Perdagangan Wisata Indonesia Tembus Angka Rp260 Miliar

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 26 Okt 2016 09:50 WIB
Di ajang perdagangan produk wisata ITB Asia, Indonesia raup keuntungan hingga Rp260 miliar. Pasar India, China dan Eropa disebut sedang bergairah.
Ilustrasi wisman di Bali. (REUTERS/Roni Bintang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Antusiasme pelaku industri pariwisata semakin terasa di ajang perdagangan produk wisata dunia, Internationale Tourismus-Börse (ITB) Asia, yang digelar di Marina Bay Sands, Singapura, pada 19-21 Oktober 2016.

Sebelum diadakan di Asia, ajang ITB telah diadakan lebih dulu di Berlin, Jerman, tepatnya sejak 45 tahun yang lalu.

Tentu saja Indonesia ikut serta dalam ajang tahunan itu. Difasilitasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar), sebanyak 90 perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata Tanah Air berusaha mempromosikan produknya selama tiga hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari keterangan resmi yang dilansir pada Selasa (25/10), tercatat puluhan perusahaan itu berhasil menjual 71.553 paket perjalanan wisata, dengan total transaksi sekitar US$20,15 juta (sekitar Rp260 miliar).

Jumlah tersebut naik drastis dari capaian pada ITB Asia 2015, yaitu sebesar Rp30 miliar. Bahkan melebihi ekspektasi, yang sebelumnya diperkirakan hanya sebesar Rp40 miliar.

Sejumlah tujuan wisata yang dipasarkan di sana antara lain Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Tua di Jakarta, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Lombok di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara dan Morotai di Maluku Utara.

"Ternyata naik pesat 764 persen dari capaian tahun 2015 lalu. Ini membuktikan kalau program pemasaran wisata Wonderful Indonesia semakin diminati," kata Rizki Handayani Mustafa, Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayah ASEAN.

"Dari perbincangan antar sesama pelaku industri, terlihat bahwa pasar India, China dan Eropa sangat bergairah. Peluang itulah yang kami tangkap dan kami maksimalkan," lanjutnya.

ITB Asia disebut sebagai salah satu ajang perdagangan yang paling potensial di pasar Asia. Setelah Singapura, ITB juga akan diselenggarakan di Shanghai, China, pada 10-12 Mei 2017 dan New Delhi India, pada 3-6 Oktober 2016.

Pihak Kemenpar, yang diwakili oleh Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegar, I Gde Pitana, mengatakan kalau seluruh pemangku jabatan dan pemilik bisnis di industri wisata diminta untuk bekerjasama dengan baik demi promosi Wonderful Indonesia di ITB Asia.

Kios-kios perusahaan wisata asal Indonesia yang berpameran dikumpulkan dalam satu bagian dan dibangun dengan tema perahu Phinisi, demi menarik mata pengunjung yang datang.

Usaha itu bisa dibilang berhasil, karena dalam sebuah sesi dialog, Head of Travel And Hospitality Google Asia Pacific, Jenn Villalobos, memberi contoh kalau Bali dan Indonesia sebagai destinasi wisata di Asia yang semakin atraktif.

Villalobos juga menyebut Indonesia kaya akan potensi wisata yang berkelas, dan terlihat traffic-nya melalui digital.

“Jika semuanya optimis mempromosikan wisata Indonesia, saya yakin kalau Wonderful Indonesia juga akan semakin mudah mencapat target peningkatan kunjungan wisatawan ke Tanah Air,” kata I Gde Pitana.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER