Jakarta, CNN Indonesia -- Pemenang Sayembara Arsitektur Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara 2016 telah diumumkan di kantor Kementerian Pariwisata (Kemnpar), Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Selasa (25/10).
Sepuluh pemenang yang beruntung mendapatkan total hadiah sebesar Rp10 miliar. Seluruh pemenang itu diundi dari 1.279 orang arsitek yang mendaftar sayembara.
Puncak acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menpar dan Kepala Bekraf menyampaikan ucapan selamatnya kepada seluruh pemenang, sekaligus berpesan agar terus menghasilkan karya yang kreatif demi mendengungkan nama Indonesia di dunia.
Lebih lanjut, Triawan mengatakan kalau untuk industri pariwisata, anak bangsa harus merancang segala sesuatu yang memudahkan wisatawan, terutama dari mancanegara (wisman), untuk merasakan pengalaman bersentuhan dengan kearifan lokal Tanah Air.
“Desain yang dipilih dinilai berdasarkan kearifan lokal, agar memberi daya tarik bagi wisatawan,” kata Triawan di sela sambutannya.
"Saya ingat saat ke Banyuwangi, arsitektur Bandara Blimbingsari sangat unik, hawanya sejuk meskipun tidak berpendingin udara. Interiornya juga berasal dari kayu yang tidak banyak dipoles. Bagus sekali," lanjutnya.
Walau memiliki tugas yang berbeda, namun Triawan dan jajarannya di Bekraf berjanji untuk terus mendukung program yang dilakukan oleh Kemenpar.
Ayah dari penyanyi Sherina Munaf ini juga menjelaskan, kalau dukungannya diberikan untuk 16 sub sektor ekonomi kreatif dalam rangka memajukan pariwisata Indonesia.
“Bekraf itu seperti anak angkat Kemenpar. Karena itu kami akan terus membantu, seperti amanat Presiden Joko Widodo, bahwa ke depan hanya pariwisata yang akan menjadi andalan perekonomian nasional,” ujar Triawan.
Setelah Sayembara Arsitektur Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara 2016, Bekraf dan Kemenpar akan menyelenggarakan sayembara lagu bertema kepariwisataan. Saat ini, rencana itu masih terus dirembukkan.
Desain yang menang akan segera diterapkan dalam program pembangunan 100 ribu rumah wisata di daerah yang masuk dalam daftar 10 Destinasi Prioritas atau yang disebut 10 Bali Baru, yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Belitung (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo (Jawa Timur), Mandalika Lombok (Nusa Tenggara Barat), Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Program pembangunan itu nantinya akan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Sementara itu, manajemennya akan dikelola oleh lulusan terbaik dari sekolah pariwisata se-nusantara.
“Semua yang dibangun harus berdasarkan desain pemenang, mulai dari toilet sampai bandara,” kata Arief.
“Setelah beroperasi, kami berharap rumah wisata itu akan membantu menunjang perkembangan industri pariwisata di Indonesia, terutama memberi kemudahan berwisata bagi wisatawan lokalnya,” lanjutnya.
Berikut ini ialah daftar lengkap nama pemenang Sayembara Arsitektur Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara 2016:
1. Tim PT Realline Studio, Ketua Tim Deni Wahyu Setiawan dengan judul karya Jabu Na Ture (Danau Toba)
2. Tim Alvasara Ketua Tim Gigih Nalendra dengan judul karya Thin House (Tanjung Kelayang)
3. Tim Arsitek Ketua Tim Edwin Adinata dengan judul karya New Gateway to Adventure In The West Eage Of Java (Tanjung Lesung)
4. Tim PT Urbane Indonesia Ketua Tim Aditya Wiratama dengan judul karya Titik Temu (Kepulauan Seribu)
5. PT Urbane Indonesia Ketua Aditya Wiratama dengan judul karya Gnomon Urip (Borobudur)
6. Tim PT Grahaciota Ketua Tim Verena Rafaela dengan judul karya Dusun Guyub Bromo (Bromo Tengger)
7. Universitas Mercu Buana Ketua Tim Wendi Isnandar dengan judul karya Rumah Separo Mandalika (Mandalika)
8. Tim Blur Architec and Design Studio Ketua Tim Rizki Bhaskara dengn judul karya Naung Kampung Papagaran (Labuan Bajo)
9. Tim PT Airmas Asri Ketua Tim Kalvin Widjaja dengan judul karya Roma Boe (Wakatobi)
10. PT Studio Tanpa Batas Ketua Tim Wijaya Suryanegara Yapeter dengan judul karya Rumahku a Home to Stay (Morotai)
(ard)