Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia menampilkan mobil hias bertema kapal phinisi, dalam festival menyambut Natal terbesar di Auckland, Selandia Baru, yakni The Farmers Santa Parade 2016.
Selain mobil hias dan banner raksasa, Indonesia juga menampilkan berbagai kesenian khas dari Malang, Sulawesi Tengah, Aceh dan Bali. Dalam kesempatan yang sama, kebijakan bebas visa juga dipromosikan.
Kepala Bidang Festival Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Adella Raung, dalam keterangan resminya pada Minggu (27/11), menjelaskan bahwa keikutsertaan kali ini merupakan bentuk dari promosi Wonderful Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Segala promosi Wonderful Indonesia ditampilkan dalam The Farmers Santa Parade. Mulai dari mobil hias sampai banner raksasa. Semuanya ditampilkan agar ribuan warga yang hadir dapat melihatnya,” kata Adella, seperti yang dikutip dari
Antara.The Farmers Santa Parade 2016 telah diadakan lebih dari 80 tahun, dan menjadi festival legendaris yang selalu ditunggu oleh masyarakat Selandia Baru.
Parade dimulai dari Federal Street hingga berakhir di Albert Street. Total jarak yang ditempuh sepanjang 2,2 kilometer.
Parade ini juga menampilkan arak-arakan 33 balon raksasa, 75.000 bendera dan 1.500 peserta berkostum meriah.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, mengatakan bahwa ajang seperti The Farmers Santa Parade, merupakan wadah promosi pariwisata yang sangat efektif.
"Ini menjadi kesempatan baik bagi Indonesia untuk berpromosi, ketika ribuan masyarakat Auckland berkumpul di satu tempat menyaksikan sebuah parade Natal terbesar di kotanya," kata Pitana.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan Selandia Baru adalah pasar wisata potensial bagi Indonesia yang belum tergarap secara maksimal.
"Kami akan semakin serius menggarap pasar di Selandia Baru, karena potensi masyarakatnya yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi dengan jumlah kunjungan wisata di sana yang lebih besar daripada jumlah penduduknya,” katanya.
Menurut Menpar Arief, selama ini banyak yang belum menganggap Selandia Baru sebagai pasar potensial, sehingga target pasar masih menyatu dengan target Australia.
Pada 2015, wisman Australia yang berkunjung ke Indonesia mencapai 1.026.239 orang, dan pada 2016 Kemenpar berharap angka kunjungan naik hingga 1.400.000 orang.