Virus Zika Dapat Menyebar Lewat Air Mata

Megiza | CNN Indonesia
Rabu, 07 Sep 2016 09:04 WIB
Peneliti menemukan sepertiga dari bayi yang terinfeksi zika dalam kandungan, mengalami penyakit mata seperti peradangan saraf optik hingga kebutaan.
Ilustrasi (Thinkstock/Stockbyte)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring penyebaran virus zika ke negara-negara Asia Tenggara, penelitian di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa virus zika dapat hidup di mata.

Michael Diamond, profesor di Washington University School of Medicine di St Louis, mengungkapkan temuan itu setelah setelah melakukan percobaan pada tikus.

Uji ini pun dianggap dapat menjelaskan mengapa beberapa pasien mengalami penyakit mata, dan dalam beberapa kasus berakhir dalam kebutaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Cell Reports, mempelajari efek infeksi virus Zika di mata janin tikus, bayi tikus, juga tikus dewasa.

"Studi kami menunjukkan bahwa mata bisa menjadi reservoir untuk virus zika," kata Diamond, yang merupakan salah satu penulis senior studi tersebut.

"Kami perlu mempertimbangkan apakah orang dengan virus zika memiliki virus menular di mata mereka dan berapa lama itu benar-benar ada," ujarnya.

Dalam catatan penelitian itu pun ditulis bahwa pasien bisa menyebarkan infeksi virus zika melalui air mata mereka.

Saat ini, para peneliti berencana untuk memperluas penelitian dengan memasukkan manusia yang terinfeksi virus zika.

Zika diketahui hanya menyebabkan gejala ringan seperti demam dan ruam bagi kebanyakan orang tetapi.

Namun jika virus itu menjangkit kepada wanita hamil, maka besar kemungkinan bayi yang dilahirkan bakal mengalami mikrosefalus atau cacat volume otak.

Para periset juga mengungkapkan bahwa sepertiga bayi yang terinfeksi zika dalam kandungan, mengalami penyakit mata seperti peradangan saraf optik, kerusakan retina atau kebutaan.

Pada orang dewasa, zika dapat menyebabkan konjungtivitis, juga dikenal sebagai mata merah muda. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, dialami juga uveitis, suatu kondisi di mana bagian dinding mata menjadi meradang. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

Dalam melakukan tes ini, peneliti menginfeksi tikus dari bawah kulit, mirip dengan cara manusia diinfeksi oleh nyamuk. Mereka menemukan virus zika hidup di mata tikus tujuh hari kemudian.

Peneliti menyebut, infeksi pada mata (tikus) itu dapat diartikan bahwa seseorang dapat terinfeksi zika hanya dengan menyentuh air mata yang terkontaminasi.

Masih belum jelas bagaimana virus zika membuat jalan ke mata. Para peneliti mengatakan, salah satu kemungkinan adalah bahwa virus melintasi penghalang darah-retina yang memisahkan mata dari aliran darah, dan menjalar ke saraf optik yang menghubungkan otak dan mata.

Walau bukan virus itu sendiri, namun peneliti menemukan adanya materi genetik dari zika di air mata tikus yang terinfeksi pada masa 28 hari setelah infeksi.

"Meskipun kami tidak menemukan virus hidup di air mata tikus, itu tidak berarti bahwa zika tidak bisa menular pada manusia," kata pemimpin penulis yang juga pengajar kedokteran di Washington University, Jonathan Miner.

"Kemungkinannya, ada jendela waktu ketika air mata yang sudah terinfeksi, dengan seseorang yang melakukan kontak dan kemudian menyebarkannya," ujar Miner.

(vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER