Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan perajin batik khas Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah siap bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah diberlakukan sejak 2015.
Upaya mendongkrak citra batik motif khas Wonosobo terlihat saat hasil karya beberapa perajin ditampilkan sebagai pembuka pameran klaster dan pasar agropolitan Wonosobo Tahun 2016, di kawasan Gerbang Mandala Wisata Wonosobo, Rabu (4/5).
Motif batik seperti Carica Lestari dari Talunombo, Ratu Shima hingga batik kembang keli karya Yohana Wiera, dan motif lainnya ditampilkan di hadapan pemerintah setempat serta pihak buyers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Wonosobo Eko Purnomo menyebut upaya memperkenalkan batik Wonosobo melalui ajang pameran klaster tersebut sebagai inisiatif brilian.
"Inovasi para perajin batik khas Wonosobo memang sudah semestinya diekspos agar semakin dikenal konsumen, dan melalui media pameran klaster ini saya berharap pasar bisa merespons secara positif," katanya.
Ketua panitia penyelenggara, Siti Nurmar Asiyah mengatakan tujuan menggelar pameran untuk mempromosikan potensi daerah dan produk-produk unggulan klaster UMKM.
"Tantangan MEA harus mampu dijawab dengan upaya nyata, termasuk meningkatkan sektor riil dan eksistensi UMKM sebagai penopang utama pembangunan perekonomian kabupaten," kata Nurmar.
Batik sebagai salah satu produk unggulan di Wonosobo menurut dia layak untuk diangkat melalui promosi secara masif.
Ia mengatakan ajang pameran klaster dan pasar agropolitan menjadi media bertemunya para pelaku UMKM dengan konsumen.
"Ada media temu 'buyers' yang kami tujukan untuk membuka akses pasar langsung kepada para pengusaha UMKM Wonosobo," katanya.
(antara/les)