Akses ke Borobudur - Joglosemar Kini Makin Mudah Dijangkau

Odin H | CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2016 16:43 WIB
Candi Borobudur yang merupakan salah satu destinasi unggulan Indonesia kian dikunjungi banyak wisatawan dari berbagai negara.
Jakarta, CNN Indonesia -- Candi Borobudur yang merupakan salah satu destinasi unggulan Indonesia kian dikunjungi banyak wisatawan dari berbagai negara. Pasalnya candi ini menyimpan kekayaan sejarah dan keindahan yang luar biasa. Kini akses menuju Borobudur pun semakin terbuka. Apalagi setelah perusahaan airlines nasional, Lion Air Group menjadikan Bandara Internasional Adisumarmo di Solo sebagai salah satu bandara pengumpul (Hub) dalam konektivitas penerbangan di selatan. 

Dengan akses yang makin mudah, destinasi wisata yang berada dalam cakupan Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang) akan makin ramai dikunjungi wisatawan. Selama ini Bandara Adisucipto Jogja selalu diandalakan sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara, tetapi kapasitas Bandara Adisucipto masih belum mumpuni untuk menampung para wisatawan. Oleh karena itu sebelum Bandara Adisucipto menjadi bandara internasional yang memiliki daya tampung yang besar, mengaktifkan Solo sebagai hub selatan merupakan solusi terbaik.

“Kami terus mengembangkan rute-rute yang akan diterbangi, baik domestik maupun internasional untuk menunjang kebutuhan masyarakat nusantara dalam bepergian, terutama untuk berwisata," ujar Edward Sirait, Presiden Direktur Lion Air Group.
Akses ke Borobudur - Joglosemar Kini Makin Mudah Dijangkau

Terdapat lima rute penerbangan dalam negeri yang akan dibuka dari dan menuju Solo. Di antaranya dari dan menuju Banjarmasin, Lombok, Palangkaraya, Ujung Pandang, dan Pontianak. Lion Air Group juga akan melakukan beberapa penambahan pelayanan seperti rute baru dari dan menuju kota Solo hingga frekuensi penerbangan perharinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edward berharap dengan ditetapkannya Bandara Adisumarmo sebagai Hub Lion Air Group, wisatawan asing yang datang ke Indonesia akan meningkat. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Pariwisata yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pariwisata, Arief Yahya, bahwa pemerintah menargetkan wisman 20 juta orang di tahun 2019. "Kami juga bekerja keras untuk mengangkut lebih banyak wisman ke Solo, juga wisatawan nusantara yang terbang ke Kota Bengawan, sehingga turut membantu dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat," ucap Edward.

Larasati Sedyaningsih, PIC Pokja Borobudur Kementerian Pariwisata mengaku semakin optimis dengan dibukanya hub selatan oleh Lion Air. Dengan banyaknya rute penerbangan baru ke Solo, pengunjung atau wisatawan ke Borobudur akan meningkat. Selain itu, Bandara Adisumarmo akan menjadi bandara pengumpul untuk wilayah tengah. 

Arief Yahya terus melakukan percepatan mengenai 3A, Atraksi, Akses, dan Amenitas, untuk menaikkan daya saing pariwisata Indonesia. Salah satunya menempatkan Borobudur sebagai ikon Joglosemar. Kawasannya ada di Jogja, Solo dan Semarang, tetapi ikon yang sudah go international adalah Borobudur. Oleh karena itu, nama destinasi prioritas yang sering disebut sebagai Bali Baru adalah Borobudur.

Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi juga mengungkapkan bahwa Joglosemar kini memiliki produk destinasi budaya yang sangat kuat dan bersejarah. Candi Borobudur dipilih menjadi ikon pariwisata hingga Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur memutuskan Candi Borobudur melalui tahap proses untuk mengembangkan 3A. 

Maka dari itu, Joglosemar harus terkoneksi dengan akses yang baik sebagai segitiga emas wisata berbasis budaya. Akses yang baik ditandai dengan adanya bandara berstatus internasional di tiga kota tersebut. Di antaranya Adisucipto Jogja, Adisumarmo Solo dan Ahmad Yani Semarang. “Kalau akses daratnya sudah nyambung, kelak orang datang bisa via Solo, pergi lagi bisa melalui Jogja atau Semarang, tergantung destinasi terakhir berada di mana dengan tidak perlu menambah cost,” tukas Hiram.

Larasati turut menyampaikan beberapa progres untuk Akses, salah satunya adalah Bandara Kulon Progo yang terus berjalan hinga Selo Pas yang menghubungkan Solo dengan Borobudur tanpa melalui Jogja yang dalam tahap perbaikan. "Direncanakan akhir tahun 2016 ini selesai dengan menyisakan 1,2km lagi untuk dilanjutkan di program tahun 2017," imbuhnya. 

(odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER