Jakarta, CNN Indonesia -- Balai Taman Nasional Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkirakan populasi Rusa Timor (
Cervus Timorensis) yang masih bertahan hidup di wilayah itu kini tinggal 900 ekor.
"Perkiraan kita jumlahnya sudah jauh berkurang. Boleh dikatakan sudah masuk hewan hampir punah," kata Kepala Balai Taman Nasional Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB Widada di Mataram, seperti yang dikutip dari
Antara pada Senin (3/1).
Widada mengakui, berkurangnya populasi Rusa Timor di wilayah itu tak terlepas dari aktivitas perburuan liar dan rusaknya lahan hutan yang merupakan habitat asli para hewan yang dilindungi itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di NTB sendiri, kata Widada, Rusa Timor yang masih bertahan hidup di alam liar hanya tersebar di beberapa wilayah, seperti di Pulau Moyo. Di sana, jumlahnya tidak kurang dari 150 ekor.
Di kawasan Gunung Tambora diperkirakan masih tersisa hanya 200 ekor.
Sedangkan di Pulau Lombok, terutama di kawasan Gunung Rinjani, sudah tidak diketahui jumlahnya.
Saat ini, BKSDA memberikan peluang kepada masyarakat untuk memelihara Rusa Timor dengan memberikan izin penangkaran.
"Pemberian izin penangkaran ini sebagai upaya kita mencegah Rusa Timor dari kepunahan," kata Widada.
Selain membuat penangkaran, upaya lain yang dilakukan BKSDA NTB yakni pengembangbiakan secara alamiah di lokasi Wisata Alam Gunung Tunak, Kabupaten Lombok Tengah.
"Total jumlah Rusa Timor yang ada di penangkaran mencapai 410 ekor, dengan jumlah penangkar yang sudah mendapatkan izin resmi sebanyak 57 penangkaran," ujar Widada.
(ard)