Jakarta, CNN Indonesia -- Musim dingin seringkali membuat banyak orang malas bersosialisasi dan keluar rumah. Selain udara yang super dingin, tubuh juga terasa 'berat' karena harus menggunakan pakaian berlapis-lapis plus jaket tebal.
Pakaian tebal dan jaket
bulky pasti membuat Anda terlihat tak
fashionable. Sebenarnya ketebalan pakaian sendiri tak menjamin bisa menghangatkan tubuh. Anda tak harus memakai pakaian super tebal, kalau Anda bisa memilih baju
basic yang menghangatkan.
Untuk menyiasati masalah tersebut, lini busana Jepang Uniqlo dan Toray menciptakan baju tipis yang hangat. Mereka mengembangkan teknologi
heattech untuk pakaian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Heattech diciptakan karena adanya masalah. Di Jepang, kebanyakan orang memakai baju berlapis yang bulky, itu tak fashionable," kata Titis Kartikarani,
public relation Uniqlo Indonesia, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Teknologi Heattech memungkinkan pakaian tipis juga bisa menghangatkan tubuh dengan sempurna. Uniqlo sendiri mengaplikasikan teknologi tersebut dalam
innerwear sehari-hari.
"Seperti konsepnya sejak awal, Uniqlo memang busana
daily life, artinya, pakaian
basic dan simpel yang bisa dipakai untuk sehari-hari bukan hanya dalam kesempatan tertentu," kata Diah Ayu Eka Aswidianti,
marketing Uniqlo Indonesia dalam kesempatan yang sama.
Heattech ini sebagian besar diaplikasikan dalam bentuk kaos tipis berlengan panjang, kaos
turtleneck tangan panjang, kaos tipis
crewneck, sampai
thights atau
legging. Sekilas, beragam kaos dan legging ini terlihat sama saja dengan kaos manset yang biasa digunakan sebagai dalaman oleh pengguna hijab, hanya saja lebih hangat.
Jangan bayangkan baju heattech ini seperti sebuah baju dengan 'mesin penghangat' di dalamnya. Teknologi heattech sebenarnya sederhana saja. Diah Ayu mengungkapkan, teknologi heattech ini sebenarnya memanfaatkan panas alami tubuh untuk menghangatkan.
"Baju-baju dengan heattech dibuat dari
micro-fiber benang tenun khusus. Di antaranya adalah serat benang rayon,
acrilic,
polyester, dan serat
polyurethane yang membuat bahannya jadi lebih elastis," katanya.
Serat-serat benang tersebut ditenun dengan hitungan lembaran benang dan kerapatan tertentu. Benang-benang tenun yang rapat ini akan menghalau udara luar yang dingin untuk menghilangkan panas tubuh. Sebaliknya, kerapatan benang ini berfungsi sebagai
heat insulation yang akan memerangkap panas alami dan menjaganya tetap ada di tubuh.
"Ketika bergerak, tubuh akan menghasilkan panas. Panas inilah yang 'ditangkap' serat pakaian. Jadi semakin banyak bergerak, panas yang dihasilkan akan makin kuat dan tubuh makin hangat karena banyak panas yang terperangkap dalam kantong udara serat baju tersebut."
"Kalau tidak bergerak, fungsi hangatnya masih ada tapi tidak maksimal."
Di tahun ini, Uniqlo dan Toray juga menambah koleksi heattech-nya dengan tingkat kehangatan yang semakin tinggi, yaitu
extra warm dan
ultra warm.
"Heattech extra warm punya kelebihan 1,5 kali lebih hangat dibanding heattech regular. Sedangkan ultra warm bisa tiga kali lebih hangat dibanding regular," ucap Diah.
"Ultra warm itu tingkatan baju yang paling hangat. Bisa dipakai untuk main ski di salju,
hiking dan lainnya. Tapi ini hanya sebagai dalaman jadi harus tetap dipadukan dengan jaket. Hanya saja, pemakaian ini akan mengurangi
layer [lapisan] baju yang harus dipakai."
Kelembapan EkstraSelain lapisan yang terlalu tebal, masalah utama di musim dingin adalah kulit yang bisa jadi terlalu kering. Baju heattech ini juga dilengkapi dengan keunggulan lain, yaitu menjaga kelembapan kulit.
Untuk menjaga kelembapan kulit, heattech juga ditambahkan minyak argan. "Sebelumnya kami pakai minyak
camelia, dan tahun ini pakai minyak argan karena fungsinya yang lebih hebat. Minyak argan ini berfungsi untuk menghaluskan tekstur pakaian dan menahan kelembapan sehingga kulit tidak kering."
Selain itu, heattech juga diklaim bebas
odor (bau), juga lebih cepat kering ketika dicuci. "Semuanya dibuat untuk memfasilitasi orang yang suka
traveling."
(vga)