Polisi Pariwisata Siap Membantu Wisatawan Kota Lama Semarang

Odin H | CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2016 14:32 WIB
Tak hanya pakar pariwisata saja yang berusaha memberikan usaha terbaiknya untuk meningkatkan wisatawan.
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya pakar pariwisata saja yang berusaha memberikan usaha terbaiknya untuk meningkatkan wisatawan. Kepolisian Republik Indonesia juga mendukung penuh pariwisata Indonesia. Hal ini ditandai dengan langkah yang diambil oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono yang menyatakan akan mendukung penuh pengembangan kawasan Kota Lama Semarang.

"Sejumlah titik di kawasan Kota Lama Semarang akan berbenah. Kami mendukung dengan semua kekuatan yang kami miliki dan terus berkoordinasi dengan semua yang terkait. Saya minta Kapolrestabes menyiapkan polisi dengan kemampuan berbahasa Inggris, harus menebar senyum, dan mampu berkomunikasi dengan baik terhadap wisatawan," ujar Condro.

Ia juga telah menginstruksikan Kapolrestabes Semarang untuk menyiapkan personel polisi pariwisata. Hal ini tentunya akan mengubah performa polisi Semarang menjadi lebih ramah, lebih friendly, lebih asyik, lebih welcome terhadap wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, performa polisi wisata akan disesuaikan dengan kearifan lokal sesuai daerahnya. Misalnya pada kawasan dataran tinggi Dieng, polisi pariwisatanya akan menunggangi kuda. "Misalnya naik kuda pakai topi koboi, jadi bisa menambah atraksi wisata di sana," tukasnya.

Mengenai apa yang diaplikasikan untuk meningkatkan pariwisata Kota Lama Semarang sejalan dengan apa yang dilakukan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yakni mendorong hospitality dan keramahan masyarakat terhadap wisatawan. Di Eropa, heritage adalah aset pariwisata yang mahal dan selalu ditonjolkan sebagai atraksi yang berkelas. Kementerian Pariwisata pun kini sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan Restorasi Kota Lama Semarang sesuai dengan PERDA No. 8/2003 tentang RTBL Kawasan Kota Lama.

Larasati Sedyaningsih, PIC Pokja Borobudur Kementerian Pariwisata mengungkapkan bahwa tujuan pengembangan heritage adalah melindungi kekayaan historis dan budaya di Kota Lama, mengembangkan kawasan wisata sejarah, pemanfaatan ruang yang sesuai dengan tujuan konservasi, revitalisasi kawasan historis budaya, dan mengembangkan kesadaran dan peran serta pemerintah, swasta dan masyarakat. Pengembangan Kota Lama Semarang memiliki visi Menuju Kota Warisan Dunia 2020.

BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama) kini tengah dibentuk untuk menghidupkan kawasan bangunan gedung-gedung di kawasan Kota Lama. Ketua BPK2L Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan sudah menemukan beberapa pemilik gedung dan mereka menyampaikan rencananya untuk memanfaatkan asetnya di kawasan Kota Lama. Dari 53 pemilik gedung yang sudah teridentifikasi, telah direncanakan untuk pengembangan aset untuk hotel, galeri, lahan parkir, hingga dijadikan untuk perkantoran. Di antaranya gedung milik perusahaan asuransi Llyod di Jalan Kepodang, Gedung Schmidt di Jalan Letjen Suprapto, dan gudang-gudang mesin tembakau di Jalan Merak.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menginginkan semua pihak melakukan penataan Kota Lama dengan merestorasi bangunan tua, tanpa mengubah bentuk arsitektur bangunan. Nantinya, pemanfaatan gedung-gedung tersebut akan menjadikan wisata lebih hidup sehingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang terus bisa diandalkan.

Hendrar Prihadi juga telah meminta Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang untuk terus menggenjot kinerja. Tak hanya mendata ulang dan menggenjot pengembangan, BPK2L juga diminta membuat kajian tentang kawasan. Di antaranya penataan pedagang kaki lima (PKL) serta membuat kajian lain tentang rencana penataan Kota Lama ”Kami ingin BPK2L ke depan lebih agresif melakukan komunikasi dengan pemerintah, pemilik bangunan, dan masyarakat,” ucapnya.

Menurut Hendrar, langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan review seluruh dokumen mengenai bangunan di kawasan Kota Lama untuk menyinkronkan dengan rencana pembangunan kawasan peninggalan Belanda itu. Inventarisasi juga penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan kepemilikan bangunan-bangunan kuno yang ada di Kota Lama untuk memudahkan rencana revitalisasi Kota Lama yang harus segera direalisasikan.

Setelah inventarisasi dan melakukan review seluruh dokumen dan bangunan kuno di kawasan Kota Lama rampung, dilanjutkan dengan mempromosikan kawasan Kota Lama Semarang dalam kancah nasional maupun internasional untuk menjaring wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER