Jakarta, CNN Indonesia -- Popularitas wisata ke Pulau Komodo mendorong pemerintah untuk melakukan pengembangan terhadap dukungan infrastruktur, baik melalui darat, laut, maupun udara. Potensi wisata ini mendorong pemerintah untuk melakukan perbaikan pada pelabuhan Labuan Bajo, yang kedepannya akan difokuskan menjadi pelabuhan penumpang saja.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Pelabuhan Labuan Baju, Minggu (30/10) mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mendorong pariwisata ke sejumlah destinasi wisata di provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Kita akan konsentrasikan pelabuhan ini (Pelabuhan Labuan Bajo) untuk turis dan penumpang. Artinya nanti akan ada banyak kapal yacht dan cruise yang bersandar di sini," jelas Menhub Budi melalui keterangan resmi yang diterima
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain aktivitas penumpang dan wisata, selama ini di lokasi yang sama juga digunakan untuk aktivitas logistik. Hal tersebut disebutnya bisa mengganggu aktivitas satu sama lain.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, nantinya pelabuhan logistik akan dijadikan terpisah dengan pelabuhan penumpang. Ia meminta Pemda untuk mencarikan lokasi lain yang akan digunakan sebagai pelabuhan logistik.
"Bangun pelabuhan itu harus fokus, untuk logistik kita usahakan cari di tempat lain dan hal ini sudah dibicarakan dengan Bupati untuk mencarikan lokasinya agar tidak saling ganggu," pungkasnya.
Selain bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, ia mengatakan rencana pembangunan pelabuhan baru juga bisa menambah peluang lapangan pekerjaan. Ia meminta Pelindo untuk menyiapkan rencana pembangunan baru yang bisa rampung dalam waktu tiga hingga lima tahun kedepan.
"Saya meminta dalam satu bulan ini Pelindo menyiapkan rencana pembangunan dan mulai proses pembangunan maksimal lima tahun. Dengana danya pelabuhan khusus logistik bisa menambah pekerja, misalnya tadinya 10 ribu pekerja bertambah menjadi 15 ribu," katanya.
Bukan hanya fokus melakukan pembenahan di sektor transportasi laut, Budi juga menargetkan pembenahan pada transportasi udara. Saat ini masih ada beberapa bukit yang di sekitar bandara Labuan Bajo, yang menurutnya menjadi hambatan dalam proses pengembangan layanan.
Berbeda dengan penerapan pada infrastruktur laut, bandara Labuan Bajo bukan sekedar membutuhkan perpanjangan landasan. Banyaknya bukit di sekitar bandara mengharuskan pemerintah untuk memangkasnya sebelum melakukan rencana perpanjangan landasan di tahun 2018.
Demi meningkatkan nilai kompetitif bandara, Budi memastikan akan mengatur ulang hierarki bandara di Labuan Bajo. Alih-alih diproyeksikan sebagai bandara internasional, bandara Labuan Bajo justru akan didorong menjadi sub-hub untuk bandara Ngurah Rai, Bali.
"Kalau semua jadi bandara internasional itu bisa saling mereduksi. Dengan menjadi sub-hub, kami menargetkan turis yang datang ke Bali bisa melanjutkan kunjungan ke Labuan Bajo," ucapnya.
Dengan adanya sinergi antar bandara, ia menargetkan bisa meningkatkan skala ekonomi dari masing-masing bandara di sejumlah destinasi wisata terdekat. Sejauh ini ia berharap ada kepastian mengenai rencana dari pemerintah daerah dan bertambahnya jadwal penerbangan dari sejumlah maskapai.
(evn)