Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam acara 100 CEO Forum yang digelar di JCC Senayan, Jakarta pada 24 November 2016, Presiden Joko Widodo berkomitmen tegas akan menaikkan anggaran untuk pariwisata sebesar 4 hingga 5 kali dan sekaligus memasang target fantastis 20 juta kunjungan wisatawan yang tentunya membawa angin segar bagi industri transportasi udara. Pernyataan tersebut pun diulangi kembali oleh Presiden Jokowi dalam forum sosialisasi Tax Amnesty Periode II di Hotel Clairon Makassar, Sulsel pada hari Jumat, 25 November 2016.
Hal itu dilakukan karena ada lebih dari 75% turis masuk Indonesia melalui udara, sekitar 24% menyeberang menggunakan feri dari Singapore-Batam atau dari Singapore-Bintan. Hanya 1 persen yang melalui perbatasan atau cross border. Ketika pariwisata digenjot naik, maka secara otomatis industri penerbangan akan menambah seats capacity. Semua maskapai akan mendapatkan manfaat tidak langsung dari kebijakan pro pariwisata itu.
"Luar biasa Pak Presiden Jokowi! Kabar sangat menggembirakan. Semakin banyak wisatawan, semakin banyak butuh kursi untuk penerbangan. Di situlah letak perlunya bersinergi, dan Lion Air Group, siap membuka daerah manapun yang pemerintah mau dan pemerintah targetkan untuk dibuka sebagai destinasi wisata," ujar Edward Sirait.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edward membeberkan, ini adalah keputusan cerdas yang direncanakan Presiden Jokowi dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Karena potensi wisata Indonesia itu luar biasa, hanya belum banyak dieksplorasi melalui promosi yang kuat dari semua lini. " Namun kita juga harus mempersiapkan bandara dengan sebaik mungkin, agar bandara layak untuk pesawat dan yang lebih bagus lagi adalah layak untuk mendarat malam. Karena Lion Air akan siap selalu mendukung program pemerintah ini," ujar pria yang biasa disapa Edo itu.
Target 20 juta wisatawan yang dipatok Presiden Jokowi memang bukan pekerjaan yang mudah. Meski demikian, ada sosok Menteri Pariwisata yang siap bekerja cepat, cerdas, serta memiliki pengalaman korporasi. Jadi, langkah kerja yang ditempuh pun langsung terasa impact-nya di industri. Pasalnya, industri langsung mendapat tantangan untuk mematok proyeksi yang inline dengan target pemerintah.
Edo juga menjelaskan, Menpar Arief Yahya pernah berkunjung ke kantor Lion dan beberapa maskapai penerbangan lain di Jakarta. Termasuk Garuda Indonesia dan Air Asia. Tujuannya tegas dan to the point. Menpar ingin memastikan target masing-masing maskapai sesuai dengan target Kemenpar dalam mendatangkan 20 juta wisman di tahun 2019.
"Maka Lion Air juga berkomitmen untuk mendukung Kemenpar dalam memenuhi targetnya.Oleh karena itu, kami langsung terbangkan Lion dari 6 Kota di Tiongkok ke Manado maupun daerah lainnya. Bila bisa dilakukan pendaratan di malam hari, maka hasilnya akan sangat cepat, terutama Manado," ujar pria yang lahir di Tapanuli, Sumatera Utara, 11 oktober 1962 silam.
Manado memang menjadi tempat favorit bagi wisatawan Tiongkok yang kerap datang berbondong-bondong. Maskapai penerbangan berlambang Singa itu sudah melakukan penerbangan perdana dari Macau ke Manado sejak Senin, 4 Juli 2016 yang lalu.
"Kami terbang setiap hari dari 6 kota di Tiongkok ke Manado. Kami juga siap membuka rute lain,"katanya.
Saat ini yang sudah dibuka Lion Air ke Manado adalah Macau, Shenzen, Chongqing, Wuhan, Shanghai, dan Changsa. Semuanya langsung diterbangkan ke Manado. Keenam kota itu potensi pasarnya besar, jumlah penduduknya besar dan daya belinya besar.
"Sampai bulan Desember 2016, dari pintu Manado, kami memproyeksikan 30 ribu wisman dari Tiongkok," ujar Edward.
Paket yang dijual Lion di destinasi Manado adalah 5D4N atau lima hari empat malam dengan harga paket Rp 10 juta. Harga tersebut sudah termasuk tiket dan hotel yang dimiliki Lion Group juga. Membuka jalur penerbangan baru seperti ini tentu diperlukan keberanian dan promosi yang gencar. Tentunya untuk menjual paket-paketnya. Kelak, kalau sudah kuat, baru disesuaikan harganya sesuai kemampuan pasar.
Tetapi Edward yakin, animo wisman dari Negeri Tirai Bambu itu akan terus naik. Perlahan-lahan, paketnya juga makin bagus. "Tahun depan Lion grup berkomitmen untuk menjadikan Manado sebagai hub untuk Indonesia Timur dengan menarik wisman dari Tiongkok, Korsel dan Jepang karena jarak tempuh penerbangan ke tiga negara itu relatif singkat, antara 3-4 jam saja," katanya.
Jalur baru yang dibuka oleh Lion Group, yakni jalur Wings Air rute penerbangan Kualanamu -Sabang PP (pulang pergi). Ini merupakan penantian panjang masyarakat dan wisatawan Sabang dalam memakai jasa transportasi udara untuk mencapai pulau paling ujung Sumatera ini.
"Saat ini sedang menunggu izin terbangnya. Rencananya penerbangan tersebut langsung dari Kualanamu ke Sabang PP (Pulang Pergi) dengan Wings Air setiap hari Selasa, Kamis, dan Minggu. Penerbangan ini persembahan Wings Air untuk masyarakat Indonesia dan wisatawan mancanegara maupun nusantara," katanya.
Keberangkatan Wings Air tersebut rencananya akan berangkat dari Kualanamu (KNO) - Sabang (SBG) pada pukul 12.20 WIB - 13.30 WIB dan Sabang (SBG) ke Kualanamu (KNO) pada pukul 13.55 WIB - 15.05 WIB. Dukungan Lion Air tidak berhenti disitu saja. Ekspansi usaha Lion Group dalam membangun sektor pariwisata patut diapresiasi.
Kelompok usaha di bawah komando Rusdi Kirana ini berencana membangun puluhan ribu cottage di sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Utara.Langkah ini merupakan tindak lanjut ekspansi bisnis Lion Group yang telah membuka penerbangan langsung dari Manado ke sejumlah kota di Tiongkok.
CEO and Co-Founder Lion Group Rusdi Kirana meyakini dengan dibangunnya Windows of Indonesia, tingkat perekonomian Sulut semakin meningkat. Dia menyebutkan, sampai saat ini jumlah kunjungan wisman sudah mencapai 23.000 dan masih dapat ditingkatkan.
"Kita menargetkan 5.000 cottage baru di Kabupaten Minsel dengan luas lahan sebesar 37 ha," imbuhnya. Menurut Edward, perluasan pengoperasian Sam Ratulangi telah membuat intensitas penerbangan dari dan keluar Manado semakin bertambah.
Kunjungan turis pun semakin banyak. Karena itu harus ditunjang dengan penambahan fasilitas. "Seperti yang ada di Windows of Indonesia. Juga cottage," sebut Edward.
Tidak hanya itu, lanjut Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) ini, Lion Grup juga menargetkan pembangunan 5.000 cottage di Kota Bitung. "Tinggal tunggu proses perizinan. Secara keseluruhan nantinya di seluruh kabupaten/kota yang memilki potensi, akan dibangun hal serupa," ujarnya.