Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata RI memang sedang menggencarkan target 20 juta wisatawan mancangera pada tahun 2019. Untuk mencapai target ini, Kemenpar melakukan berbagai cara. Di antaranya menggelar Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016. Perhelatan ini diikuti 728 karya aristektur bercorak nusantara.
Akhir September lalu telah dilakukan proses penjurian Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016 di Balairung Soesilo Sudarman. Faktanya, sayembara ini adalah sayembara arsitektur yang paling banyak pesertanya di tingkat nasional. Sebuah respons yang sangat fantastis.
“Sepanjang sejarah sayembara arsitektur di Indonesia, inilah yang terbanyak pesertanya. Karya yang terkumpul hingga batas akhir penyerahan 20 September 2016 menembus 728 buah. Antusias para desainer, arsitek, ahli gambar bentuk rumah dalam sayembara Desain Arsitektur Nusantara untuk rumah wisata (homestay), benar-benar luar biasa,” ujar Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Pokja Tim Percepatan 10 Top Destinasi Kementerian Pariwisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016 memberikan hadiah dengan total Rp1 miliar. Para peserta yang mengikuti sayembara ini diharuskan menyesuaikan desain aristektur dengan kearifan budaya lokal. Selain itu juga diseleraskan dengan arsitektur di 10 Destinasi Prioritas.
Mulai motif arsitektur Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Bangka Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger-Semeru Jawa Timur, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo, Flores NTT, Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Morotai, Maluku, semuanya dihadirkan pada sayembara ini.
Mengenai spesifikasi dan desain yang dilombakan, semua karya yang dikirim dijamin sudah sangat layak untuk dijadikan model hunian yang ditujukan untuk wisatawan. Mulai gambar denah, kamar pemilik bangunan, kamar yang disewakan, serta kamar mandi dan dapur yang dapat digunakan bersama-sama.
Desain arsitektur dari ratusan peserta sukses membuat para juri kewalahan karena hampir semua desainnya memukau. Juri yang dipanggil untuk menilai sayembara ini di antaranya Eko Alvarez, Endy Subijono, Bambang Eryudhawan, Hari Sungkari, Herry Purnomo, Dharmali Kusumali hingga Ketua Dewan Juri Yori Antar.
“Tantangannya semua karya yang diserahkan bagus-bagus. Inovasi dan kreativitas para arsitek luar biasa. Kami jadi kesulitan untuk mencari karya hebat yang cocok dengan kondisi lokal serta menguntungkan masyarakat lokal,” kata anggota dewan juri, Hari Sungkari.
Endy Subijono juga mengaku agak kewalahan lantaran memberikan penilaian kepada 728 karya yang kuaitasnya bagus-bagus. ”Basic-nya mendesain bangunan rumah 36m2. Sepertinya nggak ada susahnya, tapi hasil yang diperlihatkan ke kami luar biasa. Begitu banyak terobosan-terobosan baru arsitektur nusantara yang bisa bermain di 36m2. Ini luar biasa," tukas Endy.
Eko Alvarez pun sependapat dengan Endy dan Hari. “Ini merupakan sebuah terobosan baru. Masyarakat bikin rumah sendiri dan bisa dipakai wisatawan. Banyak sekali karya-karya yang bagus yang mengeksplorasi arsitektur nusantara. Saya angkat topi untuk semua ini,” ujarnya.
Bahkan Ketua Dewan Juri, Yori Antar dmengaku sangat takjub dengan peserta sayembara ini. Baginya, sayembara yang didukung Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif dan Propan ini dapat memberikan inspirasi terhadap pengembangan homestay di destinasi wisata.
”Sayembara ini luar biasa. Banyak entry yang masuk. Sangat merata wilayahnya, mencakup 10 destinasi wisata nusantara yang tersebar di Indonesia. Sebagai juri, saya merasakan seperti sedang liburan, travelling ke daerah-daerah pedalaman dan melihat begitu banyak inspirasi yang bisa digali dari kelokalan setempat. Saya sepakat bahwa pariwisata indonesia harus berbasis kelokalan,” ujarnya.
Nantinya akan dipilih tiga pemenang untuk masing-masing destinasi. Pengumuman pemenang penyerahah hadiah oleh Menteri Pariwisata akan dilakukan pada 25 Oktober 2016 mendatang. "Sampai sekarang dewan juri tidak ada yang tahu siapa pemenangnya. Sistem penilaiannya beragam, ada yang scoring, ada yang debat, dan pemenangnya baru dibuka saat pengumuman pemenang 25 Oktober 2016," ucap Yori Antar.
Bagi Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, sayembara desain arsitektur nusantara untuk homestay ini merupakan hal penting. Ia sudah mempresentasikan soal homestay ini di markas UNWTO, lembaga PBB yang mengurus pariwisata di Madrid. Arief Yahya menilai bahwa karakter lokal akan membuat suatu kawasan memiliki identitas budaya yang akan menjadi atraksi tersendiri untuk memperkuat destinasi wisata.