Indonesia-Singapura Perkuat Kerja Sama Pariwisata

adv | CNN Indonesia
Rabu, 16 Nov 2016 12:39 WIB
Indonesia dan Singapura makin kokoh memantapkan kerja sama di bidang pariwisata.
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dan Singapura makin kokoh memantapkan kerja sama di bidang pariwisata. Penguatan itu ditandai dengan penandatangan MoU on Tourism Indonesia– Singapore di sela-sela Leaders’ Retreat, di Semarang, Senin (14/11).

Nota kesepahaman di sektor pariwisata itu diteken oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, S. Iswaran di hadapan Presiden RI, Joko Widodo, dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, di Wisma Perdamaian, Tugu Muda, Semarang, Jawa Tengah.

Dalam acara ini hadir pula beberapa Menteri dari Kabinet Kerja sampai Kepala BKPM Thomas Lembong dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara pihak Singapura, selain Perdana Menteri Lee Hsien Loong hadir pula beberapa Menteri, seperti Perdana Menteri dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Teo Chee Hean, Menteri Perdagangan dan Industri Lim Hng Kiang, Menteri Komunikasi dan Informasi Yaacob Ibrahim, Menteri Pertahanan Ng Eng Hen, Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, Menteri Perdagangan dan Industri S Iswaran dan lain-lain.

Lingkup kerja sama MoU ini mencakup pengembangan pariwisata kedua negara yang semakin akrab selama dua tahun ini. Terutama soal promosi dan pemasaran bersama mencakup kapal pesiar (cruise) dan Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions (MICE). Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah pembangunan destinasi dan pelabuhan, pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan, seminar, dan loka karya, penelitian dan pengembangan, investasi pariwisata, kerja sama sektor swasta, dan pertukaran informasi.

“Ini adalah MoU tercepat yang pernah dibuat Singapura,” ujar Leong Yue Kheong, Assistant Chief Executive of Singapore Tourism Board.

Sejak tahun 2010, Singapura menunjukkan niat untuk bekerja sama di bidang kapal pesiar, hingga pada era Presiden Joko Widodo, diputuskanlah bahwa kerja sama pariwisata dengan Singapura menjadi hal yang harus diprioritaskan.

Arahan Presiden Jokowi pada Leaders Retreat di Singapura, mengharapkan kedua negara bersama-sama melakukan kerja sama promosi untuk pariwisata dalam sebuah paket destinasi bersama. Hingga memicu kedatangan para turis di kedua negara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut Singapura adalah transportation hub bagi pariwisata Indonesia. Harus diakui jutaan orang transit di Changi Airport, selain 15,5 juta wisatawan yang masuk ke Singapura. Dalam beberapa kegiatan promosi, sejatinya kerja sama Kemenpar dengan Changi International Airport sudah terjadi.

"Istilahnya kami menjaring ikan di kolam yang sudah banyak ikannya," kata Arief Yahya.

Kalau Bali diformat menjadi tourism hub, lalu Jakarta sebagai trade and investment hub, maka Singapura merupakan transportation hub.

"Terus terang, saat ini pun wisman yang masuk ke Indonesia juga banyak transit dari Singapura, karena persentase direct flights ke Indonesia masih minim," kata Arief Yahya.

Begitu pun soal yachts dan cruises yang selama ini bersandar di Singapura. Mereka bisa membuat paket berkeliling perairan Indonesia, merapat dari pulau ke pulau, dari destinasi ke destinasi di Tanah Air.

"Maka wisata bahari Indonesia bisa hidup, bergairah, dan investor Singapura juga bisa bekerja sama membangun banyak destinasi di Indonesia," katanya.

Saat pertemuan Tingkat Menteri Perekonomian kedua negara di Singapura pada 30 Mei 2016, Indonesia menyetujui MoU kapal pesiar dan mengusulkan perlunya MoU yang mencakup kerja sama pariwisata secara luas. Itu artinya, ada dua MoU yang akan ditandatangani pada Leaders Retreat.

Hal ini ditindaklanjuti Singapura dengan menyodorkan satu MoU Kerja Sama Pariwisata yang di dalamnya mencakup bidang kapal pesiar.

“Ini satu-satunya MoU yang ditandatangani di hadapan kedua kepala negara dalam pertemuan Leaders’ Retreat tahun ini. Kerja sama pariwisata memang merupakan salah satu fokus hubungan bilateral Indonesia dengan Singapura,” jelas Michael Goutama, Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia untuk Singapura.

Poin kerja samanya mencakup banyak hal. Nomor satu, mengikat kerja sama dengan Changi Airport Group (CAG). “Changi adalah penghubung Barat-Timur, Utara-Selatan, Tenggara-Barat Laut. Karena itu cocok menjadi hub atau connector atau gate, menuju the world next door Indonesia,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Hal lainnya melakukan promosi Wonderful Indonesia di Changi Airport. Setelah hub transportasi udara internasional, kerja sama juga diarahkan ke hub pasar MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) dengan menggandeng Singapore Association of Convention and Exhibition Organisers and Suppliers (SACEOS).

“Wisatawan MICE di Singapura itu frekuensinya besar, jumlahnya juga besar, dan berpeluang dikembangkan di Indonesia juga,” ujar Arief Yahya.

Arief berpendapat MICE di Singapura terlihat seksi lantaran jumlah pesertanya banyak, partisipannya adalah decision marker, length of stay-nya panjang, media coverage-nya luas dan spending-nya sangat tinggi.

“Menggabungkan MICE dengan pariwisata itu bisa langsung menyatu. Biasanya selepas acara atau sebelum acara, ada sesi city tour atau culinary tour, mengunjungi satu tempat paling menarik di kota tempat MICE dilangsungkan. Inilah yang bisa menggerakkan ekonomi. Semua roda ekonomi terkait dengan MICE dan tour-nya bisa hidup dan berkembang,” kata Arief Yahya.

Setelah itu, maskapai Singapore Airlines dan Silk Air pun ikut diajak kerja sama untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

“Di situlah SQ dan Silk Air punya peran untuk mengakut wisatawan ke Indonesia. Kami joint promosion,” kata dia,

Menpar Arief Yahya mengatakan, SQ adalah maskapai berbobot, punya armada dan penerbangan yang tersebar lengkap di seluruh dunia. “SQ juga sudah punya brand kuat, dan punya maskapai di level premium, papan tengah seperti Silk Air dan Low Cost Carrier (LCC) seperti Scoot. Jadi akan sangat membantu connectivity pariwisata Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.

Apalagi karakter destinasi Singapura-Indonesia itu saling melengkapi. Singapura unggul dalam shopping dan wahana-wahana seperti Universal Studio, Sentosa Island. Sementara Wonderful Indonesia memiliki keunggulan dalam alam,

“Karena itu kerja sama ini menjadi semakin pas. Sambil menyelam minum air, komplementer, saling melengkapi, sambil berjualan bersama, mereka juga menjadi objek pasar wisata ke Indonesia,” jelasnya                
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER