Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya sumringah melihat perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang, Belitung. Bukan lantaran hanya konsursium Belitung Maritime Silk Road yang prosesnya signifikan, melainkan juga sambutan masyarakat yang aktif melahirkan "Bali Baru" itu."Pentahelix-nya jalan dan terbukti mempercepat semua
bottleneck," kata Arief Yahya di Belitong.Pentahelix adalah kolaborasi 5 unsur subjek atau
stakeholder pariwisata di kawasan itu.
Academician, Business, Community, Government dan Media. Biasa disingkat ABCGM.Arief mengakui pemerintah tidak main-main dan memberikan perhatian yang konkret di semua lini. Arief juga mengapresiasi Bupati Sahani Sale, yang bergerak sangat cepat dan tepat sasaran dalam menyosialisasikan sektor pariwisata ke masyarakatnya.Selain itu, Program
homestay yang sudah diteken berasama BTN dan Gubernur Babel Rustam Efendi menjadi kunci agar
community development-nya mulai dilakukan."Masyarakat pasti
happy, karena mereka langsung mendapatkan benefit dari pelayanan pariwisata," kata Arief Yahya.Menurut Arief,
community itu adalah bagian dari ekosistem yang sangat penting.
Budaya, adat istiadat, kuliner, kesenian mereka adalah aset yang bukan hanya indah sebagai
cultural value, tetapi juga menaikkan nilai atraksi kawasan destinasi tersebut. "Ingat 60% wisman itu masuk ke Indonesia karena alasan
cultural, sisanya 35%
nature dan 5%
man made. Dan masyarakat akan percaya jika memperoleh benefit langsung.
Seeing is believing!" ungkapnya.
Business atau
private sector juga langsung Berhubungan dan bergerak cepat. Sebab mereka mengerjakan amenitas seperti hotel,
convention,
resort, restoran, dan
airlines.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garuda Indonesia, Lion Air dan Sriwijaya Air sudah berkomitmen mengangkut lebih banyak orang ke Belitung. "Saya melihat atmosfernya sangat bergairah di sini," ujar Arief.Konsorsium Belitung Maritime itu terdiri dari PT Belitung Pantai Intan (Belpi), PT Buki Belitung Indah, PT Nusa Kukila, PT Tanjung Kasuarina, dan PT Sentra Gita Nusantara. Mereka berada di bawah bendera Dharmawangsa Group. Tahap I pembangunan setelah Ground Breaking adalah membangun The Kapitein House, dengan 98 kamar hotel, 30 vila dengan target beroperasi 17 Agustus 2018.Gubernur Rustam Effendy menyebut konsorsium bersama Dharmawangsa Group itu bergerak cepat. Tahap I, dari 324.4 hektare itu sudah mulai groundbreaking di Tanjung Binga. Pemda terus melengkapi fasilitas publik yang masih di bawah kapasitas, seperti infrastruktur jalan, listrik, air dan telekomunikasi.
"Kami juga sedang mgusulkan kepada Menpar untuk membangun KEK Pariwisata lagi di Bangka. Kami sudah menyiapkan lahan 1.337 hektar lebih di sana," ungkap Gubernur Rustam Effendy.Baginya pertambangan timah yang merusak lingkungan sudah berakhir dan kini saatnya
sustainable tourism development yang harus memperhitungkan Cultural, Environment, Economic Value.Kementerian Perhubungan juga dianggap penting untuk akses dan konektivitas. Salah satunya komitmen Kemenhub untuk menaikkan status bandara menjadi
international airport di Desember 2016.
"Kalau menunggu perpanjangan
runway dan membangun terminal berkapasitas 20 ribu baru berakhir 2018, terlalu lama. Secara paralel kita lakukan percepatan saja! Liburan akhir tahun ini biar bisa mengejar dan beroperasi," tandas Menteri Perhubungan Budi Karya di Belitung beberapa waktu lalu.
(sai/sai)