Jakarta, CNN Indonesia -- Pakar kuliner Anthony Bourdain suatu kali pernah menyatakan keengganannya memesan makanan di pesawat dan
room service di hotel. Ia lebih memilih makanan autentik tradisional.
“Jika anda sendirian dan benar-benar ingin menenggelamkan diri dalam depresi tragis, pesan saja
hamburger lewat
room service,” katanya seraya menyarankan sebaiknya berpikir dua kali sebelum memesan makanan di hotel, dikutip
Bon Appétit.
Namun agaknya Anthony bakal berubah pandangan bila menjejakkan kaki di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel. Penginapan dengan 293 kamar dan
suite ini memiliki keunggulan dari segi kuliner di setiap ruang bersantapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenikmatan bersantap bisa dirasakan para tamu di mana-mana, mulai dari The Lobby Lounge di lantai dasar (
ground), juga di Anigre Restaurant di lantai
upper ground, sampai Sheraton Club di lantai 20. Sajian di
poolside pun tak kalah lezat.
“Ini merupakan langkah cerdas yang kami lakukan agar tamu mendapat pengalaman lebih,” kata Vincent Ong, Senior Director, Brand Management, Asia Pacific Sheraton Hotels and Resorts, kepada
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Ia mencontohkan program
Paired di Lobby Lounge. “Kami menyajikan makanan lokal dalam wadah mungil dengan padanan minuman, dari teh sampai
wine,” kata pria asal Singapura. Ini merupakan salah satu alasan tamu selalu datang lagi dan lagi.
Hal senada disampaikan Richard Suter, General Manager Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, tentang Paired. “Ada banyak sajian makanan, dari satai ayam sampai ikan, yang dipadu minuman favorit para tamu,” katanya kepada
CNNIndonesia.com.
Sajian Paired memang imut-imut, mengingat porsi dan wadahnya mungil, namun cita rasanya nikmat dan penyajiannya pun memikat. Menu
Garlic Shrimp ‘hanya’ berisi tiga udang bersalut
crispy ciabatta dan minyak zaitun di atas piring persegi.
 Sajian mungil Balinese Chicken Satay dalam program Paired di Lobby Lounge, Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel. (CNN Indonesia/Vega Probo) |
Ada pula menu
Balinese Chicken Satay berisi tiga tusuk satai dan bumbu sambal matah yang lebih mirip
garnish. Tak kalah menggemaskan, sajian menu Gado-gado,
Fried Duck Egg, Sesame Seared Tuna, Salmon Rillettes Crostini, dan
Lamb Yakitori.“Apa yang kami kreasikan di sini adalah rasa senyaman rumah,” kata Richard. “Bukan semata dari makanan, melainkan juga layanan dan keseluruhan pengalaman bagi para tamu. Itu lah
effortless travel yang dijanjikan Sheraton.”
Selain kenikmatan rasa, ruang bersantap di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel juga menyulut rindu. Terutama Anigre Restaurant yang berdampingan dengan dapur bersih dan terbuka. Keseluruhan desain interiornya memikat.
Para tamu bisa memesan makanan kesukaan, macam mi atau sashimi, lalu juru masak segera membuatnya saat itu juga. Makanan segar jelas terasa lebih lezat, dibandingkan makanan yang disajikan secara prasamanan di kebanyakan hotel lain.
Anigre Restaurant juga menyajikan
signature menu Nasi Bakar Gandaria. Menurut chef Syaiful Bahri, menu istimewa ini dibuat sebagai bentuk apresiasi bagi kawasan Gandaria, lokasi hotel yang termasuk wilayah Kecamatan Kebayoran Baru.
“Makanan khas Nasi Bakar Gandaria terbilang sudah langka,” kata sang chef kepada
CNNIndonesia.com. “Untuk itu, kami membuatnya sebagai apresiasi bagi kawasan Gandaria.” Buah gandaria sendiri sering digunakan di masakan ala Betawi.
 Anigre Restaurant di lantai upper ground Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel menyatu dengan dapur bersih dan terbuka. (Dok. Sheraton Jakarta Gandaria City Hotel) |
“Biasanya isi nasi bakar kesunda-sundaan atau kejawa-jawaan,” kata Syaiful, “tapi untuk Nasi Bakar Gandaria, isinya perpaduan Indonesia Barat dan Timur. Ada isi ikan cakalang bumbu Manado, ada juga ayam rica-rica daging sambal gandaria.”
Menu-menu ‘musiman’ juga disajikan di Anigre. Sebagaimana pada Ramadan lalu, ada Nasi Lamb Briyani atau Nasi Kebuli Kari Kambing. Berikutnya, ada program
Special Food & Beverage di restoran yang dibuka pada Desember 2015 ini.
Para tamu bisa mencicipi masakan khas Indonesia sepanjang akhir pekan. Pada Jumat digelar program
Authentic Indonesia Feast. Lalu, pada Sabtu, diadakan program
Hawker Festival. Selanjutnya, pada Minggu, dihelat
Market Brunch.Program yang memadukan kuliner kaki lima sekaligus kenyamanan ini, diakui Richard, memberikan sensasi tersendiri bagi para tamu. “Selain itu,” ia menambahkan, “kami juga membuka
cooking class sesuai permintaan para tamu.”
Sementara bagi para tamu yang merupakan anggota klub, bisa menikmati aneka makanan dan minuman di Sheraton Club sambil memandangi suasana perkotaan dari ketinggian lantai 20 atau menonton tayangan televisi berlayar lebar.
Dengan adanya ‘surga’ kuliner di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, agaknya para tamu tak hendak beranjak ke luar, sekalipun penginapan ini menyatu dengan mal Gandaria City yang memiliki lebih dari 100 restoran.
(vga/vga)