Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung soal pencurian ikan (
illegal fishing) dalam forum terbuka. Kali ini, ia menyoroti illegal fishing saat membuka Sail Selat Karimata 2016 di Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Di hadapan ribuan warga lokal, wisatawan dalam dan luar negeri, Jokowi meminta seluruh masyarakat Indonesia berperan aktif menjaga laut dan sumber daya alam yang ada di dalamnya.
"Kita harus sungguh-sungguh melindungi dan menjaga laut dari pencurian ikan, pencemaran, dan kerusakan ekosistem," kata Jokowi di Pantai Pulau Datok, Kayong Utara, Sabtu (15/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi sebelumnya menyebutkan praktik pencurian ikan merugikan Indonesia sedikitnya US$20 miliar atau sekitar Rp260 triliun. Tak hanya itu, illegal fishing juga mengancam 65% terumbu karang di Indonesia.
Tak berhenti di situ, Jokowi juga menginstruksikan pembantunya memperkuat industri perikanan sehingga sejalan dengan peningkatan jumlah ikan. Pada akhir 2015, pemerintah berhasil meningkatkan stok nasional ikan menjadi 9,9 juta ton dari 7,3 juta ton pada 2013.
Menurutnya, peran aktif bersama dapat mengembalikan budaya bahari Indonesia. Masyarakat juga diminta gencar mempromosikan tempat wisata bahari Indonesia di sosial media guna meningkatkan wisatawan ke Indonesia.
Pemerintah akan menyeimbangkannya dengan pembenahan dan pembangunan infrastruktur sehingga kawasan itu menjadi destinasi wisata menarik.
Ia mengingatkan, sektor perikanan dan kelautan Indonesia harus menjadi penggerak ekonomi bangsa. Sehingga, peran aktif bersama memerangi pencurian ikan menjadi momentum mengembalikan budaya bahari Indonesia.
"Kita harus mampi menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak ekonomi Indonesia," kata mantan Wali Kota Solo ini.
(gen)