Jakarta, CNN Indonesia --
Seluruh Kementerian dan Lembaga (K-L) diminta untuk mendukung sektor pariwisata secara total oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini ditegaskan guna mencapai target 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2017 mendatang. Dapat dikatakan bahwa angka ini bukanlah angka yang ringan. Untuk mencapai target tersebut, diperkirakan angka harus terus melaju tinggi dengan growth 25% dari capaian tahun 2016 yang diperkirakan 12 juta turis.
"Saya kira semua kementerian saya harapkan dukungannya terhadap program ini,” ucap Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Kepresidenan (7/12). Statemen Presiden Joko Widodo memang disampaikan dalam intonasi yang pelan, bahasa yang singkat, tetapi memiliki makna perintah yang sangat konkret dan tegas.
Bahkan, penegasan tersebut sudah diulang dalam lima kali kesempatan, di lima forum dan lima tempat yang berbeda. Di antaranya di acara Kompas 100 CEO Forum yang dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan (24/11). Lalu saat pidato sosialisasi Tax Amnesty di Makassar, Sulawesi Selatan (25/11). Kemudian di acara Munas Realestat Indonesia (REI) ke-XV di Jakarta dan acara Sarasehan 100 Ekonomi Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta (6/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arahan presiden soal Pariwisata diulangi lagi di Kantor Kepresidenan, Jakarta pada hari ini (7/12). Tandanya, sudah kelima kalinya orang nomor satu di Indonesia meminta seluruh kementerian dan lembaga untuk berkomitmen mendukung pengembangan pariwisata di tanah air untuk mencapai target itu. “Sebagaimana diketahui, sektor pariwisata sangat membantu pergerakan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Presiden Jokowi menyampaikan tiga poin terkait pariwisata. Pertama, presiden dengan lugas akan menaikkan bujet promosi Kementerian Pariwisata hingga 4-5 kali. Kedua, anggaran tersebut dinaikkan untuk mendapatkan target kunjungan wisman hingga 20 juta di tahun 2019. Ketiga, semua kementerian dan lembaga yang terkait, termasuk pemerintah daerah yang memiliki destinasi, diminta untuk memberikan dukungan.
Sebagai mantan pengusaha, Presiden Jokowi sangat paham bahwa Kemenpar tidak mungkin berjalan sendiri. Kemenpar harus didukung penuh oleh KL yang terkait dengan sektor yang sudah ditetapkan sebagai
core economy Indonesi. Misalnya, untuk membangun akses dan infrastruktur, baik akses udara, darat, maupun laut, itu terkait dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR.
Statemen Presiden Jokowi sesuai dengan tema Rakornas IV Kepariwisataan yang sedang digelar Kemenpar di Hotel Sultan, Jakarta, 6-7 Desember 2016. Semangat “Indonesia Incorporated” bersatu padu untuk meraih target 15 juta wisman dan 265 juta wisnus di tahun 2017. Tak hanya Menpar Arief Yahya hadir dalam Rakornas ini. Ada juga KL terkait seperti Kepala Bappenas - Bambang Brodjonegoro, Menhub - Budi Karya Sumadi, Menkominfo - Rudiantara, Menpora BEKRAF, Kementerian PUPR, Sekjen Kemendesa PDTT - Anwar Sanusi, Kemenpora - Imam Nahrawi.
Menpar Arief Yahya mengedepankan tiga program dalam Rakornas IV tahun 2016 untuk menjemput target 15 juta di 2017. Di antaranya membangun
platform Go Digital, memperkuat akses, dan membangun
homestay desa wisata. “Tiga-tiganya harus berjalan simultan di 2017,” tukas Arief Yahya.