Obamacare 'Disunat' Trump, Jaminan Kesehatan AS Dipertanyakan

Ardita Mustafa & Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Senin, 23 Jan 2017 02:35 WIB
Donald Trump menandatangani keputusan untuk menyunat Obamacare karena dinilai merugikan Negara Paman Sam.
Donald Trump menandatangani keputusan untuk menyunat Obamacare karena dinilai merugikan Negara Paman Sam. (REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah resmi menandatangani surat keputusan yang bertujuan membatasi beban jaminan kesehatan sosial Obamacare. Tapi sampai saat ini, belum diketahui lebih lanjut apakah penduduk AS akan tetap mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah yang baru.

Sebelumnya dalam masa kampanye, Trump memang sudah berjanji akan mencabut jaminan sosial yang memberikan kesempatan 22 juta warga Amerika Serikat mendapatkan pelayanan kesehatan murah meriah tersebut.

Dalam acara penandatanganan di Kantor Oval sehari sebelum inaugurasi, Kepala Staff Kepresidenan Reince Priebus menggambarkan keputusan Trump tersebut bertujuan meminimalisir beban ekonomi dari bantuan sosial pemerintah bernama Affordable Care Act sejak 2010 itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan tersebut diduga sebagai tujuan utama Partai Republik yang menguasai dua kamar Kongres untuk 'menjegal' prestasi Barack Obama itu, sejak Trump dipastikan menempati Gedung Putih.

Affordable Care Act (ACA) atau biasa disebut Obamacare adalah jaminan sosial pelayanan kesehatan bagi jutaan warga Amerika yang tidak memiliki asuransi publik ataupun mendapatkan tunjangan asuransi oleh perusahaan atau pemberi kerja.

Dalam pandangan Partai Republik, keputusan tersebut memberikan beban kepada keuangan Negeri Paman Sam karena diasosiasikan sebagai perawatan mahal ala Eropa.

Hingga anggota parlemen dapat mencabut Obamacare, "sangat penting bagi pemerintah untuk mengambil semua kebijakan sejalan dengan peraturan untuk memperkecil beban ekonomi dan regulasi dari ACA," kata peraturan tersebut.

"Dan mempersiapkan Negara punya lebih banyak fleksibilitas dan kendali dalam menciptakan pasar pelayanan kesehatan yang lebih terbuka dan bebas,"

Peraturan tersebut menginstruksikan Menteri Kesehatan Amerika Serikat dan seluruh jajaran terkait untuk menguji seluruh kebijakan serta memberikan kewenangan kepada mereka untuk melepas, menangguhkan, membebaskan, atau menunda penerapan pelaksanaan ACA yang dapat memberikan beban fiskal kepada Negara, pasien, pelaksana, dan berbagai pihak terkait lainnya.

Trump telah berjanji memulai menimbang peraturan kesehatan yang dinilai merugikan itu sejak ia bekerja di hari pertama sebagai presiden. Ia juga mengatakan peraturan yang menggambarkan masyarakat miskin Amerika Serikat ada di luar jangkauan pemerintah tidak masuk akal.

Presiden Trump telah mengatakan peraturan tersebut harus dicabut dan diganti secara serentak. Ini menjadi tantangan besar mengingat rumitnya sistem pelayanan kesehatan Amerika Serikat.

Obamacare menambahkan lebih dari 22 juta orang menjadi penerima jaminan sosial, dan menurunkan persentase warga Amerika yang tidak terlindung asuransi dari 16 persen pada 2010 menjadi 8,9 pada tahun lalu.

Partai Republik berjanji akan mencabut Obamacare dan menggantinya dengan cepat guna mencegah penduduk yang tidak terlindung serta menenangkan kegelisahan industri asuransi.

Obamacare disebut bertanggung jawab akan kenaikan premi asuransi secara umum.

Hanya satu dari tiga warga Amerika yang memiliki asuransi kesehatan, entah Medicare untuk mereka para lansia, atau Medicaid bagi yang miskin.

Kaiser Family Foundation mengatakan setengah dari warga Amerika memiliki asuransi dari perusahaan atau yang memberikan pekerjaan.

Dari jumlah pangsa pasar asuransi tersebut, sekitar tujuh persen disebut pasar individu yaitu mereka yang bekerja mandiri artau karyawan yang tidak diberikan jaminan kesehatan dari pemilik kerja.

Solusi yang ditawarkan Obama kala itu bersandar pada semua pihak harus terlindung asuransi. Selain itu, pemerintah federal mesti memberikan subsidi untuk mereka yang tidak mampu.

Partai Republik menilai solusi pertama terlalu memaksa dan pilihan kedua dianggap terlalu mahal.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER