PESONA SUMBA

Wisata Satu Malam di Sumba Barat

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Minggu, 27 Nov 2016 16:51 WIB
Asri dan sakral, dua kata yang tepat menggambarkan Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Berbagai kawasan wajib didatangi di sini.
Penduduk Kampung Adat Dikita. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jika ingin berlibur ke lokasi yang sarat keindahan alam sekaligus budaya, kawasan Sumba Barat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, bisa menjadi pilihan yang menarik.

Eksotisme alam Sumba Barat memang belum banyak terekspos. Namun, hal tersebut justru menambah keelokannya.

Untuk menikmati wisata di Sumba Barat, pengunjung dapat datang menggunakan jasa pesawat terbang atau kapal laut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila menggunakan pesawat, wisatawan dapat mendarat di Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya.

Sementara jika menggunakan kapal laut, pengunjung harus terlebih dulu menyeberang dari Pulau Bima, Nusa Tenggara Barat.

Sesampainya di bandara atau pelabuhan dapat langsung menuju ibu kota Sumba Barat, Waikabubak, menggunakkan kendaraan roda empat yang memakan perjalanan selama dua jam.

Di Waikabubak terdapat beberapa penginapan untuk bermalam. Salah satu hotel yang direkomendasikan adalah Hotel Manandang.

Manandang disebut sebagai penginapan terbaik di Waikabubak. Letaknya ada tepat di jantung kota.

Walau tak semewah Nihi Watu, penginapan kelas dunia yang terletak di Sumba Barat, namun Manandang memasang tarif yang jauh lebih murah.

Untuk kapasitasnya sebagai hotel di tingkat kabupaten, Manandang patut diberi jempol atas fasilitas yang diberikan. Namun, pengunjung harus maklum dengan keterbatasan jaringan internet yang tersedia di penginapan tersebut.

Berkeliling pulau bisa dengan menggunakan jasa mobil sewa, karena masih terbatasnya transportasi umum.

Kisaran tarifnya Rp500 ribu, sudah termasuk sopir dan bensin untuk penyewaan selama satu hari.

Kawasan pantai terdekat dari pusat kota berjarak satu jam perjalanan. Selain pantai, wisatawan juga wajib mengunjungi kampung-kampung adat yang tersebar di seluruh penjuru Sumba Barat.

Berikut ini ialah pilihan wisata yang bisa dilakukan dalam selama satu malam di Sumba Barat, seperti yang dilakukan oleh CNNIndonesia.com pada Rabu (23/11):

Pantai Mananga Aba
Wisata Satu Malam di Sumba BaratSuasana di Pantai Mananga Aba. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jika ingin ke pantai, wisatawan bisa beranjak ke Kabupaten Sumba Barat Daya. Hanya dibutuhkan waktu satu jam untuk menuju Sumba Barat Daya dari Waikabubak.

Di Sumba Barat Daya terdapat banyak pantai yang bisa dibilang masih perawan. Keindahan pesisir utara Pulau Sumba dapat ditemukan di sana.

Salah satu pantai yang sempat dikunjungi ialah Mananga Aba. Pantai itu terletak 15 kilometer dari Bandara Tambolaka.

Di Mananga Aba, suasananya masih sangat sepi, alhasil keasriannya masih sangat terjaga. Perlu membawa bekal makanan dan minuman jika berkunjung ke sini.

Salah satu penginapan yang dekat dengan pantai ini ialah Hotel Mario, yang dibuka persis di hadapan pantai.

Menurut penuturan penduduk lokal, hotel tersebut memasang tarif penginapan seharga Rp500 ribu per malam.

Kampung Adat Tarung
Wisata Satu Malam di Sumba BaratSuasana di Kampung Adat Tarung. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jika ingin melihat kehidupan masyarakat Sumba penganut kepercayaan Marapu, Kampung Adat Tarung merupakan tempatnya.

Kampung adat Tarung berada di lokasi yang tak jauh dari pusat kota. Pengunjung bisa datang ke lokasi tersebut hanya dalam waktu kurang dari lima belas menit dari Waikabubak.

Kampung ini terletak di dataran tinggi di Kecamatan Loli, Sumba Barat. Untuk berkunjung ke Kampung Adat Tarung, wisatawan tak dikenakan biaya masuk, hanya saja disediakan kotak khusus untuk sumbangan seikhlasnya.
Wisata Satu Malam di Sumba BaratPemandangan di dalam rumah Kampung Adat Tarung. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Di Kampung Adat Tarung dapat ditemukan deretan rumah panggung khas Sumba yang terbuat dari kayu dan beratap ilalang. Selain itu, beberapa situs makam batu dan patung-patung dari era megalitikum juga ada di sana.

Pengunjung juga akan diberi penjelasan terkait Marapu, kepercayaan asli masyarakat Sumba, langsung dari penganutnya. Informasi bahkan dapat diberikan langsung oleh kepala suku, atau Rato, yang ada di sana.

Setelah puas berkeliling, pengunjung dapat berbelanja di toko cenderamata yang dikelola penduduk kampung. Berbagai pernak-pernik seperti gelang, kalung, dan kain disediakan penduduk Kampung Tarung dengan harga bervariasi.

