Banten, CNN Indonesia -- Atraksi di Tanjung Lesung, Banten dipastikan akan bertambah banyak dan semakin menarik. Kini telah hadir Mongolian Culture Center (MCC) yang telah resmi dibuka oleh Kementerian Pariwisata.
Dalam acara peresmian tersebut, hadir Direktur Utama PT Banten West Java (BWJ) Poernomo Siswoprasetijo, Duta Besar Mongolia untuk Indonesia Mdm Shagdar Battsetseg dan Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara, I Gde Pitana sebagai perwakilan Kemenpar.
"Semoga dengan adanya Mongolian Center ini menjadi daya tarik baru di Tanjung Lesung. Karena Mongolia merupakan negara yang penuh sejarah dan sangat dikenal dunia, sehingga bisa mendatangkan wisatawan Mongolia, dan juga menarik untuk wisatawan mancanegara dari negara lain. Selain itu, Mongolia juga salah satu negara yang mendapatkan kebijakan bebas visa kunjungan dari pemerintah. Jadi silahkan datang ke Tanjung Lesung," ujar Pitana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama PT Banten West Java (BWJ) Poernomo Siswoprasetijo. Poernomo mengatakan dengan dibukanya MCC maka destinasi Tanjung Lesung punya daya tarik tersendiri bagi atraksi Pariwisata.
"Ini menjadi bagian usaha kami agar Tanjung lesung tiga tahun ke depan bisa masuk 6 juta wisatawan. Jadi ketika ke Tanjung Lesung bukan hanya hanya melihat, pantai, budaya banten, kearifan lokal namun kita juga bisa menikmati sebuah budaya negara lain namun ada di Tanjung Lesung. Budaya Mongolia menarik untuk dipelajari dan dikunjungi, namun adanya di Tanjung Lesung, jadi yang terangkat destinasi kita," kata pimpinan PATA Chapter Indonesia itu.
Poernomo menilai dengan berdirinya MCC ini Kemenpar dapat memanfaatkan peluang, potensi dan menjalin hubungan yang baik bagi para pengunjung.
"Mongolia itu destinasi menarik, akan banyak negara yang penasaran dengan budayanya. Mereka akan mengembangkan dengan satu hektare lebih di Tanjung Lesung. Untuk saat ini, mereka sudah mendirikan Tenda khas Mongolia di Tanjung Lesung," ujarnya.
Di area Tanjung Lesung Beach, MCC sudah mendirikan 4 tenda besar yang langsung dibawa dari Mongolia dan 4 tenda kecil sebagai pendukung. Tenda-tenda tersebut, imbuh Poernomo, nantinya bisa menjadi tempat menginap para pengunjung dan wisatawan lainnya.
"Ini adalah MCC terbesar Mongolia di Asia. Di dalam tenda itu akan banyak ornamen dan ciri khas Mongolia. Contohnya kebiasaan mereka memanah, jadi sangat khas dan membuat seksi Tanjung Lesung," katanya.
Poernomo memaparkan bahwa ini adalah usaha pihaknya untuk terus melakukan percepatan pengembangan destinasi wisata yang juga biasa disebut Kemenpar dengan 10 Bali Baru salah satunya Tanjung Lesung. Tiga Lini, atau 3A (Atraksi, Akses, Amenitas) yang dipantau Menpar Arief Yahya terus bergerak di Tanjung Lesung.