Di Balik Pentingnya Kecerdasan Emosional

Rahman Indra | CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2016 06:42 WIB
Jadwal yang padat seperti dari rapat ke rapat dan rutinitas keseharian, sering membuat otak bekerja statis. Kecerdasan emosional pun memegang peran penting.
Jadwal yang padat, dari rapat ke rapat, dan rutinitas keseharian membuat otak bekerja statis. Kecerdasan emosional memegang peran penting. (Foto/Allan Ajifo/Wikimedia Commons)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dr. Travis Bradberry, presiden TalentSmart, dan penulis buku Emotional Intelligence 2.0 menilai bahwa banyak orang yang kini tampak sangat sibuk, akan tetapi sayangnya hal itu tidak berbanding lurus dengan produktivitas.

Jadwal yang padat, dari rapat ke rapat, dan rutinitas keseharian membuat otak bekerja statis, tanpa ada kemajuan.

Kepada Huffington Post, Bradbery menuliskan sepuluh hal penting yang menurutnya dapat jadi pengingat bahwa hidup mestinya dapat lebih baik tanpa melupakan hal-hal mendasar akan kecerdasan emosional ini. Kesepuluh hal itu adalah:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Sibuk belum tentu produktif

Berhenti sejenak dan lihat orang di sekeliling. Mereka tampak sibuk sekali, berlari dari satu rapat ke rapat lainnya dan membalas surat elektronik tanpa henti. Namun, berapa di antara mereka yang berhasil melahirkan sesuatu sebagai produk yang bermanfaat?

Sukses tidak ditentukan mutlak oleh kesibukan dan banyaknya aktivitas, akan tetapi dari fokus, dan seberapa banyak waktu yang digunakan dengan efisien dan produktif.

Keberhasilan dibarengi dengan kegagalan

Keberhasilan dapat dicapai dengan melalui sejumlah kegagalan. Kesalahan yang dibuat menjadi pijakan untuk tahu bahwa ada suatu yang salah untuk menapaki jenjang sukses. Bahkan, keberhasilan ditentukan dari saat bangkit melawan rasa frustasi dan akan tekanan yang dialami. 

Ketakutan adalah sumber penyesalan 

Persoalan terbesar di banyak orang adalah rasa takut. Di antaranya takut dalam menjalankan sesuatu hanya karena takut gagal dan tak berani ambil resiko.

Percaya pada kemampuan diri sendiri

Kesalahan yang kerap terjadi adalah membandingkan kemampuan dengan orang lain. Di saat ini terjadi, rasa minder dan kepercayaan terhadap diri sendiri menurun. Hal ini mesti diatasi dengan berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Di samping itu, berhenti dalam ragu melangkah karena memikirkan pendapat orang lain.

Orang sekitar yang positif

Orang-orang yang ada di sekeliling juga sangat menentukan keberhasilan yang diraih. Mereka yang dikelilingi orang berenergi positif dan menginspirasi akan menjadikan seseorang lebih baik. Pun sebaliknya. 

Hidup itu singkat

Tidak ada yang memprediksi apa yang akan terjadi esok hari. Oleh karenanya ingatkan diri setiap pagi bahwa akan memberikan yang terbaik untuk hari ini. Hari yang positif dan produktif diawali dengan pemikiran yang juga positif di pagi hari.

Memaafkan sebelum dimintai maaf

Jangan larut dalam hal atau permasalahan yang berlarut-larut tanpa ujung. Jika misalkan ada kebencian dan kemarahan han yang menghancurkan nikmat hidup, kenapa tidak memaafkan walaupun tidak dimintai maaf. Ketika ini dilakukan, itu artinya juga membebaskan diri dari beban pikiran.

Hasil dari keputusan pribadi

Apapun hidup yang dijalani saat ini adalah hasil dari keputusan yang diambil oleh diri sendiri. Oleh karenanya memikirkan dengan matang apa yang akan diputuskan menjadi sangat penting. Jika merasa hidup stuck, mungkin perlu berani mengambil resiko dan wujudkan mimpi yang ingin dicapai.

Menikmati hidup

Untuk menikmati hidup dapat melalui dua hal; menerima apa yang terjadi di masa lalu dan ketidakpastian yang ada di masa akan datang. Hidup tanpa kekhawatiran menentukan apa yang akan diraih di masa mendatang.

Perubahan itu abadi, maka hadapi

Hanya ketika seseorang berani menerima perubahan dengan tangan dan pikiran terbuka, akan mendapati hasil lebih baik. Karena, melakukan hal yang sama secara berulang dengan mengabaikan perubahan akan tidak memberi hasil apa-apa.

(rah/rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER