Berwisata Tak Sekadar Menjadi Turis

Jakarta, CNN Indonesia -- Menikmati pemandangan alam atau mencicipi kuliner mungkin sudah menjadi kegiatan yang biasa dilakukan wisatawan. Tapi, tidak ada salahnya untuk mengenal kehidupan penduduk setempat, apalagi jika bisa berbagi dengan yang masih berkekurangan.

Dari seluruh agen perjalanan wisata yang ada di Indonesia, TravelSparks.co menawarkan sesuatu yang berbeda. Selain rencana perjalanan, agen perjalanan wisata dengan semboyan 'Travel with a Cause' ini juga akan mengajak wisatawan untuk berkegiatan sosial.

Pilihan Redaksi Beberapa Syarat Nikmati Keindahan Bawah Laut Lanud Milik TNI AU Dioptimalkan Jadi Bandara Komersial Jadwal Kapal Menuju Karimunjawa Ditambah

Setelah mendaftar, wisatawan bisa memilih daerah wisata mana yang akan dituju.

Sesampainya di tempat tujuan, pihak TravelSparks akan menuntun wisatawan mengunjungi lokasi yang menarik.

Usai puas berwisata, baru wisatawan diajak menjadi relawan kegiatan sosial. Kegiatan berwisata pun tak sekadar menjadi turis.

Kegiatan sosial yang bisa dilakukan oleh wisatawan antara lain menjadi pengajar bahasa asing sampai kerajinan tangan.

Jadi sepulang dari tempat wisata, tak hanya foto atau oleh-oleh yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan, namun juga pengalaman berbagi dengan penduduk lokal.

Pendiri TravelSparks, Nila Tanzil, mengatakan kalau konsep agen perjalanan wisatanya ini tercetus sejak 2009, ketika ia mendirikan Taman Bacaan Pelangi, perpustakaan yang beroperasi untuk memajukan pendidikan anak di pulau-pulau kecil Indonesia, saat ini fokusnya masih di Indonesia Timur.

“Saya berpikir jika Taman Bacaan Pelangi tentunya membutuhkan pemasukan untuk menunjang kegiatannya. Dari situ, saya berpikir untuk membuat lini bisnis yang berasal dari hobi travelling yang sering saya lakukan. Sampai akhirnya, tercetuslah TravelSparks ini,” jelas Nila Tanzil kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (23/11).

Selain mengakrabkan wisatawan dengan penduduk lokal, TravelSparks juga memiliki tujuan untuk menambah pendapatan dan wawasan penduduk lokal.

“Semua keuntungan dari kegiatan ini memang diperuntukkan untuk Taman Bacaan Pelangi dan penduduk lokal. Karena semua yang terlibat di sini merupakan penduduk lokal, mulai dari supir sampai pemandu wisatanya,” ujar Nila.

Sejauh ini, menurutnya, jumlah wisatawan yang menggunakan jasa TravelSparks terus bertambah, meski kebanyakan dari mereka masih merupakan wisatawan mancanegara (wisman).

“Salah satu klien terbesar kami adalah Mantan Duta Besar Amerika dan Duta Besar Inggris, beserta keluarganya,” kata Nila sumringah.

Tidak ada jumlah wisatawan atau kisaran tarif pasti yang ditetapkan TravelSparks. Nila mengatakan kalau setelah mendaftar, pihaknya dan wisatawan dapat bernegosiasi lebih lanjut, demi menyesuaikan dana. Tentu saja, semakin jauh tempat wisatanya, semakin besar pula biayanya.

Nila dan tim kecilnya belum pernah menemui kesulitan selama mengoperasikan TravelSparks.

“Mungkin karena pekerjaan ini merupakan hobi sekaligus cita-cita, jadi selalu senang mengerjakannya,” ujar Nila sambil tertawa.

Nila terus berencana membesarkan nama TravelSparks. Selain Pulau Flores, ia juga ingin mengajak wisatawan ke daerah lain yang masih belum banyak diketahui.

“Semakin besar TravelSparks, maka semakin banyak pula penduduk lokal yang merasakan manfaatnya. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya Taman Bacaan Pelangi,” kata Nila.

Nila berharap agar pemerintah dapat terus membenahi akses menuju kawasan terluar di Indonesia. Karena menurutnya, potensi keindahan alam di sana banyak yang belum terjamah.

“Daerah yang potensi wisatanya besar tetapi tidak didukung infrastruktur yang baik tentunya akan sulit untuk dikunjungi. Penduduk lokalnya juga harus siap menerima kehadiran wisatawan dengan keramahan, agar daerah-daerah wisata tersebut bukan hanya indah dari segi tempat, tetapi nyaman untuk dikunjungi wisatawan,” tutupnya.

(awita ekasari larasati/ard)