Eksperimen Modernisasi Batik Indonesia Rasa New York

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 10:42 WIB
Faramita Dewi dari lini busana Amaragita Batik menghadirkan kreasi batik yang terinspirasi dari film Star Wars.
Batik Amaragita (Dok. Folk And Vogue)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring berjalannya waktu, batik tak hanya digunakan di waktu formal saja. Sejumlah orang kini mulai mengenakannya untuk acara-acara santai. Antusiasme anak muda mengenakan batik pun mulai meningkat.

Tak mengherankan, sama seperti bahan busana lainnya, batik juga termasuk fleksibel untuk diolah dalam berbagai model dan gaya busana. Faramita Dewi, pemilik label busana Amaragita, adalah salah satu desainer yang berusaha untuk memadukan batik dengan gaya yang modern dan futuristik.

"Batik layaknya makhluk hidup, dia bisa tumbuh dan berkembang," katanya kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menghadirkan kesan futuristik, Faramita mengolah batik cap dan tulis dengan warna abu-abu, silver, dan denim. Dari 30 koleksi busananya, dia banyak menghadirkan sentuhan gaya yang edgy.

Dengan inspirasi dari film Star Wars, dia mencoba menggabungkan antara kesan modern, futuristik yang dikawinkan dengan batik bermotif kawung yang sudah dimodifikasinya. "Sebenarnya bukan cuma kawung saja yang dimodifikasi, tapi juga parang. Misalnya dengan menyederhanakan lengkung dan mengurangi mata."

Mengklaim labelnya sebagai batik eksperimental, Faramita tak membuat busana batik dengan motif yang penuh. Dia justru memadukan kain batik dengan bahan dan detail busana lainnya. Misalnya aplikasi robot, renda, dan lainnya.

Atasan kerah Shanghai, rok panjang dengan slit tinggi, bomber jaket, crop tip yang dipadukan dengan rok pendek serta crop vest dihadirkannya. Tak ketinggalan potongan gaya atasan sederhana, jaket dengan ruffle bertumpuk di bagian tangan yang dipadukan dengan rok asimetris, trench coat, bomber jacket, slouchy oversized jacket, cropped tops, dan layered dress. Beberapa busana juga dipadukan dengan rok pendek atau legging.

"Koleksi ini mengusung American looks, tepatnya New Yorker, yang saya serap selama kuliah di sana," ujarnya.

Dok. Folk And Vogue
Agaknya, kesan futuristik yang ingin dicapainya sepertinya kurang kuat terasa. Potongan dan garis desainnya yang edgy masih lebih terasa kuat dibandingkan gaya futuristik yang kental dengan gaya dekonstruktif. Kesan futuristiknya muncul karena bantuan dari manusia-manusia robot yang bergaya di samping para model.

Perubahan gaya desain

Koleksi Homecoming ini diakui menjadi titik balik dan perubahan desain Faramita. Jika dibandingkan dengan koleksi sebelumnya, Mita mengatakan bahwa 30 koleksi terbarunya ini menunjukkan produknya yang semakin utilitarian dan dapat digunakan di beragam kondisi dan tema.

"Berbeda dengan koleksi rancangan terdahulu yang cenderung lebih formal dan basic," jelasnya.

Selain itu, Mita mengaku memang ingin mengubah gaya rancangannya. Di koleksi Amaragita sebelumnya ia banyak merancang blouse serta gaun formal dengan warna cerah seperti hijau muda dan merah muda, namun ke depannya ia ingin merancang busana dengan gaya lain. "Saya mau lebih eksperimental, baik dari segi material, grafis, maupun ide," jelasnya.

"Mulai dari penggunaan material, pada umumnya menggunakan mori tenun dari katun dan sutera. Tapi saya ingin merambah juga ke jersey dari natural fiber, seperti rayon dan katun."

Mita juga mengaku tengah melirik kain berbahan fiber bambu yang banyak diproduksi di Cina. Bahan tersebut ia pertimbangkan lantaran memiliki karakteristik bahan anti bakteri serta mempunyai ketahanan gesek yang bagus.

Sedangkan dari segi konstruksi dan siluet rancangan, ia ingin menampilkan keterampilannya dalam teknik pecah pola yang dirancang dengan beragam metode.

"Seperti free cutting dan dart manipulation," tambahnya.

Keinginan bereksperimennya juga akan dilakukan dari sisi grafis. Selain batik kawung yang telah lama ia usung, kini Mita berniat untuk menampilkan motif tribal nusantara, salah satunya batik parang. "Namun, di lain waktu saya ingin mencari inspirasi grafis dari benda sekitar dan memadukannya dengan pakem batik lama," kata Mita. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER