Melania Trump dalam Pusaran 'Politik Fesyen'

Vega Probo | CNN Indonesia
Selasa, 22 Nov 2016 21:06 WIB
Seorang desainer memboikot Melania Trump. Tapi menurut desainer lain, itu menunjukkan sikap tak respek.
Seorang desainer memboikot Melania Trump. Tapi menurut desainer lain, itu menunjukkan sikap tak respek. (REUTERS/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepekan lalu, seorang desainer yang biasa mendandani Michelle Obama membuat pernyataan mengejutkan. Melalui surat terbuka yang diunggah via media sosial, ia menolak keras mendandani Melania Trump.   

Sang desainer, Sophie Theallet, sempat mengajak rekan sesama desainer untuk memboikot Melania. Tapi ternyata banyak juga desainer yang tak keberatan bekerja sama dengan sang calon Ibu Negara AS. Salah satunya, Bradley Scott.

Menurut Scott, aksi boikot sang desainer terhadap istri pemenang Pemilu AS, Donald Trump, itu menunjukkan sikap tak respek. “Ibu Negara tetap lah Ibu Negara,” katanya dikutip Fox411. “Ia harus dihormati, bukan sebaliknya”  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Phillip Bloch, stylist yang pernah menjadi creative style director acara Miss Universe, Miss USA dan Miss Teen USA yang digelar di bawah arahan Trump, juga berminat mendandani Presiden dan Ibu Negara baru AS.  

“Fesyen adalah bisnis yang dinamis. Sulit memisahkan fesyen dari politik,” kata Bloch. “Tapi Melania menarik, tinggi dan cantik. Dia tidak salah apa-apa, dan Ibu Negara adalah platform fenomenal bagi desainer.”

Sebelumnya, Theallet menulis surat terbuka, yang antara lain menyebut, “Retorika rasialisme, seksisme dan xenophobia yang digadangkan suaminya saat berkampanye sangat tidak sejalan dengan nilai-nilai yang kami anut.”

Menurut Abby Schreiber, redaktur pelaksana Paper Magazine, "Sungguh tidak bijaksana bagi sebuah bisnis, terutama di bidang fesyen, untuk memberikan pernyataan politik.”

“Fesyen,” Schreiber menambahkan, “selalu tentang ekspresi, provokasi, jarang dikaitkan dengan politik, maka penolakan desainer untuk mendandani Melania Trump bukan hal yang biasa terjadi di industri fesyen."

Schreiber maklum, “Desainer fesyen telah melalui perjuangan panjang untuk mengisahkan merek dan visi mereka, serta untuk menerjemahkan perasaan, emosi atau selera pelanggan atau sumber inspirasinya.”

“Maka wajar saja jika desainer berusaha menjauhkan merek dan visi mereka dari Trump lantaran merasa terganggu dengan kampanye Trump yang penuh kebencian, retorika,” kata Schreiber.  

Namun Robert Casey, petinggi agensi model Maggie, Inc., punya solusi sederhana, “Melania tidak butuh bergantung pada desainer tertentu, dia punya uang untuk membeli apa pun yang ia mau.”

Artinya, Melania bisa saja mengenakan busana kreasi Theallet, terlepas sang desainer setuju atau tidak setuju.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER