Jokowi Akan Tingkatkan Anggaran Pariwisata 4-5 Kali Lipat

advertorial | CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 13:30 WIB
Presiden Joko Widodo makin berkomitmen dalam memajukan pariwisata Indonesia.
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo makin berkomitmen dalam memajukan pariwisata Indonesia. Di Kompas 100 CEO Forum yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada Kamis (24/11) lalu, Presiden Joko Widodo secara tegas mengatakan bahwa ia akan meningkatkan alokasi anggaran sektor yang akan menjadi core economy Indonesia secara signifikan.

"Kalau Bapak Ibu lihat sekarang backdrop yang ada di Paris, yang ada di Singapura, videotron yang ada di New York, Amerika semuanya sudah di-branding Wonderful Indonesia. Untuk apa? Promosi besar-besaran kita? Saya janjian sama Pak Menteri Pariwisata minta anggaran marketing bisa ditambah 4 sampai 5 kali lipat dari anggaran yang sebelumnya," paparnya.

Joko Widodo merasa cukup senang dengan branding Wonderful Indonesia yang sudah tampil di mana-mana. Seperti pada media digital seperti Google, Trip Advisor, Baidu, CTrip, dan lainnya. Belum lagi di jaringan TV internasional, seperti CNN Travel, CCTV China, BBC, Discovery Channel, CNBC, NHK, Astro, Aljazeera, dan lainnya. Ada juga media internasional yang menampilkan ruang untuk branding Wonderful Indonesia seperti pada bus pariwisata di Paris saat Piala Eropa (Euro Cup) sedang berlangsung. Bahkan, 400 black cab taxi London, bus double decker London, semua bus stop di Singapore, MRT, dan feri penyeberangan Singapura-Batam semua ditempeli brand Wonderful Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tidak pernah kita kemas dengan baik, tidak pernah ditarik positioning-nya di mana, tidak pernah jelas diferensiasinya seperti apa, tidak pernah kita mem-brand setiap lokasi-lokasi itu seperti apa," ujar Presiden Jokowi yang menjelaskan mengapa selama ini performance pariwisata jauh dibandingkan negara-negara tetangga.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa di bidang pariwisata, Indonesia memiliki potensi kekuatan atraksi yang besar. Seharusnya sektor ini yang dikembangkan sebagai daya tarik bagi wisatawan. Namun faktanya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara jauh tertinggal. Di tahun 2015 yang sudah naik 10,3% saja masih di angka 10,4 juta. Angka ini masih kalah dari Malaysia yang mencapai angka 25 juta dan Thailand di angka 30 juta.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya telah menginstruksikan kepada kementerian terkait untuk segera membenahi hal-hal tersebut. Promosi pun disebutnya juga sedang digalakkan secara besar-besaran. Di luar persoalan pemasaran, Presiden Jokowi juga memahami bahwa kunci utama dari sebuah perjalanan wisata adalah pengalaman yang didapatkan para wisatawan. Oleh karena itu, hal-hal detail sekecil apapun diminta Presiden Jokowi untuk benar-benar diperhatikan para jajarannya.

"Wisata yang baik mulai dari ketibaan sampai dengan kepulangan. Ini menyangkut semua aspek-aspek konektivitas, mobile internet 3G dan 4G, sampai kebersihan. Selalu saya sampaikan kepada menteri hal-hal seperti ini kita bekerjanya harus detail," tegasnya yang kini telah menetapkan 5 program prioritas di kabinet kerjanya. Di antaranya infrastruktur, pangan, energi, maritim dan pariwisata.

Jokowi Akan Tingkatkan Anggaran Pariwisata 4-5 Kali Lipat

Presiden optimis bahwa Indonesia mampu meraih sejumlah capaian positif di saat lesunya ekonomi dunia dan pariwisata bisa menjadi andalan kekuatan Indonesia di pentas dunia. Maka, untuk menjadi global player harus senantiasa menggunakan global standart. Baik buruk itu bukan atas penilaian subjektif, tetapi harus dibarengi kalibrasi dengan standar dunia yang sudah diakui dan dipakai oleh semua negara.

Dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian - Darmin Nasution, Menteri Keuangan- Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pariwisata - Arief Yahya, Menteri Perhubungan - Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara - Pratikno, dan Sekretaris Kabinet - Pramono Anung hadir mendampingi Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi terus menurus menyerukan rasa optimis. Belaiu yakin situasi sesulit apapun, semua pihak harus optimis bahwa Indonesia akan dapat menjadi lebih baik. "Saya ingin menyampaikan satu kata, yaitu optimisme. Jangan sampai kita kehilangan satu kata tadi saya sampaikan meskipun faktor-faktor eksternal tidak mendukung ke arah sana," tukasnya.

Sektor pariwisata memang memperkuat rasa optimis Presiden Jokowi. Suasana dinamis dan gairah industri pariwisata yang sedang dibangun dengan Go Digital oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya rupanya ditangkap oleh radar istana. Strategi promosi dengan Branding, Advertising, dan Selling (BAS) yang juga dengan sentuhan digital juga terasa impact-nya. Begitupun strategi media dengan Paid Media, Own Media, Social Media dan Endorser (POSE) yang dikemas dalam Pre, On, Post Event (POP) dengan melihat Destinasi (produk), Originasi (customer), dan Timeline (DOT).

Arief Yahya mengungkapkan bahwa awareness terhadap brand Wonderful Indonesia memang sudah melonjak. Dari NA (not available) dan tidak masuk hitungan, sekarang melompat ke ranking 47 dunia, melewati Truly Asianya Malaysia di peringkat 96 dan Amazing Thailand di peringkat 83. Ranking ini disusun oleh Tourist and Travel Competitiaveness Index (TTCI) World Economic Forum (WEF).

Di tahun 2017 mendatang, selling platform-nya juga sudah digital dengan menggunakan ITX Indonesia Travel Xchange, sebuah digital market place yang mempertemukan antara demand and supply ke dalam satu platform. "Semacam mall-nya industri pariwisata di digital online yang lengkap dari searching, booking, sampai ke payment," jelas Arief Yahya.

Hanya dengan cara digital, target 20 juta yang dicanangkan Presiden Jokowi di tahun 2019 akan tembus. "Karena more digital more global, more digital more personal, dan more digital more professional," tutup Mantan Dirut PT Telkom yang sudah lebih dari 30 tahun menggeluti dunia IT.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER