MenpanRB Asman Abnur Beri Semangat untuk Kalahkan Malaysia

advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 22 Nov 2016 12:13 WIB
Sudah menjadi hal yang tak asing lagi bahwa Malaysia dinobatkan sebagai rival dan Thailand sebagai lawan profesional bagi Indonesia
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah menjadi hal yang tak asing lagi bahwa Malaysia dinobatkan sebagai rival dan Thailand sebagai lawan profesional bagi Indonesia di berbagai bidang, khususnya di bidang pariwisata. Menteri Pariwisata, Arief Yahya pun selalu mengatakan bahwa keduanya merupakan saingan Indonesia di bidang pariwisata. Ternyata hal tersebut juga disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB), Asman Abnur.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi pada Senin kemarin (21/11), MenpanRB mengaku ingin segera menyalip Malaysia, khususnya di bidang pariwisata. "Saya pikir Malaysia harus kita kalahkan dari segi pariwisata," ujar Asman Abnur di Puncak Gunung Ijen, Jawa Timur. 

MenpanRB pun bertanya apakah Indonesua mampu bersaing di dunia pariwisata internasional dan menyalip Malaysia. Di tahun 2015, posisi Indonesia masih jauh di bawah Malaysia, Singapura, dan Thailand. Dari data kunjungan wisatawan mancanegara, Indonesia baru tembus 10,4 juta, Singapura 15 juta, Malaysia 25 juta, Thailand 30 juta. “Indonesia punya banyak destinasi yang world class. Di Ijen saja ada blue fire yang cuma ada dua di dunia, Banyuwangi dan Iceland. Saya kira dalam waktu yang tak terlalu lama kita bisa menyalip Malaysia," tukasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keyakinan ini bisa teruwujud karena jika dilihat dari tahun 2015 dan dibawah kemimpinan Arief Yahya, pertumbuhan wisman ke Indonesia naik pesat 10,3%. Suasana industri pariwisata sangat kondusif dan hidup. Angka pertumbuhannya sudah jauh di atas ASEAN yang mencatatkan kenaikan 5,1 dan dunia yang naik 4,4%.

Indonesia juga sudah jauh memimpin disbanding negara ASEAN lainnya. Singapura hanya naik 0,9% dan Malaysia turun 15,7%. Hanya Thailand yang mencatatkan kenaikan paling spektakuler, yakni 20,4% karena ada 8 juta wisatawan dari Tiongkok yang masuk. Diperkirakan pada tahun 2016 ini, Indonesia sudah kedatangan 10 juta lebih wisman dari China. Pertumbuhan wisman Tiongkok yang ke Malaysia dan Indonesia, jauh lebih mengalami kenaikan di Indonesia.

Mengenai branding, Data World Economic Forum 2015 mengungkapkan bahwa Wonderful Indonesia naik menjadi peringkat 47 dari sebelumnya tidak mendapatkan peringkat. Kenyataan ini sudah mengalahkan Truly Asia Malaysia di peringkat 96, termasuk Amazing Thailand pada peringkat 83. Dalam hal ini, Arief Yahya memang sangat serius membangun brand Wonderful Indonesia.

Tak hanya itu, Indonesia juga menorehkan prestasi di level internasional melalui berbagai kompetisi yang digelar oleh lembaga resmi pariwisata dunia. Pada World Halal Travel Award 2015 di Abu Dhabi, Uni Arab Emirate, Indonesia menyabet 3 penghargaan. Malaysia yang selama ini menjadi rajanya “halal destination” tidak mendapatkan apa-apa. Dari UNWTO Award 2016 di Madrid Spanyol, Indonesia juga menyabet 3 penghargaan, sedangkan Malaysia nihil. Lalu di level regional ASEAN, melalui ASEANTA Award di Manila, Filipina, Indonesia merebut 3 penghargaan dan Malaysia hanya mendapatkan 2 penghargaan. “Maka skor sementara 10 : 2 untuk Wonderful Indonesia,” tukasnya.

Wonderful Indonesia tak pernah absen dalam setiap penghargaan di setiap travel mart.  Tahun 2015, sudah ada tiga gelar juara dunia yang disambar dari World Halal Tourism Award di Abu Dhabi. Di Bulgaria mendapat Award for Active National Presentation di Holiday & Spa Expo 2016. Lalu di Outbond Travel Mart Mumbai, India, juga menjadi juara. Di Los Angeles Travel and Adventure Show 2016 mendapatkan penghargaan di Pays d’Honneur di Paris 2016.  Di India International Travel Mart 2016, Wonderful Indonesia mendapatkan tiga penghargaan sekaligus. Lalu Wonderful Indonesia juga mendapatkan penghargaan di Hongkong di Flower Festival 2016 hingga The Best Exhibitors Award di ITB Berlin, travel mart terbesar dan paling terkenal di dunia.

"Kita sudah membuktikan bahwa mengalahkan Malaysia itu tidak sulit. kekayaan alam Indonesia tidak dimiliki oleh negara lain. Tinggal bagaimana kemauan kita membangun prasarana supaya bahu membahu, Pemda, pemerintah pusat sehingga nanti destinasi wisata tidak hanya Bali. Kita pasti bisa," ujarnya.

Salah satu destinasi yang diandalkan adalah Kawah Ijen di Banyuwangi. Khusus untuk Ijen, politisi asal PAN ini menilai tidak perlu lagi promosi dengan banyak cost. Hanya memperbaiki prasarana, toilet, rest area dan keselamatan pengunjung, destinasinya akan cepat terlihat kinclong. "Kapasitas juga harus ditingkatkan. Kalau sebentar lagi kita promosikan ini jalan sudah tidak cukup, mungkin harus dilebarkan dua kali lipat," papar Asman.

Bupati Banyuwangi, Azwar Anas mengaku akan terus mengusahakan untuk merawat dan mengembangkan potensi alam yang semakin banyak dikunjungi turis mancanegara ini.

"Banyuwangi sudah berinvestasi air bersih, Rp6 miliar di tempat ini. Jalan kami sudah investasi Rp 30 miliar. Tinggal toilet dan infrastruktur. Harapan kami, rencana investasi yang sudah berjalan 5 tahun ini segera dapat lampu hijau dari pemerintah pusat. Termasuk rencana pembangunan cable car. Beliau (menteri) tadi sudah tanpa kami minta, beliau menyanggupi untuk ikut memfasilitasi izinnya cepat selesai. Dengan catatan kawasan harus bisa dinikmati," papar Anas.

Izin mempercantik Kawah Ijen dengan fasilitas cable car memang tengah diurus. Nantinya, cable car diharapkan akan membantu pengunjung yang ingin mencapai puncak tanpa perlu berjalan kaki di sepanjang jalur pendakian. "Untuk cable car dari Kemenpar sebenarnya sudah membentuk tim terpadu, menunggu percepatan perizinan BKSDA, Bapak Menteri besok akan rapat dengan Pak Presiden akan menyampaikan juga kepada ibu Siti Nurbaya (Menteri LHK). Ini vitamin buat Banyuwangi," tutup Anas. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER