Jakarta, CNN Indonesia --
Nuansa Halal Tourism terasa begitu kental saat Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2016 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Rabu (21/12) lalu. Acara itu sekaligus menjadi momentum penyerahan awards dan sertifikat kepada 12 pemenang World’s Halal Tourism Awards 2016 (WHTA 2016). Award dan sertifikat diserahkan oleh Andy Buchanan selaku Executive Organizing Committee Director International Travel Week – Abu Dhabi.
Tentunya Menpar Arief Yahya mendampingi penyerahan penghargaan kepada para pemenang. Bisa dipastikan, Menpar turut bahagia atas kemenangan yang berhasil diraih oleh wakil Indonesia di ajang WHTA 2016. Beliau pun tersenyum bangga setelah mengumumkan para juara dunia itu.
“Legenda Halal Tourism itu adalah Malaysia dan Turki. Sejak lama, dua negara itu dikenal sebagai destinasi halal dunia. Tahun ini, dari 16 peraih
awards, 1 direbut Turki, 1 Jepang, dan kita perlu kasih tepuk tangan buat Malaysia yang mengantungi 2 penghargaan. Sisanya, 2 awards diborong Indonesia!” kata Arief Yahya yang disambut tepuk tangan riuh sekitar 500
audience di Balairung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke-12 penghargaan itu adalah World’s Best Airline for Halal Travellers, Garuda Indonesia. World’s Best Airport for Halal Travellers, Sultan Iskandar Muda. International Airport, Aceh Indonesia. World’s Best Family Friendly Hotel, The Rhadana Hotel, Kuta, Bali, Indonesia. World’s Most Luxurious Family Friendly Hotel, Trans Luxury Hotel, Bandung Indonesia. World’s Best Halal Beach Resort, Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok, NTB Indonesia. World’s Best Halal Tour Operator, Ero Tour, Sumatera Barat Indonesia. World’s Best Halal Tourism Website, www.wonderfullomboksumbawa.com, Indonesia.
World’s Best Halal Honeymoon Destination, Sembalun Village Region, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. World’s Best Hajj & Umrah Operator, ESQ Tours & Travel, Jakarta, Indonesia. World’s Best Halal Destination, West Sumatera, Indonesia. World’s Best Halal Culinary Destination, West Sumatera, Indonesia. Terakhir, World’s Best Halal Cultural Destination, Aceh Indonesia. “Selamat buat para pemenang semua! Kita adalah bangsa pemenang!” jelas Arief Yahya.
Malaysia yang disebut Menpar Arief Yahya sebagai “rival emosional” Indonesia juga mengantungi 2 penghargaan. Keduanya, yaitu World's Best Hajj & Umrah Hotel yang dimenangkan Tabung Haji dan World's Best Halal Apartment Hotel, PNB Perdana Hotel & Suites. Sementara, Turki yang memang memiliki wisata andalan bahari di Mediterania, berhasil memenangkan World's Best Halal Cruise Company, Halalcruise.org. Satu pendatang baru yang sukses lagi adalah Jepang. Negeri Sakura itu sukses di World's Best Non OIC Emerging Halal Destination.
Karena berhasil mengukir prestasi di ajang WHAT 2016, Andy Buchanan pun memuji kepemimpinan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Tahun lalu, Indonesia juga memenangkan 3 kategori, yakni World’s Best Halal Destination 2015, World’s Best Honeymoon Awards 2015 di Lombok, dan World’s Best Halal Hotel 2015, Sofyan Betawi Hotel Jakarta.
Di antara 12 pemenang, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno selaku juru bicara turut menyampaikan keseriusannya untuk menjadikan Sumbar sebagai destinasi halal dan kuliner halal. Di juga berharap, wisatawan yang datang ke Sumbar tidak merasa kecewa dan
over expectation.
“Kami akan serius untuk memenuhi harapan wisatawan yang bakal berdatangan karena reputasi world’s best halal ini,” kata Irwan. Dia juga berterima kasih kepada Kemenpar dan seluruh netizen yang sangat serius sehingga 12 nominator itu bisa menang.
Menurut Mantan Dirut PT Telkom ini, kemenangan jadi waktu yang tepat untuk mengukur 3C, Calibration, Confidence, dan Credibility. Juara itu pasti akan semakin dekat dengan kriteria ideal yang dipatok sesuai standar dunia. Gambar ideal inilah yang dimaksud dengan
calibration, standar global yang dijadikan bentuk ideal.
“Jadi bukan terbaik menurut siapa atau menurut saya, tapi terbaik menurut standar dunia,” kata pria lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris dan Program Doktoral Unpad Bandung itu.
Selanjutnya, “C” kedua adalah
Confidence. Kemenangan itu bisa menaikkan
confidence level, rasa percaya diri yang sangat penting bagi internal di Kemenpar dan Bangsa Indonesia. Percaya diri itu membuat bangsa ini semakin yakin bahwa kita memang mampu! Kita memang sangat meyakinkan menjadi yang terbaik. Kita ini bangsa pemenang.
“Kemenangan itu direncanakan,” sebut Menteri Arief Yahya mengutip kata-kata Sun Tzu, "The Art Of War" atau "Seni Perang Sunzi."
Sedangkan “C” ketiga adalah credibility. Kemenangan itu akan menaikkan kredibilitas atau kepercayaan publik kepada bangsa ini. Ketika sudah
credible, maka
value-nya anak naik dan berdampak terhadap bisnisnya.
Hadir dalam
press conference akhir tahun 2016, sekaligus penyerahan pemenang WHAT 2016 antara lain, Ketua ASITA Asnawi Bahar, Ketua PHRI Haryadi Sukamdani, Ketua GIPI Didien Djunaedi, pemilik The Rhadana Hotel Bali Rainier Daulay, Sesmenpar Ukus Kuswara, Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Dadang Rizki M, Deputi Pengembangan Pemasaran Nusantara Esthy Riko Astuty, Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan 10 Top Destinasi Hiramsyah Sambudy Thaib, Sekda NTB, dan lainnya.