Kemenpar: Pariwisata Jakarta Sudah Kembali Normal

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2016 12:21 WIB
Aksi demo 411 sempat ricuh, namun berhasil diredam. Kemenpar mengatakan tak ada guncangan berarti dan menyatakan kalau pariwisata Jakarta sudah kembali normal.
Sejumlah petugas TNI diturunkan mengamankan sejumlah gedung perkantoran dan perbelanjaan di sepanjang jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (4/11). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi demo sejumlah organisasi keagamaan pada Jumat (4/11) berakhir dalam semalam. Sempat terjadi kericuhan, namun situasi tersebut berhasil diredam oleh pihak berwajib.

Kota Jakarta, terutama di kawasan pusat yang menjadi titik berkumpulnya massa, juga telah pulih.

Sabtu (5/11) pagi, objek wisata Monumen Nasional yang berada tepat di depan Istana Negara, sudah kembali dipadati oleh wisatawan yang berkunjung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan Minggu (6/11), acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day), tetap ramai didatangi oleh masyakarat yang berolahraga.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memuji langkah pemerintah, pihak berwajib dan seluruh lapisan masyarakat yang mampu meredam kericuhan dalam aksi demo 411 itu.

Melalui keterangan resmi yang dikutip pada Senin (7/11), Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan kalau tidak ada guncangan berarti dalam industri pariwisata selama aksi berlangsung.

“Situasinya aman terkendali. Ditambah lagi dengan pernyataan dari Presiden Joko Widodo yang sudah memastikan keamanan negara,” kata Arief, yang mengaku memantau situasi demo sampai larut malam di kantor Kemenpar.

“Nyaris tidak ada wisatawan mancanegara (wisman) yang mempercepat atau membatalkan kunjungan ke Indonesia. Lihat saja pada Sabtu dan Minggu, aktifitas Jakarta sudah kembali normal,” lanjutnya.

Walau situasi dapat pulih dengan cepat, Arief menyayangkan kalau masih ada saja oknum provokator yang berkeliaran di media sosial.

Salah satu aksi yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab itu ialah menyebarkan foto yang membuat khawatir mengenai situasi di Jakarta dan Indonesia.

“Foto-foto kericuhan seharusnya tidak disebarluaskan. Apalagi foto kericuhan yang terjadi di negara lain, tapi disebut terjadi di negara kita. Karena itu akan membuat takut wismanyang akan datang,” ujar Arief.

“Ingat bahwa sebanyak 70 persen wisman sudah sadar teknologi, jadi mencari segalanya melalui dunia maya. Jadi hati-hati jika mengunggah sesuatu di media sosial, bisa jadi nanti industri pariwisata kita yang kena dampaknya,” lanjutnya.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER