Jakarta, CNN Indonesia --
Banyak orang mulai sibuk memikirkan acara pergantian tahun yang tinggal beberapa minggu lagi. Pastinya, mereka tidak mau pergi jauh-jauh ke luar kota serta bermacet-macetan dan ujungnya hanya merayakan tahun baru di jalan. Oleh sebab itu, banyak orang yang ingin berwisata ke destinasi yang tidak terlalu jauh dari Ibu kota.
Namun, Anda tidak perlu bingung menentukan lokasinya. Kota Lebak di Provinsi Banten bisa jadi alternatifnya. Dari Jakarta menuju Lebak hanya membutuhkan waktu 3 jam saja. Istimewanya, Lebak juga sudah mempersiapkan beragam acara untuk merayakan pergantian tahun.
”Sangat cocok untuk tahun baru bersama keluarga, kami punya Pantai Sawarna, pemandian air panas Cipanas, Pantai Bageudur, Cibobos, Pulo Manuk, Baduy, Arung Jeram, dan Binuangeun,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Hayat Syahida.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam berbagai kesempatan, Menpar Arief Yahya menyampaikan jika wisatawan sebaiknya tidak menempuh perjalanan darat lebih dari 2 sampai 2.5 jam. Jika sudah begitu, wisatawan akan merasa bosan dan enggan datang kembali meskipun destinasinya bagus.
Salah-salah, bisa mengadu ke dunia maya, berkeluh kesah, dan menyalahkan sana sini melalui media sosial. Karena itu, sebelum sampai ke destinasinya, harus ada sasaran seperti atraksi atau
rest area yang bagus dan nyaman bagi
travellers.
Kata Hayat, di akhir tahun 2016 ini pihaknya menargetkan kedatangan 300 ribu wisatawan. ”Lebih banyak lebih bagus, karena per bulan Oktober saja sudah 270 ribu wisatawan. Kami optimis karena hanya lewat darat dari Jakarta, Lebak mudah didatangi,” ujar Hayat.
Masih menurut Hayat, pihaknya juga sudah menargetkan di tahun 2017, Lebak bisa dikunjungi oleh 500 ribu wisatawan. Untuk memenuhi target tersebut, Hayat menjelaskan bahwa Pemkab Lebak akan segera membenahi sarana dan prasarana di sejumlah tempat wisata, terutama destinasi wisata yang menjadi andalan. Selain itu, berbagai
event akan digelar guna menarik minat wisatawan.
"Kami juga terus berupaya mencari destinasi baru agar seluruh potensi wisata di Lebak bisa dimaksimalkan," katanya.
Untuk urusan kearifan lokal dan seni, Lebak jadi jagoannya. Sebut saja Musik Gamelan Tatalu, serta pertunjukan kesenian khas Baduy Mapag Semah. Lebak juga saat ini sedang menggenjot wisata religi 1000 Madrasah. Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, saat ini pihaknya tengah memfokuskan tiga hal yang akan digenjot terkait Pariwisata.
Konsentrasinya ada pada wisata alam, wisata budaya, dan wisata religi. Kata Iti, Lebak memang memiliki potensi besar di wisata alam, wisata budaya, dan wisata religi. Hal itu dikarenakan, Lebak berdekatan dengan 10 Bali Baru, yakni Tanjung Lesung.
Wisata alamnya, seperti pantai Ciantir Sawarna yang meruapkan tempat wisata terpopuler di Lebak. Selain itu, ada juga Pantai Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, Kebun Teh Cikuya yang punya panorama seperti Puncak – Bogor, Curug Munding, Pantai Bagedur, Curug Ciporolak, Curug Kumpay, serta Gua Lalay.
“Semuanya indah. Silakan datang dan berwisata ke tempat-tempat tadi,” ungkap Bupati Lebak.
Wisata budayanya juga tak kalah menarik. Lebak punya Baduy yang sudah mendunia. Wisata budaya ini, diyakini punya nilai tinggi lantaran di Baduy bisa dijumpai kehidupan alami seperti komunitas suku Aborigin di Australia, suku Amish di Amerika Serikat, atau suku Incha di Manchu Pichu Peru.
Sementara untuk wisata religi, Lebak punya ribuan madrasah dan pesantren yang bisa diandalkan. “Jumlahnya sekitar 1.200-an. Potensi pariwisata nusantaranya sangat besar karena setiap minggunya ada sekitar 5.000-an orang tua yang menjenguk anaknya di Lebak,” papar Bupati.