Peserta TAFISA Games Kunjungi Kep. Seribu & Kota Tua Jakarta

advertorial | CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2016 16:03 WIB
TAFISA Games 2016 merupakan Pesta Olahraga Rekreasi Dunia yang digelar di Jakarta pada bulan Oktober ini
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- TAFISA Games 2016 merupakan Pesta Olahraga Rekreasi Dunia yang digelar di Jakarta pada bulan Oktober ini. Menariknya, event tersebut berhasil membuat Destinasi Prioritas Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta jadi naik daun. TAFISA Games 2016 diikuti oleh 84 negara. Tentu saja hal itu dijadikan momentum untuk mempromosikan kawasan Kota Tua yang pernah terkenal sebagai Manhattan-nya Jakarta.

"Setelah event TAFISA Games 2016, seluruh peserta kami ajak keliling Kota Tua pada hari Senin, 10 Oktober 2016. Kami sudah koordinasi kepada pihak UPK Kota Tua dan pihak-pihak terkait," terang Hiramsyah Syambudhy Thaib, Ketua Pokja 10 Top Destinasi Kemenpar, pada Minggu (10/10).

Tentu saja, ajakan berkeliling Kota Tua Jakarta memiliki alasan yang kuat. Sejak dahulu, kawasan Kota Tua dikenal sebagai kawasan yang cantik dan kaya akan sejarah. Kawasan Kota Tua juga tengah diusulkan sebagai Situs Warisan UNESCO 2017. Artinya, dunia melihat bahwa Indonesia, khususnya Jakarta, sudah mampu mengelola warisan budaya Kota Tua Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Status Situs Warisan UNESCO dapat membuat Kota Tua Jakarta kian populer dan semakin dilirik wisatawan. Karenanya seluruh peserta TAFISA Games dari 84 negara kami ajak berkeliling ke sana. Kami ingin tunjukkan bahwa Kota Tua Jakarta memang bagus dan indah. Hal ini bukan hanya cerita, tetapi realitas," tambah Hiram, sapaan akrab Hiramsyah.

PIC Destinasi Prioritas Kepulauan Seribu dan Kota Tua Kemenpar, Budi Faisal, ikut mendukung pernyataan Hiram tersebut. Menurut Budi, event TAFISA memang sengaja dijadikan cantolan. Pasalnya, berbagai peserta datang dari beragam negara. Kebetulan, Kawasan Kota Tua memiliki karakter yang kuat.

Kawasan Kota Tua merupakan contoh unik sebuah rencana kota kolonial Belanda. Pembangunan Kota Tua terinspirasi dari konsep kota ideal Simon Stevin. Di kawasan inilah VOC selama periode abad 17 dan 18 menguasai volume perdagangan terbesar di dunia.

"Kota Tua Jakarta juga mengembangkan tradisi silang budaya dan perbauran beragam masyarakat lokal dari berbagai pulau dengan etnis besar di dunia, seperti Barat, Tiongkok, India, dan Timur Tengah. Ada nilai universal dan warisan tradisi budaya dari beragam etnis besar dunia. Karakternya sangat kuat," ungkap Budi.

Menariknya lagi, tak hanya TAFISA Games 2016 saja yang dimanfaatkan untuk mempromosikan Kawasan Kota Tua. Kunjungan Diplomat dari negara-negara Pasifik seperti Guam, Solomon Island, Vanuatu, dan lain-lain juga akan disisipkan dalam kunjungan ke kawasan Pecinan Glodok. "Ini kami jadwalkan pada tanggal 13 Oktober 2016. Setelah melihat ini, terlihat banyak daya tarik dari pengunjung. Itulah yang menjadi hal paling konkrit," pungkas Budi.

Saat ini, Kota Tua dan empat pulau luarnya (Onrust, Kelor, Cipir, dan Bidadari) sudah masuk dalam Daftar Sementara (Tentative List) Situs Warisan Dunia UNESCO bersama 17 situs lain. Ketujuh belas situs itu, di antaranya Kota Lama Semarang, Kota Tambang Batubara Sawahlunto, Permukiman Tradisional Nagari Sijunjung, Lanskap Sejarah, dan Maritim Kepulauan Banda.

Nomination dossier yang merupakan dokumen komprehensif pengajuan Kota Tua sebagai Situs Warisan Dunia, telah rampung dan dikirimkan pemerintah RI dan Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) ke World Heritage Committee UNESCO. Proses tersebut dilakukan pada tanggal 25 September 2015. Di dalam dokumen tersebut, dipaparkan nilai Kota Tua sebagai situs historis berikut upaya pelestariannya ke depan.

Menpar Arief Yahya selalu menyebut heritage Kota Tua itu punya daya pikat tersendiri. Hampir semua kota di Eropa selalu menonjolkan kota tuanya. "Ini sudah betul, semakin dilestarikan semakin menyejahterakan. Karena itu kalau kita punya heritge, harus dijaga kelestarian bentuk dan arsitekturalnya," jelas Arief Yahya. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER