Jakarta, CNN Indonesia -- Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang dirayakan pada Jumat (28/10), pembalap sepeda Indonesia menyumbang kemenangan dalam ajang Tour de Linggarjati yang diselenggarakan di Kuningan, Cirebon, Jawa Barat.
Pembalap dari tim KFC Cycling Team, Agung Ali Sahbana, berhasil menjadi juara dalam etape pertama, dengan waktu tempuh 2 jam 22,40 menit dalam ajang olahraga sekaligus promosi wisata (
sport tourism) itu.
Tak hanya menyabet juara umum, Agung juga berhasil menjadi pebalap tercepat saat melewati rute tanjakan, sehingga dinobatkan sebagai Raja Tanjakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di kilometer 32 terasa berat, terutama saat
intermediate sprint. Tanjakannya sangat terjal, tapi dengan modal keyakinan dan trik, akhirnya saya bisa lepas dari kilometer 32,” kata Agung.
Agung terlihat sudah memimpin balapan sejak awal. Namun baginya, rute balapan kali ini memang cukup menantang, dengan banyaknya tanjakan dan tikungan, ditambah rintikan hujan.
Diikuti oleh 75 peserta dari delapan negara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunei, Laos, Inggris, Spanyol dan Belanda), ajang Tour de Linggarjati yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini menjadi pusat perhatian warga Kuningan dan wisatawan yang datang berkunjung.
Bagi pembalap, udara sejuk, bangunan bersejarah dan hamparan kebun kopi disepanjang rute balapan yang melintasi 20 kecamatan dan 132 desa menjadi nilai tambah.
Setelah etape pertama, etape ke-dua dan ke-tiga juga telah digelar pada Sabtu (29/10) dan Minggu (30/10).
Pada etape ke-dua, pembalap dari tim PGN Road Cycling Team, Aiman Cahyadi, menjadi juara. Sedangkan pada etape ke-tiga, pembalap dari tim GFG Philipina, George Luis Oconer, keluar sebagai pemenang.
Tidak hanya pembalap Indonesia, Kemenpar pun turut senang setelah ajang Tour de Linggarjati berlangsung sukses.
Kemenpar yang memiliki “misi ganda” dalam ajang ini berharap Kuningan semakin dilirik sebagai tujuan wisata bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
”Sebelum ajang balap sepeda, Kuningan dikenal dengan alat musik angklung, yang kini sudah diakui oleh UNESCO. Semangat yang sama juga menginspirasi kami untuk menduniakan pariwisatanya,” ujar Sekretaris Menteri Pariwisata Ukus Kuswara.
“Melalui penyelenggaraan Tour de Linggarjati, kami berharap peserta dari negara lain bisa menyebarkan berita baik mengenai pariwisata di Kuningan,” lanjutnya.
(ard)