Peranti Simpel Berfungsi Ganda Lebih Digemari

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Sep 2016 14:48 WIB
Masyarakat modern menginginkan perabotan rumah yang dapat berfungsi lebih dari satu, namun tak memakan banyak tempat.
Gaya Skandinavia khas IKEA menjadi referensi dalam pengaturan rumah karena mengutamakan kebersamaan keluarga di tengah kesibukan urban. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tren perabotan rumah yang modern semakin menjamur, beberapa tahun terakhir. Bila generasi dahulu biasa memiliki perabotan berukir dan besar, kini masyarakat mulai beralih ke desain yang lebih simpel.

Lebih dari sekadar desain minimalis, masyarakat Indonesia modern saat ini pun menginginkan perabotan rumah yang dapat berfungsi lebih dari satu, namun tak memakan banyak tempat.

"Kami pernah melakukan survei dan datang ke permukiman-permukiman, kami menemukan bahwa banyak masyarakat menginginkan perabot untuk menyimpan berbagai benda yang mereka miliki," kata Ririn, marketing IKEA saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tren desain semakin minimalis dan modern, ternyata masyarakat Indonesia masih mengalami kesulitan dalam mengatur kepemilikan barang.

Banyak warga yang ditemui Ririn mengeluh akan tempat penyimpanan untuk semua barang seperti mainan anak, namun mereka tak lagi memiliki ruang lebih di rumah mereka.

Seiring merebaknya tren ini, Ririn tak heran bila barang seperti meja makan yang memiliki berbagai laci atau lemari yang menempel di dinding semakin diminati masyarakat.

"Rumah kan juga semakin lama ukurannya makin mengecil dengan lahan yang sangat terbatas. Jadi banyak orang menginginkan untuk memaksimalkan sisa ruang yang ada," kata Ririn.

"Ini pula mengapa furnitur semakin lama menjadi ramping dan cenderung memaksimalkan dinding. Karena tidak ada tempat lagi di atas lantai," ia melanjutkan.

Terkait desain, sekarang masyarakat modern Indonesia juga lebih memilih motif dan bentuk yang tak serumit furnitur di era ayah-ibu dahulu kala.

Gaya Skandinavia pun banyak menjadi referensi masyarakat dalam memilih furnitur. Ririn bahkan mengakui, banyak juga pengunjung datang ke lokasi toko peralatan rumah asal Swedia tersebut hanya mencari ide dan inspirasi.

Toko perkakas dan perabotan rumah yang memiliki banyak cabang di berbagai dunia tersebut memang menawarkan pelanggan mencoba, bahkan memilih spesifikasi perabotan sesuai keinginan.

Salah satu alasan banyaknya masyarakat mulai melirik gaya Skandinavia sebagai referensi mengatur rumah menurut Ririn adalah karena mengutamakan kebersamaan keluarga di tengah kesibukan urban.

Gaya Skandinavia dapat terlihat dari penggunaan kayu lebih dominan. Namun bukan kayu jati yang berat seperti di Indonesia, kayu khas Skandinavia lebih ringan, berwarna natural, dan cepat tumbuh sehingga memungkinkan produksi lebih banyak.

"Jadi banyak yang mendambakan dalam satu ruang yang sama, sang ibu bisa memasak sembari mengetahui anaknya ketika membuat tugas, dan sang ayah bisa bersantai. Semua dalam satu ruangan, tidak sendiri-sendiri," kata Ririn.

"Masyarakat Indonesia pun juga semakin gemar mendekorasi rumahnya sendiri, terutama ini datang dari keluarga muda," Rini menegaskan. "Intinya, masyarakat kini lebih peduli terhadap rumah mereka sendiri."
(CNN Indonesia/Andry Novelino)
(end/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER