TripAdvisor Tak Lagi Jual Tiket Atraksi Wisata Hewan

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 13:14 WIB
Sejumlah atraksi wisata yang mengeksploitasi hewan, antara lain menunggangi gajah, mengelus harimau sampai berenang dengan lumba-lumba.
Pengunjung mencoba menggapai belalai gajah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Kamis, 7 Juli 2016. Taman Margasatwa Ragunan menjadi tempat favorit pengunjung untuk berlibur setiap libur lebaran. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Situs web ulasan perjalanan wisata, TripAdvisor, menyatakan tidak akan lagi menjual tiket atraksi wisata yang berhubungan dengan hewan, terutama jenis yang hampir punah.

Selain memberi ulasan akomodasi, perusahaan asal Amerika Serikat itu memang menjual berbagai macam tiket atraksi wisata, melalui anak perusahaannya, Viator.

Sebelumnya, perusahaan serupa seperti Intrepid Travel, Responsible Travel dan STA Travel juga telah melakukan hal yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari keterangan resmi pihak TripAdvisor, sejumlah atraksi wisata yang mengeksploitasi hewan, antara lain menunggangi gajah, mengelus harimau sampai berenang dengan lumba-lumba.

Keputusan tersebut mulai ditetapkan pada tahun depan. Namun belum diketahui lebih lanjut, apakah Viator akan mengembalikan uang untuk tiket yang terlanjut dibeli.

Dikutip dari Independent, pada Rabu (12/10), Viator masih menjual beberapa tiket atraksi wisata hewan, bahkan juga menjual tiket ke SeaWorld, taman wisata yang selama ini diduga memperlakukan hewannya dengan semena-mena.

Meski demikian, wisatawan tetap bisa menikmati atraksi wisata hewan yang lebih manusiawi—seperti memberi makan, dengan kawalan langsung pakar atau sukarelawan perlindungan hewan.

Perusahaan yang beroperasi sejak 16 tahun yang lalu itu tetap mengizinkan wisatawan untuk memberikan ulasan mengenai atraksi wisata hewan yang dinikmatinya, walau belum ada perubahan mengenai peraturan penulisan ulisan.

"TripAdvisor tetap berpegang teguh pada filosofi bahwa wisatawan memiliki hak untuk dapat menulis ulasan dari perjalanan wisatanya, baik atau buruk," tulis pihak TripAdvisor melalui keterangan resminya.

Setelah tak lagi menjual tiket atraksi hewan, TripAdvisor juga berencana untuk membuat situs web mengenai perlindungan dan tata cara berwisata alam yang baik dan benar.

Demi mendukung langkahnya, TripAdvisor akan bekerja sama dengan Global Wildlife Conservation, Asian Elephant Support dan Think Elephants International.

Keputusan TripAdvisor tentu saja disambut baik oleh komunitas perlindungan hewan di Inggris, WWF UK.

"Senang mengetahui perusahaan seperti TripAdvisor mau melakukan perubahan ke arah yang lebih positif untuk mempromosikan cara berwisata yang baik dan benar, demi keberlangsungan alam," kata perwakilan WWF UK, Heather Sohl.

"Perjalanan wisata ialah bisnis yang sangat besar, namun terkadang efeknya berbanding terbalik untuk alam. Salah satu contohnya ialah peternakan harimau yang dijadikan atraksi wisata, yang malah memicu perdagangan satwa," lanjutnya.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER