George Michael dan Penyakit Khas Akhir Tahun

Vega Probo | CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2016 07:09 WIB
Studi menunjukkan, kematian akibat penyakit jantung lima persen lebih mungkin sekitar Natal dan Tahun Baru. Penyebabnya, dari  makanan sampai alkohol.
Studi menunjukkan, kematian akibat penyakit jantung lima persen lebih mungkin sekitar Natal dan Tahun Baru. Penyebabnya, dari makanan sampai alkohol. (Thinkstock/Thom_Morris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sehari setelah kepergian George Michael untuk selamanya, para penggemar masih berusaha memahami alasan mengapa sang idola yang tampak sehat bisa meninggal mendadak.

Menurut publisisnya yang berbasis di London, Inggris, pelantun lagu Faith itu meninggal di usia 53 tahun saat tidur karena serangan jantung. Serangan ini sebabkan otot jantung tidak bekerja memompa darah sebagaimana mestinya.

Beberapa kondisi kesehatan yang terkait penyakit jantung, dikatakan para ahli Mayo Clinic, dikutip CBS News, termasuk penyakit arteri koroner (arteri di jantung menyempit, memotong suplai darah), tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Michael sendiri memang memiliki riwayat masalah kesehatan. Pada 2011, ia dirawat di rumah sakit gara-gara pneumonia yang mengancam jiwa. Begitu akhirnya sembuh, ia berterima kasih kepada staf unit perawatan intensif Vienna General Hospital.

Sejauh ini, penyebab kematian Michael belum terungkap. Namun studi menunjukkan kematian akibat penyakit jantung lima persen lebih mungkin sekitar Natal dan Tahun Baru. Faktor penyebabnya, dari kelebihan makanan, alkohol, stres dan kurang olahraga.

Faktor ini memperbesar risiko orang-orang yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, yang disebut-sebut sebagai faktor risiko utama terjadinya serangan jantung dan stroke.

Dalam kasus Michael, penyebab sulit diketahui, kecuali dilakukan otopsi. Demikian disampaikan Dr. Chip Lavie, direktur medis  Cardiac Rehabilitation and Prevention dan direktur Exercise Laboratories di  Ochsner Clinical School, New Orleans.

Sejumlah penyebabnya, sebagaimana dikatakan Lavie kepada CBS News, bisa jadi meliputi gangguan irama jantung fatal, aneurisma pecah, emboli paru. Saat Michael dirawat di rumah sakit beberapa waktu lalu, kemungkinan pemeriksaan gangguan ini terlewat.

Semasa hidup, tabloid kerap memberitakan soal candu Michael terhadap narkoba dan seks. Setelah sempat menghilang selama bertahun-tahun, akhirnya Michael keluar dari persembunyian dan mengakui secara terbuka soal orientasi seksualnya.

Saat diwawancara GQ pada 2004, Michael mengungkapkan kesedihan ditinggal kekasih pada 1993 gara-gara pendarahan otak terkait AIDS. Menurut Lavie, masalah kesehatan terkait HIV dan overdosis narkoba memang berpotensi menyebabkan gagal jantung.

Studi menunjukkan kematian akibat penyakit jantung lima persen lebih mungkin sekitar Natal dan Tahun Baru. Faktor penyebabnya, dari kelebihan makanan, alkohol, stres dan kurang olahraga.
Terlewatnya pemeriksaan kesehatan bisa memicu serangan jantung yang menyebabkan kematian mendadak. Demikian dikatakan Dr. Dan Bensimhon, direktur medis Advanced Heart Failure & Mechanical Circulatory Support Program di Cone Health System di Greensboro, North Carolina, kepada CBS News.

“Tidak banyak hal menyebabkan orang sehat lantas mati mendadak,” kata Bensimhon. Sekalipun tidak terlibat menangani Michael, ia menduga, “Bisa jadi dia [Michael] memiliki masalah kesehatan dasar yang serius sehingga menyebabkan masalah jantung akut.”

Biasanya, Bensimhon menambahkan, kematian mendadak disebabkan oleh gagal jantung. Ia menyebut gagal jantung sebagai “proses berbahaya yang lambat” karena orang tidak menyadari kala dirinya sesak napas, denyut jantung melemah atau jantung membengkak.

Gagal jantung, menurut Bensimhon, lazimnya menyerang orang di atas usia 60 tahun. Tapi tidak dimungkiri, orang yang berusia lebih muda, seperti Michael, bisa juga terkena gagal jantung. Dan sebetulnya, ini bisa ditangani lebih awal di rumah sakit.

Bensimhon menyarankan, segera memeriksakan diri ke rumah sakit bila merasakan gejala disfungsi jantung, seperti kelelahan progresif, batuk dan sesak napas. Obat dan perawatan di rumah sakit bisa meredakan gejala tersebut dan memperpanjang usia.

Demi mencegah gagal jantung, para ahli menganjurkan rutin berolahraga, makan diet rendah natrium, menjaga berat badan agar tetap sehat dan mengelola stres.


(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER