Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Israel baru saja memberi persetujuan akan kemungkinan ekspor ganja medis, Minggu (5/2). Meskipun begitu kesepakatan tersebut belum akan terlaksana dalam waktu dekat, pasalnya, pengesahaan undang-undang ekspor bisa memakan waktu berbulan-bulan di parlemen.
Sebelumnya, sebanyak 28 negara bagian di Amerika Serikat telah mengesahkan penggunaan ganja medis, sejak 2012 lalu, diantaranya Colorado, Alaska, California, Maine, Massachusetts, Nevada, Oregon, dan Washington, D.C.
Secara global, pasar penggunaan ganja medis dan rekreasional itu, diperkirakan bisa mencapai angka US$50 miliar atau setara Rp665,75 triliun, pada dekade mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Israel dikenal sebagai negara terdepan dalam riset dan pengembangan ganja medis, kendatipun pasar di negara mereka terbilang kecil.
Kementerian Kesehatan Israel, dikutip
Reuters, menyebut hanya terdapat 23 ribu pengguna ganja medis yang terdaftar. Seluruhnya mendapatkan dosis marijuana mereka melalui sembilan pemasok resmi. Adapun nilai ekonomi marijuana medis di Israel mencapai angka sekitar US$15 juta atau Rp199,73 miliar.
Saul Kaye, CEO iCAN, lembaga riset privat di Israel menyebut setidaknya terdapat 50 perusahaan yang memproduksi ganja medis di negaranya, mulai dari penanaman hingga produk jadi, seperti inhaler.
Di Israel, petani ganja bekerjasama dengan lembaga riset untuk melakukan penelitian dan eksperimen guna mendapatkan varian ganja medis, yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dan gangguan kesehatan.
Kaye memperkirakan investasi internasional di perusahaan Israel tersebut, mencapai US$100 juta sepanjang 2016. Dengan adanya persetujuan pemerintah membuka kemungkinan ekspor, Kaye menyebut hal itu akan menjadi durian runtuh bagi seluruh perusahaan ganja medis di Israel.
Terlebih, bulan lalu, pemerintah Israel mencabut larangan penggunaan ganja dalam skala kecil dan mereka juga mendukung adanya riset ganja bagi kesehatan.
“Pemerintah mendukung penggunaan ganja medis juga pengembangan riset ganja untuk kepentingan kesehatan,” ujar Menteri Kesehatan Israel Yakov Litzman, sembari menambahkan pihaknya juga tengah menggodok rencana guna mempermudah pembelian ganja dengan resep dokter.
(les)