Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap orang tentu punya foto bersama ibu. Setidaknya selembar foto saat masih kecil.
Seiring waktu, anak biasanya lebih senang melewatkan waktu bersama teman dibanding bersama ibu dan ayahnya. Pergi bersama teman terlihat lebih 'gaul' dibanding pergi dengan ibu.
Tahun demi tahun berganti, lembaran foto masa kecil kian usang. Gambarnya pun sudah tak lagi terlihat jelas. Namun jarang ada niat anak untuk membarui lagi lembaran foto lama dengan yang baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara tubuh kecil yang dulu digendong mulai tumbuh tinggi dan menggemuk. Anak tak lagi sama, demikian pula ibu. Ibu tak lagi sama. Wajahnya berubah, rambutnya memutih, kulitnya mulai keriput, dan tenaganya melemah.
Akan tetapi dalam dirinya, tetap ada yang selalu sama dan akan selalu sama, cintanya pada sang anak.
"
Dear Ma,Foto ini semakin kusam, renta digerogoti usia. Pun aku yang tidak lagi muat untuk duduk di pangkuanmu, tidak lagi botak, dan sudah bertahun-tahun bisa makan tanpa disuapi. Namun, tidak dengan dirimu, wajahmu hampir tidak terlihat menua.Sama dengan cintamu, tidak terlihat renta, bobrok dan menua. Cintamu akan selalu sama ketika aku masih meringkuk dalam rahimmu, duduk di pangkuanmu minta disuapi, sampai sekarang bisa berjalan sendiri hingga terkadang lupa pulang untukmu.Sedangkan cintaku sama seperti foto itu, ada namun kusam, renta dan perlu diingatkan.Semoga cintamu akan terus mengingatkanku untuk terus mencintaimu.Salam sayang,Dari aku yang terkadang lupa." (chs)