Jakarta, CNN Indonesia --
Tentunya Anda sudah tidak asing dengan motivator Tung Desem Waringin. Beliau merupakan motivator yang kaya akan trik. Kali ini, Tung Desem Waringin akan kembali mendongkrak motivasi industri pariwisata di Kepri.
Hal itu dilakukan untuk mengejar target wisatawan mancanegara 20 jutadi tahun 2019. Pria kelahiran Solo 22 Desember 1968 itu membantu Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan workshop bersama para pelaku Pariwisata dan Industri Pariwisata di Hotel Novotel Batam yang rencananya akan digelar pada hari Senin, 28 November 2016.
Ini merupakan workshop motivasi kedua yang digelar oleh Tung Desem. Workshop pertama telah digelar pada tanggal 27 Oktober di Hotel Radisson Batam. ”Kini jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Rencananya jika tidak ada halangan, Menteri Pariwisata Arief Yahya akan hadir di acara ini,” ujar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Profesor I Gde Pitana di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data Kemenpar, workshop kali ini Tung Desem akan membeberkan taktik marketing di hadapan 81 Hotel, 8 Perusahaan Ferry, 11 Restaurant, 10 Pusat pembelanjaan atau Mall, 4 Lapangan Golf, 1 Travel Agent, 5 industri spa dan massage, 2 tempat hiburan, dan industri lain-lain seperti kuliner. Jumlah industri yang tertarik pun jauh lebih massif.
Pitana memaparkan, biasanya semakin tinggi proyeksi, justru semakin menaikkan adrenalinenya untuk terus meningkatkan ide promosi. Saat ini Kemenpar tengah mengembangkan Go Digital Be The Best di bawah komando Arief Yahya.
Oleh karena itu, dalam workshop nanti Tung Desem akan menggenjot promosi dan bekerja sama dengan pelaku digital, yakni Travelio. Travelio adalah sebuah brand online booking hotel di bawah PT Horizon Internusa Persada yang didirikan tahun 2014. Member Hotel Travelio sudah mencapai 45 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia dan negara lain di Asia seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Hongkong, Jepang dan Korea Selatan.
”Pembeli dan pengujung travelio adalah orang-orang yang suka travelling usia
23-35 tahun. Tavelio bekerja sama dengan bank di Singapura seperti DBS dan OUB,” kata Pitana.
Pitana menambahkan, kerja sama ini tujuannya untuk memperbanyak jumlah Hotel yang bisa memberikan komitmen dengan Travelio. “Pak Tung akan memberikan motivasi dan mengajarkan kepada mereka bagaimana cara berjualan yang lebih baik sehingga industri dan pelaku Pariwisata dapat manfaat maksimal dari program ini,” ujar pria yang biasa disapa Prof Pit itu.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan selama 6 tahun di Australia itu menambahkan, bahwa kegiatan promosi bersama ini merupakan suatu model public, private,dan partnership yang saling menguntungkan satu sama lain. Kombinasi format promosi yang menggunakan gimik-gimik menarik dengan menggunakan platform digital akan segera digalakan.
Workshop ini, melibatkan semua unsur pentahelix untuk memajukan Pariwisata Indonesia. Posisi jelasnya, Kemenpar sebagai endorser atau penjamin dalam program promosi, Pemerintah Daerah, mengkonsolidasikan industri yang ada di wilayah Batam dan Bintan, sedangkan Industri pariwisata, jasa angkutan dan perdagangan, Hotel, Travel, Mall, Ferry, spa, atau sebagai penyedia jasa.
”Sementara kami melibatkan Tung Desem Waringin untuk berperan sebagai expert pemasaran membantu memberikan capacity building kepada industri untuk promosi dan penjualan Travelio sebagai penyedia platform penjualan dan pemasaran untuk Batam dan Bintan,” katanya.
Pitana juga membeberkan jika semua pihak akan mendapatkan keuntungan di dalam kerja sama ini. ”Ini adalah cara baru dalam berpromosi yang sudah berorientasi pada penjualan, tidak lagi branding dan advertising,” tegasnya.
Pada workshop perdana, Oktober lalu, Tung Desem menjabarkan platform yang akan digunakan untuk promosi Wonderful Indonesia, yakni Batam dan Bintan di Singapore dan Malaysia.Dalam pertemuan sebelumnya juga telah disepakati penggunaan Travelio, mengingat Travelio telah memiliki kerja sama dengan beberapa Bank di Singapore yang juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan program promosi. Tung Desem pada workshop perdana secara umum menjabarkan program yang akan dijalankan, yaitu mempromosikan paket menginap dan ferry di Batam dengan harga yang sangat murah ke pasar Singapura serta Malaysia.
Hotel dan Ferry didapatkan secara free dari industri pariwisata Batam, kemudian dipromosikan dengan menggunakan slot iklan yang sudah dimiliki oleh Kemenpar di pasar Malaysia dan Singapore. ”Kita harus berani jualan dan memanfaatkan momentum agar mereka kembali ke Batam dan Bintan, kita sudah siapkan beberapa jurus agar mereka tertarik dan mau datang ke Batam dan Bintan,” kata Tung Desem, yang juga alumnus FH UNS Solo itu
.
Tung dilahirkan dari keluarga sederhana, bahkan sejak kecil, ia telah mengalami berbagai macam kesulitan. Bermula dari bisnis sang ayah yang mengalami kebangkrutan, Tung kecil dididik untuk selalu bisa survive dan membantu ayahnya agar tokonya ramai pembeli, namun keberuntungan belum berpihak pada keluarganya. Usaha ayahnya tersebut belum juga dapat berjalan dengan mulus. Dari semenjak itulah Tung Desem mulai tertarik pada dunia marketing. Dia memiliki obsesi untuk dapat membantu ayahnya meraih sukses.
Sebelum kuliah, ia sempat bersekolah di SMP PL Bintang Laut Surakarta dan SMA Negeri 3 Surakarta. Pada saat masih kuliah di UNS, Solo, ia menjadi penjual. Ia mengambil emas dari kakaknya dan dari seorang pengusaha emas di Jakarta. Dengan keberanian dan bakat marketing, ia pun menjual emasnya hingga ke luar kota seperti Semarang, Pati, Tayu, Ambarawa dan Pekalongan.
Di kampusnya pun ia termasuk mahasiswa yang berprestasi dan teladan. Kesibukannya sebagai penjual emas tidak menjadi penghalangnya, meskipun ia harus berpergian ke luar kota. Tahun 1992 ia lulus kuliah Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, dan ia diterima di BCA cabang Surabaya.