Lapangan Waikabubak
Wisata Satu Malam di Sumba BaratSuasana di Lapangan Waikabubak. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Setelah lelah berwisata, wisatawan dapat mencari makan dan jajanan di pelataran Lapangan Waikabubak.

Lapangan ini terletak tepat di tengah-tengah kota, dan bentuknya menyerupai alun-alun seperti umum ditemui di kota-kota pada Pulau Jawa.

Berbagai macam kuliner dijual di lapangan Waikabubak. Namun, tak ada makanan khas yang dijual, karena mayoritas pedagang di sini berasal dari luar Sumba Barat.

Setelah makan, wisatawan juga dapat mengambil foto di sekitar Lapangan Waikabubak dengan latar belakang tulisan 'Waikabubak' dan tugu patung pendekar menaiki kuda di perempatan jalan.

Pondok Daun Ubi
Wisata Satu Malam di Sumba BaratMenu Daun Ubi. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Mengisi perut sore bisa dilakukan di warung makan Pondok Daun Ubi. Lokasinya berada dekat dengan Kantor Bupati Sumba Barat di Jalan Weekarou.

Pengunjung yang datang ke Sumba Barat harus merasakan nikmatnya masakan di sini. Sajian makanan khas Sumba Barat bernama Daun Ubi juga dapat diperoleh di sini.

Daun Ubi merupakan perpaduan antara daun singkong dan beras yang telah ditumbuk. Setelah itu, daun singkong dan beras yang sudah hancur akan direbus dengan campuran santan.

Rasanya dan tidak pedas. Namun, penikmat kuliner yang suka rasa pedas dapat mencampurkan cabai atau jahe pada menu ini.

Sebenarnya waktu satu malam tidak cukup untuk menjelajahi Sumba Barat. Penerbangan yang baru sampai sore hari dan belum kondusifnya suasana keamanan untuk berwisata malam hari membuat beberapa penjelajahan harus ditunda sampai esok harinya.

Kalau masih memiliki waktu semalam lagi, jangan lupa juga untuk menjelajahi tempat-tempat ini:

Kampung Adat Dikita
Wisata Satu Malam di Sumba BaratSuasana di Kampung Adat Dikita. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jika ingin melihat kehidupan masyarakat penganut kepercayaan Marapu yang belum banyak terpengaruh budaya modern, maka dapat mengunjungi Kampung Adat Dikita di Kecamatan Tana Righu, Sumba Barat.

Untuk menuju Kampung Dikita diperlukan waktu selama satu jam perjalanan dari pusat kota.

Kampung tersebut terletak di kawasan dataran tinggi. Ratusan penganut Marapu siap menyambut. Selama berada di sana, wisatawan diminta untuk menjaga kesopanan.

Bahasa yang digunakan penduduk setempat sangat berbeda, karena mereka masih belum fasih berbahasa Indonesia. Butuh kesabaran dan mungkin bantuan pemandu jika ingin berbincang langsung dengan mereka.

Pemandangan Kampung Dikita sangat indah. Penikmat foto dan video dijamin akan puas jika berkunjung ke lokasi ini. Walau sayang, tak buah tangan yang bisa dibeli dari Dikita.

Kampung Adat Watukarere
Wisata Satu Malam di Sumba BaratSuasana di Kampung Adat Watukarere. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Ini adalah kampung adat terbesar di Sumba Barat. Watukarere juga menjadi kampung dengan penataan rumah adat terbaik dibanding kampung-kampung lain.

Untuk menuju ke Kampung Watukarere, dibutuhkan waktu hingga satu jam perjalanan dari pusat kota. Jalan menuju lokasi belum begitu bagus. Masih banyak terdapat lubang dan jalan yang belum diaspal sepanjang rute.

Kampung Watukarere berdiri memanjang, sama seperti kampung adat lain di Sumba Barat. Walau terletak jauh dari kota, warga di sini sudah fasih berbicara bahasa Indonesia.

Jika berkunjung ke Kampung Watukarere, sempatkanlah diri untuk mencicipi kuliner khas di sana. Masakan disediakan langsung oleh penduduk lokal jika berkunjung pada siang atau sore hari.

Masakan yang biasa disajikan warga kampung Watukarere adalah ayam dan sambal garam. Rasa pedas nan gurih sambal buatan mereka sungguh menggoda minat makan.

Di Kampung Watukarere bebas merekam momen dengan kamera, tapi ada beberapa tempat yang dianggap keramat dan tak boleh diinjak oleh sembarang orang.

Pasar Wai Liang
Wisata Satu Malam di Sumba BaratOleh-oleh yang bisa dibeli di Pasar Wai Liang. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Bagi yang ingin membeli oleh-oleh, berbagai barang khas Sumba dapat ditemui di pasar yang berada dekat dengan Lapangan Waikabubak.

Saat mengunjungi kawasan pasar, penulis menemukan banyak pedagang yang menjajakan barang berupa gelang, kalung, bahan tenun, madu lebah putih, madu tawon sumbawa, hingga pakaian daerah Sumba.

Kain tenun dijual dengan kisaran harga Rp250 ribu hingga Rp10 juta. Sementara syal tenun dapat diperoleh dengan harga Rp50 ribu.

Jika ingin membeli madu, wisatawan harus menyediakan uang senilai Rp60ribu hingga Rp100ribu untuk mendapat minuman tersebut.

(ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER