Jakarta, CNN Indonesia -- Video promosi wisata terbaru Thailand bertajuk "
Fun to travel in Thailand" menuai kontroversi, karena menggunakan topeng sosok jahat Ogre yang sedang bersenang-senang di sejumlah objek wisata terkenal sembari selfie di pantai, mengendarai mobil
go-cart, hingga memasak.
Video berdurasi 4 menit 7 detik yang disutradarai Bundit Thongdee tersebut baru saja dirilis pada 11 September lalu.
Dalam video itu, ada empat pemeran yang mengenakan kostum tradisional dan topeng dari cerita Ramayana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari
Bangkok Post, pada Rabu (21/9), pemakaian topeng sosok jahat dari cerita tersebut menjadi kontroversi ketika Ladda Tangsupachai, mantan pejabat dari Fine Arts Department, melayangkan surat keberatan.
Dia mengirimkan surat itu kepada Bunditpatanasilpa Institute, sebelumnya College of Dramatic Arts, dan menilai konsep dalam video promosi itu tidak tepat.
Menindaklanjuti surat keberatan ini, pihak institut lalu mengundang sejumlah pakar untuk menilai apakah benar ada yang salah menggunakan topeng karakter kisah klasik tersebut dalam adegan memasak, naik
go-cart dan selfie.
Ujung dari pembahasan itu, si sutradara pembuat video diminta untuk memperbaiki konten dari video promosi tersebut. Video hasil revisi diharapkan dapat selesai dalam satu pekan.
Ladda mengatakan lewat Instagramnya, bahwa sutradara tidak menyadari konteks kultural ketika membuat video dan dianggap menghancurkan nilai budaya Thailand.
Sementara, Bundit beranggapan bahwa nilai budaya Thailand mestinya tidak hanya dijaga 'ketat di rak-rak buku', namun juga digunakan untuk hal positif.
Dalam Daily
News Online, sang sutradara menilai, video yang ia produksi dengan sadar menggunakan nilai-nilai budaya Thailand.
"Saya pikir, generasi baru saat ini tidak akan berpikir picik. Bagi mereka, presentasi budaya Thailand mestilah mudah dicerna, atraktif dan menyenangkan, " ujarnya.
Setelah isu kontroversial ini viral di jagat maya, banyak orang yang kemudian memberi dukungan pada sutradara tersebut atas kreativitasnya.
"Menggunakan karakter klasik sastra dalam sebuah video merupakan karya kreatif untuk mendongkrak pariwisata," ujar salah satu pendukung Bundit.
[Gambas:Youtube] (rah/rah)