Padang, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengingatkan medan pertempuran itu tinggal 4 hari ini. Medan pertempuran yang Arief maksud adalah batas akhir pemungutan suara melalui voteindonesia.com, untuk 12 nominator Indonesia yang bersaing di World Halal Tourism Award 2016.
“Ingat, kalah 1 suara, sama pangkat dan derajatnya dengan kalah sejuta suara. Karena itu, jangan ambil risiko kalah, saatnya disapu bersih di 4 hari terakhir,” katanya.
Menpar Arief mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung 12 nominator melalui
www.voteindonesia.com. “Pekerjaan kita belum selesai, masih ada waktu untuk mengajak semua kerabat, karib, saudara, grup pertemanan,
community, untuk memilih dan #MenangkanIndonesia di kompetisi Halal Tourism dunia ini,” sebut Arief Yahya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua pelaku bisnis harus bersatu untuk memperbanyak suara. Mengingat Malaysia sangat serius memenangi kompetisi ini, karena tahun lalu 2015 Indonesia memborong 3 penghargaan Halal Tourism.
“Saya tahu perasaan mereka. Tetapi bagi saya, mau tahu atau tidak tahu, itu tidak relevan. Karena kita sudah sepakat bulat untuk sapu bersih,” kata Arief Yahya mengingatkan.
Semangat yang sama dirasakan Sumatera Barat. Dengan modal kebersamaan, Sumatera Barat kian mantap menyatukan kekuatan untuk mendorong 12 wakil Indonesia menjadi yang terbaik di World Halal Tourism Award 2016.
“Di putaran pertama Sumbar kalah 1000 suara dari Malaysia. Sekarang di putaran dua waktunya untuk unjuk kekuatan. Kita jangan lagi kalah dari Malaysia,” ujar Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah.
Di World Halal Tourism Award 2016, Sumatera Barat menjadi salah satu destinasi yang berpeluang menjadi yang terbaik di World Halal Destination 2016. Sumbar dihadang kompetitor kuat seperti Malaysia, Abu Dhabi, Dubai dan Turki.
Sebelumnya Sumatera Barat juga pernah besar dan punya karakter sebagai destinasi halal. Mereka adalah Destinasi Wisata Halal terbaik di Indonesia di Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016, September silam.
“Modal kami sudah sangat kuat. Keberhasilan Ranah Minang menyabet empat dari 15 kategori dengan 117 nominator kian mengukuhkan Sumatera Barat sebagai salah satu destinasi yang paling tepat untuk dikunjungi para wisatawan yang concern pada nilai-nilai halal yang mengacu pada ajaran Islam. Ini tidak saja menjadi nilai tambah tersendiri untuk menjual Sumatera Barat pada pangsa pasar wisatawan yang tepat, tetapi juga memberi kesempatan untuk mewakili Indonesia dalam World Halal Travel Awards 2016 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab,” kata Ian.
Sumbar memang punya potensi besar untuk mengembangkan wisata halal. Bentang alam yang indah, dengan
landscape yang lengkap dan khas. Dari mulai Mandeh di Pesisir Selatan, Seribu Rumah Gadang di Solok Selatan, Air Terjun Nyarai di Padangpariaman, siap memanjakan setiap wisatawan yang datang.
Eksotisme danaunya juga tak kalah kerennya. Danau Maninjau, Danau SIngkarak, Danau Di Atas, Danau Di bawah, sudah sering dijelajahi
event sport tourism berskala internasional Tour de SIngkarak. Keindahan danau danau di sana, sudah banyak dipuji
rider-rider papan atas Asia.
Selain itu, rasa masakan Sumbar juga sudah diakui dunia. Sumbar juga menyajikan budaya dangan ragam khas dengan nilai Islam.
“Jika tahun lalu juara dunia destinasi halal diraih Lombok, sekarang harus bisa diambil Sumatera Barat. Dan tak hanya World Halal Destination yang harus dimenangkan, 11 kategori di luar itu yang ada wakil Indonesianya juga harus di-vote. Kita jangan sampai kalah dari negara non muslim soal wisata halal. Indonesia negara berpenduduk muslim terbesar dunia. Harusnya kita pusat wisata halal dunia,” ujar Ian.
Meski tak masuk nominasi, Sumatera Selatan juga gencar mencari dukungan untuk memenangkan Indonesia, contohnya Kadispar Sumsel Irene Camelyn mengerahkan mahasiswa Poltekpar Palembang untuk bergerak di media sosial. “Kami membuat acara
online dan
offline untuk
support #MenangkanIndonesia di #WHTA2016,” ujar Irene serius.
Sementara Aceh, yang dimotori Sulaiman Ramdhani dan didukung Reza Pahlevi, Kadisbudparprov Aceh makin solid mengkampanyekan voting ini “Wisata halal adalah masa depan kami! Karena itu, kami juga all out, melibatkan semua unsur,” tegas Reza
Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Wisata Halal dan Stafsus Menpar Bidang IT, Samsriyono Nugroho Kemenpar memantau waktu demi waktu pelaksanaan
voting itu. “One vote, one email, one IP!” kata Sam Nugroho.
Ketua Tim Pemenangan #WHTA2016 Don Kardono dan Wakilnya, Vita Datau Messakh melalui semua jaringannya terus mengajak semua orang untuk memilih 12 nominator Indonesia di voteindonesia.com.
Caranya dengan masuk ke
voteindonesia.com melakukan registrasi alamat
email dan memilih 12 kategori. Ke-12 wakil Indonesia itu:
1. World’s Best Airline for Halal Travellers - Garuda Indonesia.
2. World’s Best Airport for Halal Travellers - Sultan Iskandar Muda
International Airport, Aceh Indonesia.
3. World’s Best Family Friendly Hotel - The Rhadana Hotel, Kuta, Bali,
4. World’s Most Luxurious Family Friendly Hotel - Trans Luxury Hotel Bandung Indonesia.
5. World’s Best Halal Beach Resort - Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok, NTB.
6. World’s Best Halal Tour Operator - Ero Tour, West Sumatera Indonesia
7. World’s Best Halal Tourism Website
www.wonderfullomboksumbawa.com, Indonesia.
8. World’s Best Halal Honeymoon Destination - Sembalun Village Region, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
9. World’s Best Hajj & Umrah Operator - ESQ Tours & Travel, Jakarta, Indonesia.
10. World’s Best Halal Destination - West Sumatera, Indonesia.
11. World’s Best Halal Culinary Destination - West Sumatera, Indonesia
12. World’s Best Halal Cultural Destination - Aceh Indonesia.