Jakarta, CNN Indonesia -- Uganda mengumumkan bahwa negara tersebut telah mendeteksi adanya virus flu burung di antara burung yang bermigrasi, pada Minggu (15/1).
Namun, pemerintah setempat belum mengidentifikasi lebih lanjut apakah strain virus flu burung itu termasuk golongan H5 yang selama ini terdeteksi di berbagai negara.
Melansir
AFP, Kementerian Pertanian Uganda mengatakan flu burung terdeteksi di dua tempat, satu kejadian di dekar Entebbe, tepi Danau Victoria dan kasus lainnya ada di distrik Masaka, 120 kilometer barat Kampala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui pernyataan resmi, otoritas setempat mengatakan ada lima bebek ternak, dan seekor ayam di masakan yang terinfeksi. Atas temuan tersebut, otoritas lokal mengatakan seluruh ternak harus disimpan di dalam kandang guna menghindari penyebaran virus lebih luas.
Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Uganda, Christopher Kibazanga, mengatakan ada laporan yang menyebut kematian massal unggas liar di tepi Danau Victoria dekat Entebbe. Kejadian tersebut disaksikan oleh nelayan lokal pada 2 Januari silam.
Pihak kementerian mengatakan kasus flu burung adalah kali pertama di Uganda, akan tetapi belum menemukan spesifik jenis virus yang menyerang.
Laporan World Organisation for Animal Health (OIE) mengatakan pada 2016 lalu, ada 51 negara yang menyatakan wabah flu burung dari strain H5 dan H7.
Beberapa strain yang diketahui mewabah di dunia adalah H5N1, H5N2, H5N5, H5N6, H5N8, H5N9, H7N1, H7N3, H7N7, serta H7N8. Wabah flu burung banyak ditemukan di Asia.
Wabah flu burung bukan hanya menyerang Asia, Eropa juga tengah berjuang melawan flu burung strain H5N1 yang telah mematikan jutaan burung di peternakan. Selain itu, flu burung juga memindahkan mereka di dalam ruangan guna menghindari penularan dari satwa liar yang terinfeksi.
Flu burung juga telah memaksa sebuah
kebun binatang di Rusia memusnahkan koleksi unggas di tempat tersebut setelah kematian 35 ekor koleksi unggas di awal Januari.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), strain virus H5N8 telah terdeteksi di 17 negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Denmark, Polandia, Hungaria, dan Swedia.
Di Inggris, kasus flu burung juga tercatat pada Desember lalu. Kasus yang terjadi menjelang Natal tersebut berasal dari unggas liar yang menginfeksi sebuah peternakan kalkun di Lincolnshire, Inggris Timur.
Strain flu burung dapat berpindah ke manusia, dan bertanggung jawab atas kematian ratusan orang sejak 2003.
(end/rah)