Kemenhub Buat 3 Pangkalan TNI AU Jadi Akses Pariwisata

advertorial | CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 13:27 WIB
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengapresiasi komitmen Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi karena turut memajukan pariwisata.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengapresiasi komitmen Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi karena turut memajukan pariwisata. Kementerian Perhubungan membangun akses pariwisata berupa tiga pangkalan militer milik TNI AU yang akan disulap menjadi bandara komersial. Di antaranya Bandara Gading di Gunung Kidul Yogyakarta, Bandara Wirasaba di Purbalingga, dan Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya.

"Akses adalah komponen dari 3A yang vital dalam pengembangan destinasi pariwisata, selain Atraksi dan Amenitas. Akses udara akan membuka potensi wisata di daerah tersebut, contohnya Bandara Silangit, Danau Toba, Sumatera Utara. Begitu dibuka, kawasan itu semakin hidup dan berkembang," papar Arief Yahya yang memberi contoh Bandara Silangit yang sudah tembus 15 ribu penumpang per bulan atau 180 ribu orang per tahun.

Arief Yahya mengharapkan dengan hadirnya bandara baru dan diikuti oleh penerbangan komersial yang regular bisa membuat daerah tersebut semakin maju. Pariwisata merupakan core economy negeri. Selain itu, pariwisata juga merupakan cara yang paling cepat, mudah, dan murah untuk mendatangkan devisa, menaikkan PDB, dan menyerap tenaga kerja. "Karena itu, bersia-siap, destinasi terdekat dari bandara-bandara itu segera dikembangkan agar atraksinya semakin menarik,"ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga Lanud TNI AU tersebut berada di kawasan yang memiliki potensi pariwisata yang menarik. Salah satu transportasi yang dapat dikembangkan adalah penerbangan karena telah ada fasitias landasan udara milik TNI AU yang memadai. Langkah Kemenhub dalam pengalihan Lanud TNI tersebut adalah dengan membuat MoU antara dengan TNI AU dan Pemerintah Daerah. Mereka akan membentuk organisasi (Unit Penyelenggara Bandara/UPBU) setelah memenuhi segala persyaratan keselamatan, keamanan, dan pelayanan seperti penerbitan Sertifikat Bandara (SBU), Airport Security Programme (ASP), Airport Emergency Plan (AEP), dan lain sebagainya.

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa aka segera dilakukan koordinasi dengan TNI AU, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Daerah untuk pengembangan Lanud Wirasaba dan Gading. Terutama untuk memulai MoU., Kemenhub sudah berkoordinasi dengan TNI AU terkait penggunaan Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya.

Pengalihan pengoperasian Bandara Gading sebagai bandara komersial akan dimulai dengan pengembangan sejumlah fasilitas oleh Kemenhub. Diantaranya, pembuatan taxiway, appron,landasan pacu, pengadaan rescue car, dan pengembangan fasilitas keamanan seperti pemasangan pagar di lingkungan bandara.

Bandara Gading terletak di daerah Gunung Kidul yang memiliki dimensi runway 45 m x 1400 m, taxiway 18 m x 106 m, dan apron 70 m x 110 m. Bandara itu akan dikembangkan untuk penerbangan pribadi maupun pesawat komersial jenis ATR atau baling-baling. "Tentu ini akan mendukung pengembangan potensi pariwisata dan kemaritiman di Gunung Kidul," ucap Menhub Budi Karya.

Lalu, Bandara Wiriadinata berjarak ± 6 km dari pusat kota Tasikmalaya dan berjarak ±12 km dari Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya. Saat ini, landasannya hanya 1.200 m x 30 m dan akan diperpanjang hingga 1.800 m. Sedangkan luas apron saat ini adalah 37 m x 37 m dan luas taxiway adalah 88 m x 25 m.

Di sisi darat, bandara tersebut sudah dilengkapi terminal penumpang, VIP room, tower, hanggar namun belum memiliki gedung PKPPK. Kondisi topografi sekitar Bandara Wiriadintaa relatif datar dan kondisi obstacle clear. Ada beberapa tower BTS pada kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam, tetapi sudah ada rekomendasi ketinggian bangunan dari Bandara Wiriadinata. Pada arah runway 33 dengan jarak ± 300 m dari threshold runway 33 terdapat jalan akses ke pemukiman penduduk. Akses tersebut dapat ditutup apabila akan dilakukan perpanjangan runway.

Untuk Bandara Wirasaba, Purbalingga memiliki dimensi runway 850 m x 50 m yang dapat didarati Pesawat Casa 212 atau sejenisnya. Sedangkan dimensi apron Bandara Wirasaba adalah 100 m x 45 m, dan taxiway 30 m x 25 m.

Diharapkan pengoperasian ketiga Lanud menjadi bandara yang melayani penerbangan komersil ini semakin memudahkan akses transportasi dari dan ke daerah-daerah tersebut. Nantinya wisatawan dan para investor juga banyak berkunjung dan mengembangkan pariwisata. Oleh karena itu, pengoperasian landasan udara ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah-daerah tersebut.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER