinorori Harimoto.
Indonesia menampilkan keindahan alunan angklung di gelaran tersebut yang membuat para hadirin terpukau. Menteri Pariwisata beserta jajaran tamu VIP turut memainkan alat musik tradisional khas Jawa Barat ini bersama pemain angklung dan warga yang hadir dengan penuh suka cita. "Kami berharap kemolekan irama dan harmoni dari 1000 angklung Wonderful Indonesia dapat menggelitik rasa ingin tahu masyarakat Jepang untuk datang ke Indonesia," tukas Arief.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia Week Osaka 2016 digelar dengan tujuan menyuguhkan beberapa destinasi wisata menarik di Indonesia. Diharapkan dengan gelaran ini dapat mendorong peningkatan jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia. Selain itu, Indonesia Week Osaka 2016 juga digelar dalam rangka merayakan HUT kemerdekaan RI ke-71.
Mengenai atraksi angklung yang menjadi hiburan di gelaran ini, Arief Yahya juga menceritakan kisah mengenai alat musik yang terbuat dari bambu ini. Bambu menjadi salah satu tanaman yang lekat akan tradisi bangsa Asia. Orang China menggunakan sumpit, tirai, hingga bahan bangunan rumah dengan bambu. Orang Korea dan Jepang pun begitu. Pohon bambu juga menjadi tema banyak lukisan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
“Karena itu, Pesona 1000 Angklung Indonesia Pusaka menjadi relevan untuk mengetuk hati dan mengajak masyarakat Jepang berwisata ke Indonesia. Bambu itu bermakna kuat, tegar, tangguh, namun lentur. Itu punya makna yang mendalam bahwa pondasi hidup manusia itu memang harus kuat. Semua negara di Asia dari China, Jepang, Korea, Hongkong, Macau, hingga India, semua punya sejarah khas dengan pohon bambu,” kata Arief Yahya.
Bambu juga melukiskan keseimbangan dalam hidup, seperti kelenturan dan fleksibilitas dalam kehidupan. Pernyataan ini bisa diaplikasikan pada kehidupan manusia yang harus memegang fondasi dan akar budaya yang kuat, namun juga harus bisa luwes di tengah kehidupan yang penuh dengan romantika. "Saya berharap keindahan nada, irama, dan gita dari harmoni 1000 angklung Wonderful Indonesia ini dapat menggugah warga Jepang untuk berkunjung ke Indonesia," jelas Arief Yahya.
Selain itu, menurut Arief Yahya masyarakat Indonesia dan Jepang juga punya kedekatan emosional dan sejarah yang amat panjang. Hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang dimulai dengan diplomasi budaya. Jepang mengenalkan diplomasi dari hati ke hati kepada Indonesia melalui bidang ekonomi, politik, dan budaya. "Jak Jepang Matsuri setiap tahun adalah bentuk kolaborasi dan persaudaraan antara Indonesia dan Jepang," ujarnya.
Pesona Indonesia yang terbentang luas dari Sabang hingga Merauke merupakan magnet tersendiri bagi setiap orang yang berkunjung ke Indonesia. Arief Yahya mengajak seluruh warga Jepang dapat turut menikmati keindahan alam tersebut. "Kekayaan dan keindahan alam Indonesia yang dibalut dengan keberagaman budaya dan adat tradisional sungguh tidak ternilai dengan materi," tutupnya,
Indonesia Week Osaka 2016 yang digagas oleh majalah BUMN Track dan PT Kinarya Cipta Kreasi berlangsung selama empat hari pada 25 hingga 28 Agustus 2016 lalu. Acara ini juga diramaikan oleh stan pameran UKM binaan BUMN. Di antaranya PT Angkasa Pura II (Persero), PT BNI Tbk, Perum Jamkrindo, Perum Askrindo, PT Telkom Tbk, PT Pertamina, PT PNM serta Pemda Manokwari Selatan. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh pagelaran budaya lokal Indonesia seperti tari-tarian dan lagu daerah, serta perlombaan khas 17 Agustus.
(odh/odh)