Gunung Rinjani Menanti Pengakuan UNESCO

Dika Kardi | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Okt 2016 17:15 WIB
Kadisbudpar NTB Lalu Muhammad Faozal menyatakan, piagam pengesahan Taman Nasional Gunung Rinjani sebagai geopark keluar Maret 2017.
Gunung Rinjani (Flickr/Reinhard Kuchenbäcker)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sebagai geopark atau taman geologi yang diakui UNESCO tinggal menunggu pengesahan. Demikian diutarakan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Kadisbudpar) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal.

“Rekomendasinya sudah ada tanggal 30 [September] lalu. Tinggal menunggu piagam pengesahan yang keluar Maret [2017],” kata pria yang akrab disapa Faozal itu kepada CNN Indonesia.com usai jumpa pers gelaran balap sepeda GFNY Indonesia di kawasan Senggigi, Lombok, NTB, pada Sabtu (1/10).

Rekomendasi itu, ungkap Faozal, sudah disampaikan dalam kongres Geopark Dunia ke-7 UNESCO yang digelar di Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, pada Mei lalu, diberitakan bahwa tim penilai dari badan PBB, UNESCO, melakukan serangkaian visi evaluasi dan penilaian langsung kelayakan gunung api tertinggi ke-dua di Indonesia itu menjadi salah satu geopark.

Kala itu, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan jika resmi terdaftar menjadi geopark dunia yang diakui UNESCO, akan ada atraksi baru kelas dunia di Lombok. Hal itu, dikatakan Arief, akan memperkuat citra wisata Lombok yang saat ini sudah menjadi destinasi wisata halal.

UNESCO mengirimkan tim penilai yang terdiri atas Maurizio Burlando dari Italia dan Soo-Jae Lee dari Korea Selatan pada 17 Mei 2016. Saat itu, mereka berada di Lombok dalam misi tiga hari penilaian di lapangan.

Adapun hal-hal yang dilakukan tim penilai antara lain memantau bagian program konservasi masyarakat di kawasan Geopark, tim evaluasi pun memverifikasi dari dekat situs geosite di Aik Berik di Lombok Tengah. Di sana, terdapat dua air terjun yakni Benang Stokel dan Benang Kelambu.

Tim UNESCO juga berdialog dengan kelembagaan lokal yang digalang masyarakat di kawasan wisata tersebut. Berikutnya tim asesor mengunjungi Lembah Cembalon, guna melihat dari dekat bagaimana masyarakat mengelola dan mendapat manfaat dari Rinjani.

Di Lembah Sembalun, tim asesor melihat dari dekat situs budaya yang merupakan kekayaan keragaman budaya Rinjani, termasuk melihat aktivitas Rinjani Trek Management Board (RTMB), dan pintu pendakian Rinjani.

Mereka pun berkunjung ke desa adat untuk melihat kekayaan budaya, memantau pos Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), juga jalur pendakian.

Secara keseluruhan, Geopark Rinjani mencakup kawasan seluas 2.800 kilometer persegi. Areal tersebut mencakup seluruh kabupaten Lombok Utara, bagian utara Lombok Barat, bagian utara Lombok Tengah, bagian utara Kota Mataram, serta bagian utara dan timur Lombok Timur.

(kid/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER