Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang kecantikan Miss International akan dilaksanakan pada 27 Oktober 2016 di Tokyo Dome, Tokyo, Jepang. 'Dewi Sinta' siap menjadi wakil Indonesia di ajang
beauty pageant terbesar ke-tiga di dunia itu.
Tokoh pewayangan yang merupakan titisan bidadari itu akan dijelmakan oleh Felicia,
runner up 1 Puteri Indonesia 2016.
National costume bertema Dewi Sinta yang akan dikenakan Felicia dirancang oleh Dynand Fariz, penggagas Jember Fashion Carnival (JFC).
"Saya sudah mempersiapkan semuanya, karena saya ingin memberikan yang terbaik bagi Indonesia," kata Felicia saat ditemui di sela persiapan Miss International di Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia tidak memungkiri timbul rasa grogi. "Rasanya pasti
nervous, karena ini adalah ajang internasional saya."
Seperti ajang
beauty pageant pada umumnya, Felicia mengaku persiapan yang lebih diutamakan berupa olahraga fisik,
public speaking, tingkah laku dan beberapa isu baik dari lingkungan, politik, maupun sosial.
Tak ketinggalan, latihan merias sebagai persiapan saat dikarantina kelak di Tokyo.
Sebagai Puteri Indonesia yang menyabet gelar Puteri Indonesia Lingkungan, isu lingkungan yang akan dibawa oleh Felicia adalah masalah penggunaan plastik. Sampah plastik, dianggap Felicia, telah banyak membawa banyak masalah di Indonesia dan dunia.
"Banyak yang juga sudah merasakan dampak sampah plastik, tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia. Dampaknya seperti perubahan iklim yang ditandai berubahnya cuaca secara ekstrem," kata Felicia saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, usai acara.
"Namun Indonesia juga sudah mulai mengarah pada pengurangan penggunaan plastik, dan tidak menjadi sebuah masalah saat ini," lanjutnya.
Selain akan membawa masalah plastik ke perkumpulan para wanita cantik peduli lingkungan dunia tersebut, Felicia juga dijadwalkan membawa beberapa koleksi baju yang sudah disiapkan selama masa penjurian Miss International.
Koleksi Anaz Khairunnas berupa
evening gown terbuat dari tenun Jepara menjadi gaun yang akan digunakan saat malam puncak Miss International. Anaz menggunakan motif
rang-rang kombinasi putih dan abu-abu untuk menguatkan karakter Felicia yang disebutnya anggun dan lembut.
"Salah satu alasan lainnya penggunaan tenun rang-rang ini adalah karena kelenturannya. Tidak banyak tenun yang cukup luwes untuk dijadikan evening gown," kata Anaz.
Selain koleksi Anaz, Felicia juga membawa koleksi gaun putih yang anggun dan
sporty dari Galih Prakasa, batik koleksi Batik Sephora, busana dari Tertia, juga kebaya dari Intan Avantie.
Untuk
national costume, kali ini Dynand tidak memberikan kostum 'segambreng' untuk Felicia.
Kostum Dewi Sinta ini diakui Dynand adalah termasuk paling ringan dibanding
national costume yang pernah ia buat, yaitu 'hanya' 10 kilogram.
Diciptakan hanya dalam waktu sebulan dengan tim khusus
national costume dari para pemenang JFC, Dynand membawa nuansa Bali yang kental pada tampilan keseluruhan kostum Dewi Sinta.
"Saya kali ini tidak menggunakan banyak aksesori seperti sebelumnya, lebih minimalis. Kenapa? Saya ingin berbeda saja dibanding sebelumnya," kata Dynand saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, di kesempatan terpisah.
Dynand menggunakan matras alas sepatu untuk membuat ukiran di pundak, kalung, bagian perut, gelang, juga bagian mahkota. Matras tersebut kemudian diukir dengan corak khas Jawa. Bentuk mahkota sendiri diakui Dynand terinspirasi oleh mahkota para tokoh pewayangan.
Bali menjadi unsur yang dominan kuat. Dynand menggunakan kain prada asal Bali untuk bawahan dan ekor. Unsur tersebut makin kuat dengan tambahan motif khas Bali, dan juga komposisi emas, putih gading, juga hitam, serta hiasan bunga kamboja.
Karakter Dewi Sinta yang dinilai karismatik dan menjadi sosok wanita sempurna bagi Dynand menjadi pendorong ia membuat kostum tersebut untuk Felicia. Dynand juga mengakui karakter Felicia melebur ke dalam citra kostum yang ia buat.
"Saya menilai kostum ini sangat Indonesia dan menampilkan keanggunan juga kecantikan yang khas. Memang tidak dapat diprediksi penilaian juri akan
national costume, namun kami cuma bisa menampilkan yang terbaik," kata Dynand.
"Saya juga lebih ingin memberi sudut pandang baru tentang Indonesia di dunia," kata Felicia, "bahwa Indonesia mampu untuk memberikan yang terbaik."
(end/vga)