Polusi Jadi Penyebab Kematian Jutaan Warga China dan India

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Rabu, 15 Feb 2017 14:05 WIB
Penelitian menyebut, polusi udara berkaitan dengan meningkatnya kanker, stroke, penyakit jantung, dan pernapasan kronis seperti asma.
Ilustrasi: Dalam sebuah penelitian, setengah dari keseluruhan kematian di dunia akibat polusi ada di China dan India. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian baru-baru ini mengungkapkan China dan India menyumbang lebih dari setengah total kematian penduduk dunia akibat polusi udara pada 2015.

Penelitian dari Health Effects Institute (HEI) yang berbasis di Amerika Serikat itu menunjukkan polusi udara menyebabkan lebih dari 4,2 juta kematian dini di seluruh dunia pada tahun lalu.

Polusi udara berkaitan dengan meningkatnya kanker, stroke, penyakit jantung, dan pernapasan kronis seperti asma. HEI juga menyebut 92 persen populasi di dunia tinggal di area dengan udara yang tidak sehat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka kematian yang tinggi membuat polusi udara menjadi penyebab kematian tertinggi ke-lima di dunia.
Setengah dari jumlah kematian itu, sekitar 2,2 juta, terjadi di China dan India saja. Dua negara dengan penduduk paling padat di dunia ini masing-masing menyumbang 1,1 juta kematian.

Presiden HEI, Dan Greenbaum, mengatakan China saat ini tengah mendorong kebijakan untuk menyetop kematian akibat polusi udara.

"(India) masih cukup jauh, mereka memiliki beberapa menteri yang menyebut tidak ada hubungan kuat antara polusi udara dan kematian, terlepas dari cukup banyak bukti," kata Greenbaum seperti dilansir Reuters.

Pemerintah China sebenarnya juga enggan untuk menarik hubungan langsung antara polusi udara dan kematian.
Kementerian Kesehatan China mengatakan itu tidak ada data yang menghubungkan asap dengan tingginya angka kanker.

"Saat ini terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang sejauh mana dampak kabut asap terhadap kesehatan, terutama yang berdampak jangka panjang pada tubuh," kata seorang juru bicara kementerian kepada media pada Januari lalu.

Meski demikian, dalam rencana kesehatan nasional jangka panjang yang diterbitkan Oktober lalu, Pemerintah China sudah berjanji untuk menilai dampak serta meningkatkan kemampuan pemantauan lingkungan.

(end/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER