Sembilan Aturan Menonton Fashion Show di Pekan Mode

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 24 Okt 2016 10:59 WIB
Kepala Program Jakarta Fashion Week 2016 membeberkan hal-hal yang dapat membuat penonton dilarang masuk, ditegur hingga dipaksa keluar dari ruang fashion show.
Kepala Program Jakarta Fashion Week 2016 membeberkan hal-hal yang dapat membuat penonton dilarang masuk, ditegur hingga dipaksa keluar dari ruang fashion show. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berkesempatan datang ke pertunjukan fesyen dalam pekan mode merupakan momen prestise bagi sebagian orang. Ajang ini pun menjadi tempat para pecinta fesyen menyatakan kelas mereka.

Pekan mode memang menjadi arena para desainer atau pemerhati fesyen menunjukkan seni serta kreativitas. Karya desainer pun terkadang memukau karena ditampilkan dengan menerabas batasan-batasan.

Meski begitu, bagi penonton yang hadir, ada aturan-aturan yang tak boleh diterabas. Terlebih saat lampu runway sudah menyala dan bersiap menyorot para model.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Head Program Jakarta Fashion Week (JFW) Zornia Harisantoso membeberkan kepada CNNIndonesia.com beberapa etiket yang berlaku ketika seseorang datang ke pekan mode.

1. Datang tepat waktu

Aturan ini berlaku bagi siapapun yang ingin datang ke pekan mode, baik itu pemegang undangan VIP yang mendapatkan front row atau penonton reguler yang duduk di barisan tengah hingga ke tribun belakang. Meski seringkali fashion show tunggal yang diadakan desainer berlangsung molor dari jadwal, namun hal itu tidak berlaku untuk penonton di pekan mode.

Pengunjung masih diperbolehkan datang ketika lampu ruangan masih menyala. Ketika lampu dimatikan, pengunjung dianggap telat. Pengunjung yang telat tidak diperbolehkan masuk dengan alasan apapun terlebih ketika lampu runway sudah menyala.

"Kadang beberapa undangan VIP merasa harus ditunggu. Nah, itu tidak berlaku lagi di dunia fashion. Kalau front row kosong, dan saat lampu sudah dimatikan, maka yang duduk di atas turun untuk isi.  Front row harus penuh terisi agar foto tampak bagus," kata Zornia.

"Untuk yang telat datang setelah lampu dimatikan, kami menyediakan tribun khusus. Tidak peduli dia undangan VIP atau reguler," ujarnya.

2. Tonton hingga usai

Ketika lampu ruangan fashion show dimatikan, pengunjung 'haram' untuk keluar ruangan walaupun untuk ke toilet. Penonton baru dapat keluar saat peragaan usai dan lampu sudah dinyalakan.

3. Matikan telepon genggam

Sama seperti menonton di bioskop, aktivitas menelpon juga dilarang. Hal ini dapat mengganggu kelancaran acara. Bila masih ngotot, pilihannya adalah didatangi panitia atau 'di-sssh' oleh penonton lainnya.

"Kalau tab, kami tidak bisa melarang. Namun harus sadar diri sendiri saja saat menonton dan mengambil gambar jangan sampai menghalangi orang lain yang juga ingin melihat," kata Zornia.

"Lampu flash kamera dilarang. Nanti ada peringatannya," lanjut Zornia.

4. Dilarang makan dan minum

Makan dan minum di ajang pekan mode sebenarnya diperbolehkan, selama di luar ruang fashion show. Sebelum masuk, akan ada pemeriksaan oleh panitia. Pengunjung boleh membawa makanan dan minuman ke dalam, namun harus disimpan di dalam tas dan dilarang membuka, apalagi memakannya selama pertunjukan.

"Soalnya, kalau makan di ruangan fashion show selain dapat mengotori, nilai fesyen di dalamnya bisa hilang," kata Zornia. "Ya bayangkan saja ketika lagi asik nonton tiba-tiba muncul suara kripik dikunyah atau bau makanan tertentu," katanya.

5. Dilarang membawa anak di bawah 12 Tahun

"Saya ingat sekali ada penonton yang membawa bayi, saat di tengah acara bayi itu nangis jadinya mengganggu acara," kata Zornia.

"Kami tahu memang ada fashionista cilik, namun apapun alasannya, orang tua dilarang membawa anak kecil ke dalam ruang fashion show. Anak bisa ditempatkan di lounge dan menonton dari sana," ujarnya.

Dia beralasan, anak di bawah 12 tahun masih belum dapat duduk dengan rapih. Kalaupun sudah di atas 12 tahun, harus membawa undangan sendiri karena di fashion show, tidak mungkin anak untuk dipangku orang tuanya.

6. Hanya berikan bunga

"Barang bawaan untuk menghargai desainer yang tampil seperti bunga masih diizinkan, namun kalau boneka apalagi balon dilarang, nanti meletus," kata Zornia.

7. Jangan menghalangi orang lain

Pekan mode dianggap momentum langka bagi para pecinta fesyen untuk tampil dengan super maksimal mulai dari kepala hingga kaki. Fenomena ini dianggap positif oleh Zornia, namun yang harus diperhatikan adalah kondisi dari pekan mode itu sendiri.

Di JFW, tempat duduk di ruangan fashion show berbentuk tribun. Apabila ada pengunjung yang memiliki dandanan dan pakaian 'heboh', diharapkan tidak merepotkan diri sendiri serta tidak menghalangi orang lain untuk menonton.

"Panggung itu kan tribun, ya kalau sasakan jangan tinggi-tinggi, menghalangi orang mau lihat. Kalau baju, jangan sampai nyusahin diri sendiri. Entah nanti nyangkut atau tersandung," kata Zornia.

Meski begitu, Zornia menegaskan, fashion week adalah acara yang membebaskan pengunjungnya mau berpakaian apa saja. Namun tetap harus sopan. Celana pendek tidak direkomendasikan karena ruangannya sangat dingin.

"Sandal tidak boleh. Lihat juga acaranya, kalau acara desainer ready-to-wear, ya jangan pakai pakaian couture sendiri, aneh nanti," katanya.

8. Duduk sesuai tempat yang ditentukan

Seringkali, beberapa undangan merasa 'cukup penting' untuk duduk di barisan paling depan atau front row. Barisan tersebut memang 'kasta tertinggi' dalam sebuah pagelaran mode. Namun, ketika tamu 'mencuri' tempat duduk orang lain akan mengganggu kenyamanan selama pagelaran mode.

"Biasanya kalau sosialita itu, suka membanding-bandingkan tempat duduk mereka dengan yang lain. Padahal, posisi front row atau second row yang termasuk VIP itu ditentukan oleh desainer atau sponsor," kata Zornia.

Dia menceritakan, dalam fashion show yang prestise, banyak kejadian seperti di film. Penonton yang harusnya duduk di barisan kedua mengambil tempat duduk orang lain di barisan pertama. Hal itu banyak terjadi. Bukan cuma satu orang, bagi beberapa orang, front row itu harus karena menjadi kesempatan untuk eksis.

"Namun, kalau sudah duduk dan melihat teman ada di seberang runway, gak usah manggil-manggil untuk minta pindah. Kalau lampu sudah dimatikan, ya sudah. Apalagi sampai melintas runway, nanti 'di-huu' sama wartawan," lanjutnya.

9. Sadar diri

Datang ke pagelaran pekan mode diharuskan memiliki undangan. Bagi beberapa orang, undangan tersebut bukan hanya satu melainkan banyak. Namun yang perlu disadari adalah satu undangan hanya berlaku selama acara yang dicantumkan, bukan acara lainnya.

"Beberapa ada yang merasa memiliki tiket terusan dan enggan meninggalkan ruangan meski acara sudah selesai. Tidak bisa begitu, semua harus keluar ketika acara usai, lalu mengantre lagi untuk acara selanjutnya. Di luar negeri juga begitu," kata Zornia.

Beberapa penonton nakal pun kerap mengaku dari keluarga model demi tak digeser dari kursinya. Hal itu tetap tak berlaku. "Kalau dari keluarga model pun tetap harus memiliki undangan. Saya dan tim suka sweeping kalau ada penonton yang tidak tertib. Sekali tidak bisa ya tidak bisa, apapun alasannya," kata Zornia.


(meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER