Jakarta, CNN Indonesia -- Pada penelitian yang dilakukan di GSK Human Performance Lab (HPL), para ilmuwan mempelajari dampak gizi pada atlet-atlet kelas dunia. Dari atlet penjelajah kutub Richard Parks sampai atlet triatlon Brownlee bersaudara, dan pengemudi FI Jensen Button.
Gareth Nicholas, Kepala Gizi produk kesehatan MaxiNutrition, menjelaskan bahwa manusia memiliki omset harian protein. Jadi, menggantikannya adalah penting. Namun, bukan berarti seseorang hanya perlu mengunyah sebongkah raksasa menu
steak setiap malam.
“Pelepasan protein yang lambat dan berkelanjutan di siang hari sangat diperlukan. Bahkan sulit jika seseorang cenderung melewatkan makan siang dan menyantap camilan tidak sehat,” katanya Gareth, seperti dilansir dari laman Independent.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Makanlah sedikit protein setiap dua sampai tiga jam. Perencanaan makanan adalah cara terbaik menjalankan prosedur tersebut.”
Keseimbangan penting Waktu adalah segalanya jika berbicara soal protein. Lalu, mengapa Anda melihat orang-orang di pusat kebugaran menyantap protein setelah berolahraga. Para atlet di HPL diuji ketat, melihat efek apa yang diberikan nutrisi terhadap tubuh mereka, dan kapan.
“Jendela anabolik sangat penting untuk untuk mendapatkan hasil terbaik dari latihan Anda,” ucap Nicholas menjelaskan.
“Setelah berlatih, karena meningkatnya aliran darah, metabolisme berada pada titik tertinggi. Ini adalah waktunya untuk menggantikan apa yang hilang dari tubuh, dan mendapatkan protein dalam waktu satu jam setelah berlatih, untuk menghentikan tubuh Anda mengambil massa otot.”
Anda bisa mendapatkannya dari makanan sehat omelet, ayam tanpa lemak, atau minuman protein (protein shake) jika sedang di jalan. Namun, baikkah seseorang mendapatkan terlalu banyak protein?
“Keseimbangan adalah penting, tapi sangat sulit jika seseorang mendapat terlalu banyak protein. Dengan diet tepat, mudah memastikan Anda mendapat cukup protein. Apakah Anda laki-laki atau perempuan, kandungan protein tidak berubah.”
Pergeseran citra tubuhKimberley Wyatt, penari yang juga mantan Pussycat Doll, salah satu perempuan yang disebut memiliki kriteria tubuh kurus yang kuat. Wyatt menegaskan, gizi merupakan prioritas utama menjaga tubuh rampingnya sebagai penari.
“Saya pikir salah satu titik balik dalam gizi adalah ketika bergabung dengan Pussycat Dolls. Kita semua penari terlatih, perlu diet terencana dan seimbang yang melibatkan banyak protein dalam bentuk daging tanpa lemak, seperti ayam panggang, serta telur rebus dan sayuran kukus.”
Protein merupakan faktor kunci dalam diet Wyatt. Dia menyambut pergeseran sikap terhadap citra tubuh.
“Saya senang melihat bahwa memiliki tubuh kuat menyalip keinginan untuk menjadi kurus. Yang terpenting menjadi sehat, adalah diet seimbang serta olahraga teratur, baik berjalan, berlari, atau berlatih di pusat kebugaran dengan intens,” ucap Wyatt.
“Kita seharusnya tak perlu menempatkan label kecantikan, Anda hanya perlu menjadi sehat, bahagia, dan menikmati diri sendiri.”
Tips protein:Sarapan: Kita tahu bahwa melewatkan sarapan adalah hal yang buruk. Telur rebus, orak-arik, adalah cara yang baik untuk menyajikan roti panggang. Yoghurt, kacang-kacangan, dan buah lebih baik, daripada sekedar mengunyah sepotong apel.
Seimbang: Penelitian menunjukkan jumlah optimal protein per porsi adalah 20 – 40 gram. Jadi, menyantap ayam utuh setelah berlatih untuk mengejar kebutuhan protein tidak banyak gunanya.
Camilan cerdas: Mengonsumsi protein dengan setiap camilan membantu menyeimbangkan kadar glukosa, dan menjaga tubuh bekerja pada tingkat optimal. Sejumlah kacang, beberapa buah, dan yoghurt pada minuman smoothie adalah cara luar biasa mendapatkan protein seimbang.
Vegetarian: Jika Anda seorang vegetarian, atau sekadar tidak banyak mengonsumsi daging, jangan khawatir. Ada banyak cara memperkenalkan protein dalam diet Anda. Susu merupakan sumber protein. Coba keju cottage untuk pilihan rendah kalori, sertai juga dengan kacang-kacangan, telur, dan biji-bijian.
(win/mer)