Jakarta, CNN Indonesia -- Pariwisata Indonesia memang tak ada habisnya. Kali ini giliran Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menggelar Festival Adventure Indonesia untuk ketiga kalinya. Para wisatawan dapat menjelajahi Pulau Sumba dengan tajuk Jelajah Tanahumba pada tanggal 10 hingga 15 September mgendat di Pulau Sumba, NTT.
"Jelajah Tanahumba ini diharapkan dapat mengenalkan pulau indah tersebut melalui beragam potensi pariwisata dan juga aktivitas luar ruang dan pertunjukan adat khas Sumba," ujar Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Raseno Arya.
Kemenpar telah berkoordinasi dengan panitia pelaksana untuk merekam aktivitas penjelajahan dalam bentuk penulisan, foto dan dokumenter yang akan dikompetisikan. Setelah sukses digelar di Lembata, Pulau Alor pada tanggal 15 hingga 20 September 2015 lalu, ini ketiga kalinya Kemenpar mendukung acara pariwisata yang berkesinambungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat telah terdaftar 200 peserta dari berbagai kalangan termasuk pendaki, fotografer, dan media yang akan berpartisipasi dalam gelaran tahunan ini. "Festival Adventure Indonesia merupakan event khusus untuk penggemar dunia petualangan dan cinta terhadap alam dan kebudayaan Indonesia. Dalam gelaran ini akan ada banyak kegiatan petualangan yang menantang. Mulai menyelam, bersepeda, pendakian, hingga tur budaya dengan menginap di kampung adat dan berbaur dengan masyarakat lokal," ujar Raseno.
Raseno juga mengungkapkan bahwa seharusnya wisata bahari dan wisata petualangan Indonesia perlu ditingkatkan agar Indonesia bisa menjadi destinasi utama di dunia. Maka dari itu, diperlukan promosi yang berkesinambungan. Festival Adventure Indonesia digelar untuk mempercepat perkembangan wisata di NTT sebagai salah satu destinasi wisata bahari dan petualangan di Indonesia.
"Ini sesuai dengan permintaan Pak Menteri yang menginstruksikan pembangunan kita harus menciptakan permintaan (demand) agar orang mau datang dengan menciptakan event pariwisata," tukas Raseno.
Jika permintaan sudah, maka pemasukan (supply) akan mengikut. Sehubungan dengan acara tersebut, maka dibutuhkan dukungan berbagai pihak agar wisatawan dapat mengikuti festival yang akan memperlihatkan pesona Indonesia tersebut.
Di hari pertama, penjelajahan akan diawali dari bagian timur pulau Sumba dari Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu. Peserta akan menyusuri keindahan pantai Puru Kambera setelah upacara penerimaan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat. Lalu dilanjutkan menikmati kecantikan terbenamnya matahari di pantai Walakiri sebelum menikmati malam di kampung adat Praiyawang, Rende.
Hari kedua, peserta akan merekam keindahan matahari terbit dan keunikan tebing berukir dan karang bolong di pantai Watuparunu. Peserta juga berkesempatan melihat warisan kebudayaan di Rende dalam bentuk tenun ikat, kubur batu, menggembala kuda, aneka kerajinan dan berbagai kuliner. Jika ingin menikmatu wisata alam, peserta akan dibawa ke Air terjun Gunung Meja di Palindi Tana Bara yang menyajikan wisata menantang bersama pesona seribu lembah di Wairinding sebelum bermalam di Waibakul.
Hari ketiga, peserta menikmati pesta budaya dari pagi hingga malam di berbagai lokasi di Waibakul, Sumba Tengah. Beragam kesenian dan upacara adat dari masing-masing kabupaten akan disaksikan, seperti balap kuda tradisional.
Tak hanya itu, ada juga keseruan adu banteng dan tinju tradisional pajura. Lalu beragam hasil kerajinan tangan, pernak-pernik dan kulinaer khas Sumba yang dijajakan di pasar kaget. Tidak ketinggalan pula satu tradisi paling unik khas Sumba yang ditunggu-tunggu wisatawan bahkan sampai ke mancanegara, yakni permainan lempar lembing sambil berkuda antara dua kub yang dikenal dengan nama Pasola.
Hari keempat, peserta kan diajak pilihan mengendari kuda, sepeda, atau motor-trail bersama menuju Air Terjun Matayangu, lalu berlanjut mengeksplorasi salah satu daerah karst Sumba, gua Liang Bakul yang dipenuhi stalagtit dan stalagmit.
Pariwisata NTT memang tak ada habisnya. Pecinta budaya dapat mengunjungi pantai Tai Tena, tempat Pasola bermula di mana sebelumnya mereka menguak ritual adat Purungu Ta Kadonga Ratu di kampung adat Lai Tarung dan mengunjungi kubur batu Nenek Matahari (Apu Ladu) di pantai Konda Malomba. Keunikan Sumba lainnya yang menjadi incaran fotografer adalah 7 burung dan 7 jenis kupu-kupu khas Sumba yang hidup di Taman Nasional Manupeu Tanahdaru.
Jangan lewatkan kegiatan off-road menggunakan jip dalam perjalanan menuju pesona air terjun Laipopu. Serangkaian aksi tadi akan diakhiri dengan makan malam bersama bertabur bintang di Waibakul.
Pada hari kelima kegiatan Jelajah Tanahumba, peserta akan menikmati pemandangan ladang dan sawah dari atas bukit di Waikabubak, Sumba Barat. Lalu ke Danau Waikuri dan dilanjutkan ke kampung adat tepi pantai yang memiliki atap paling tinggi seantero Sumba, Ratenggaro. Pantai ‘tersembunyi’ Mandorak adalah tujuan berikutnya sebelum peserta diajak menutup hari dengan indahnya semburat senja di ufuk Barat pantai Bwanna.
(odh/odh)