Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi Anda yang selalu merasa lapar sekalipun baru saja makan, mungkin ada baiknya memperhatikan menu. Para peneliti dari Denmark menemukan fakta bahwa konsumsi protein nabati lebih mengenyangkan dibanding protein hewani.
Melansir
Live Science, para peneliti melakukan penelitian terhadap 43 pria muda Denmark yang diberi tiga jenis sarapan berbeda, di tiga hari berbeda, dengan jarak masing-masing dua pekan.
Menu yang digunakan adalah
patty (makanan olahan berbentuk bundar pipih macam isian burger) yang terbuat dari daging sampai kacang-kacangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada
patty daging tinggi protein dengan kentang lumat, juga patty kacang-kacangan tinggi protein dan kacang lentil tumbuk, serta patty rendah protein kacang-kacangan yang dikombinasi dengan kacang lentil serta kentang lumat.
Para peneliti menemukan fakta bahwa responden merasa kenyang dan lebih jarang lapar setelah mengonsumsi patty kacang-kacangan yang mengandung tinggi protein, dibanding ketika mengonsumsi dua menu lain.
Bahkan yang lebih mengejutkan, para responden mengatakan saat mereka mengonsumsi patty rendah protein dari nabati terasa sama mengenyangkan dengan saat mengonsumsi makanan tinggi protein dari daging.
Para peneliti juga menemukan fakta bahwa responden yang mengonsumsi makanan tinggi protein nabati untuk sarapan mengonsumsi 12-13 persen kalori lebih rendah saat makan siang, dibanding mereka yang mengonsumsi protein hewani saat sarapan.
Perbedaan kalori antara sarapan dengan protein hewani dan nabati diketahui antara 95-105 kalori.
Dari dua jenis patty tinggi protein, diketahui 19 persen kalori datang dari protein dan 53 persen kalori berasal dari karbohidrat.
Namun terdapat perbedaan dari segi serat. Kandungan serat patty tinggi protein hewani hanya enam gram per 100 gram. Sedangkan patty tinggi protein nabati memiliki 25 gram serat per 100 gram.
Sementara jenis patty rendah protein, tercatat sembilan persen kalori berasal dari protein sedangkan karbohidrat menyumbang 62 persen kalori.
"Serat dan protein bertindak pada mekanisme yang berbeda," kata Anne Raben, peneliti senior penelitian ini dan peneliti obesitas di University of Copenhagen.
Menurut Raben, tubuh tidak mencerna serat serta sehingga memungkinkan serat 'mendekam' lebih lama di saluran pencernaan. Namun protein lebih diserap oleh tubuh untuk fungsi organ.
Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal
Food and Nutritional Research ini tidak menjamin makan protein selalu membuat orang lebih kenyang dibanding makan protein hewani.
Meski membuat lebih kenyang, para responden mengatakan patty dari nabati kurang enak dibanding yang terbuat dari bahan hewani. Perihal rasa ini penting lantaran pada umumnya, makanan enak membuat tubuh merasa kurang makan. Kondisi ini yang membatasi penelitian tersebut.
Peneliti menganggap studi ini masih membutuhkan uji lebih lanjut. Namun Raben mengatakan dari perspektif global, pendekatan konsumsi bahan nabati akan lebih memiliki dampak positif secara ekologis.
(vga/vga)