Studi: Makan Lebih Baik Saat Merasa Agak Lapar

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 12:36 WIB
Sebuah penelitian menemukan bahwa memilih waktu makan saat agak lapar lebih membawa dampak baik bagi kesehatan tubuh.
Ilustrasi: Sebuah penelitian menemukan bahwa makan saat kondisi agak lapar lebih baik bagi tubuh. (Thinkstock/Fusestockyimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi sebagian orang, waktu makan adalah ketika perut sudah mulai 'berontak ganas' meminta asupan untuk dicerna. Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa waktu makan terbaik adalah saat merasa agak lapar.

Penelitian yang dilakukan David Gal di University of Illinois-Chicago, AS menguji risiko kesehatan yang akan dialami berkaitan dengan perasaan ingin makan atau lapar.

"Penelitian ini menguji apakah lapar mungkin mencerminkan waktu tepat untuk makan," tulis Gal pada penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the Association for Consumer Research 2016 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara khusus penelitian ini menguji perbedaan dalam kondisi lapar akankah mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh, khususnya kadar glukosa setelah makan."

Berdasarkan penelitian, Gal menemukan bahwa glukosa darah akan melonjak sampai hingga kadar tertinggi bila seseorang makan dalam kondisi tidak lapar sama sekali.

Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa kondisi agak lapar dan sangat lapar justru menunjukkan kadar gula darah yang lebih rendah.

Ketika seseorang berada dalam kondisi sangat lapar, kadar glukosa setelah makan mengalami kenaikan. Namun kenaikan ini tidak akan mengembalikan kadar gula darah seperti pada kondisi normal.

Sedangkan saat seseorang memilih makan saat kondisi agak lapar, hasil penelitian menunjukkan kadar gula darah lebih mungkin untuk kembali ke kondisi normal.

Kondisi gula darah yang naik akan cenderung membuat seseorang lebih mudah kenyang, namun bila berlebihan dari kondisi normal maka akan memaksa tubuh mengeluarkan lebih banyak insulin dan dapat berisiko kesehatan.

"Temuan ini konsisten dengan hipotesis dari sudut pandang kesehatan bahwa akan sangat menguntungkan bila makan ketika dalam kondisi agak lapar," tulis Gal.

Peter Ubel, dokter dan peneliti perilaku Duke University menanggapi temuan ini sebagai pengingat perilaku konsumsi seseorang demi menjaga tubuh dari obesitas dan penyakit degeneratif seperti diabetes.

"Setiap kali makan, tubuh akan berhadapan dengan sejumlah nutrisi seperti lemak, protein, dan karbohidrat atau gula," kata Ubel seperti dilansir dari Psychology Today.

Saat tubuh menerima asupan, pankreas akan mengeluarkan hormon yang berfungsi mengelola nutrisi tersebut entah akan digunakan oleh tubuh atau disimpan sebagai cadangan energi.

"Sampai saat ini, orang masih berpikir gula pasca makan sangat bergantung pada beberapa faktor seperti jumlah kalori yang dimakan, indeks glikemik, dan metabolisme. Kali ini faktor perilaku makan patut dipertimbangkan," ujar Ubel.

Ia juga mengatakan perlu ada penelitian lebih lanjut tentang perilaku makan dan pengaruhnya pada tubuh. (end/rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER